Orangku, milikku 🔞

210 12 17
                                    

"Aku juga bukan gay, hanya saja ... aku menyukaimu," perkataan Santa membuat Earth terbelalak tak percaya. Earth tahu Santa memang gila. Tapi, menyukai laki-laki ... itu benar-benar sesuatu yang sangat tak masuk akal. Terlebih Santa dan Earth awalnya adalah musuh bebuyutan.

"Kau benar-benar sinting, ya?"

"Mau melihatku lebih sinting dari ini? terus saja hindari aku kalau begitu,"

"Terserahlah!" Earth hendak beranjak, namun Santa masih menghalangi jalannya.

"Jangan memaksaku untuk jadi lebih sinting lagi, Earth. Kau ingin aku menggila seperti saat itu? kau sudah merasakannya. Aku bisa melakukannya lagi."

"M-Maksudmu apa?"

Earth tercekat. Santa perlahan mendekatinya dan dia terlalu kaku untuk menjauh. Dengan gemetar dia hanya bisa menyeret kaki lemahnya untuk mundur. Darah Earth semakin bergemuruh tatkala Santa menyentuh dagunya. Santa diam sejenak, merasakan kulit Earth menghangatkan jari-jarinya. Santa berpikir, apa karena ini dia menyukai Earth? karena kulit hangat ini? atau karena nafas gemetar Earth yang terasa seksi ini? perlahan Santa mendekatkan bibirnya. Nalurinya ingin sekali melumat bibir Earth yang segar. Tapi, ketakutan di mata Earth menghentikan Santa. Alih-alih mendaratkan bibirnya ke bibir Earth, santa beralih ke telinga dan berbisik pelan.

"Earth, kau akan menjadi milikku,"

"Menjauh dariku!" Earth mendorong Santa dan segera melarikan diri.

"Larilah, Earth Phimcanok. Aku pasti akan menangkapmu."

***

"Hei, lihatlah tamu langka ini, Saint Chirativat. Tak kusangka kau akan datang," seorang laki-laki duduk di samping Saint sambil bertepuk tangan. Dia adalah teman Saint saat kuliah. Sebenarnya tidak bisa disebut teman karena mereka tidak akrab sama sekali. Bagi Saint laki-laki bergaya nyentrik dan tak sesuai umur ini hanyalah seekor nyamuk yang berisik dan mengganggu. Jika bisa, Saint tak ingin bertemu dengannya sama sekali.

"Jadi siapa yang berhasil membawa Tuan Muda tak ramah ini berkumpul bersama kita?" sambung Mew, sambil melihat tiga teman lain yang ada di sekitarnya.

Semua orang kompak menoleh ke arah Joss. Laki-laki berkulit eksotis yang dimaksud langsung tersenyum membanggakan diri. Dia adalah Joss Wayar. Satu-satunya orang yang berhasil dekat dengan Saint dimasa kuliah. Hal itu dikarenakan statusnya sebagai senior. Yah, dia senior Saint yang mengulang 4 mata kuliah sekaligus disaat Saint dan lainnya masuk, dan akhirnya mereka diwisuda bersama.

"Aku hanya melakukan tugasku. Kalian tahu, kan. Sekali-kali kita harus berkumpul seperti ini," ucap Joss sambil menyenggol Saint yang hanya dibalas Saint dengan tersenyum beberapa detik.

"Phi Joss, memang hebat." sambung yang lainnya sambil mengacungkan jempol.

"Untuk kesempatan langka ini, ayo kita bersulang," Joss mengangkat gelas diikuti yang lain. Mereka bersulang dan meneguk minuman masing-masing.

"Bagaimana perkembangan bisnis kalian saat ini?" sambung Joss.

"Hei, Phi. Jangan bicara bisnis. Lihatlah ada Saint disini. Semua orang tahu bagaimana bisnis keluarga Chirativat. Kami disini bukan apa-apa," pungkas Mew dan disambut persetujuan dua teman lainnya.

"Daripada bicara bisnis. Bagaimana dengan kisah cinta?" sambung Mew lagi.

"Itu topik yang seru. Apa kau sedang menjalin hubungan dengan seseorang saat ini?" Meenicha, yang paling termuda dari mereka tampak bersemangat.

"Hmm, belum. Tapi, sepertinya akan segera,"

"Mew, sepertinya kau baru saja melihat targetmu, ya?" Joss tampak tertarik.

Belong To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang