*
.
.
.
.
.Byurr!
Beberapa batu di lemparkan ke sungai oleh seseorang yang tengah duduk di pinggir sungai, ia membuat dua pilihan dimana jika batu tersebut melompat dua kali di atas air maka itulah jawabannya
"Percaya atau di tipu?" ucapnya, lalu kembali melemparkan batu. "Percaya." Sayangnya, tidak berhasil.
"Di tipu," ucapnya lagi dan langsung berhasil. "Aissh! Aku di tipu!"
Orang itu adalah Jungkook, ia menggerutu kesal, sudah berapa lama ini? Dan Chaeyoung sama sekali tidak muncul. Padahal hampir setiap hari Jungkook memanggil di tempat perjanjian, ia sampai di kira gila oleh orang sekitar.
"Siapa yang menipu 'mu?"
"Astaganaga!" kaget Jungkook, ia tidak merasakan kehadiran seseorang sedikitpun yang kini tiba-tiba ada di belakangnya. Ia menoleh ke belakang dan semakin terkejut. "C-chaeyoung!?"
Orang yang dipanggil oleh Jungkook tersebut tersenyum dan mengangguk, akhirnya ia bisa kemari setelah memastikan Dayang Lee pergi dan situasi sekitar istana aman. Wanita itu mematung ketika di peluk oleh Jungkook erat yang kini tampak senang mereka bisa bertemu lagi.
"Aku sudah lama menunggu 'mu!"
"Hehe, maafkan aku. Aku baru bisa keluar dari rumah," jelas Chaeyoung. Ia turut membalas pelukan Jungkook tersebut. Di rasa cukup Jungkook pun melepaskan pelukan mereka.
"Jungkook, ini untukmu."
Chaeyoung mengambil tas yang sebelumnya ia letakkan di tanah, kemudian menyerahkannya pada Jungkook. Lelaki itu tampak bingung lalu membuka isi tas setelah disuruh, ia kembali menatap Chaeyoung tidak menyangka.
"Ini benar untuk ku?" tanyanya, isi tas itu banyak berisi kanvas kecil dan kuas cat. Di lihat dari kualitasnya, yang di berikan oleh Chaeyoung ini harganya sangat mahal. Apa gadis ini berasal dari keluarga Bangsawan? Rakyat biasa pun tidak mampu membeli ini.
"Ya, kau ingin menjadi pelukis bukan? Aku yakin suatu hari kau akan menjadi pelukis yang hebat."
"Terimakasih, tapi, aku jadi merasa tidak enak menerima hadiah sebagus ini."
"Oho~ tidak apa. Jadi, apa yang akan kau lukis untuk pertama kali?"
Jungkook nampak berpikir sembari melihat sekeliling, lalu ia kembali memandang Chaeyoung. "Kau, Chaeyoung. Aku ingin melukismu."
Chaeyoung menunjuk dirinya sendiri, dia? Jungkook mengangguk. Segera wanita itu menolaknya, "aku tidak bagus untuk di lukis."
"Apanya yang tidak bagus? Kau indah dan cantik," puji Jungkook tanpa ragu, tentu saja pipi Chaeyoung memerah di buatnya.
*.*.*
J
ungkook mengeluarkan alat-alat untuk mulai melukis, di sisi lain Chaeyoung sedang duduk di pinggir sungai menunggu tuk di lukis. Lelaki itu menyuruhnya untuk melempar batu beberapa kali ke dalam sungai sampai bisa memantul tiga kali di atas air, ia pun menurut dan melakukan apa yang di suruh. Lemparan pertama gagal, kedua, ketiga, kesembilan kembali gagal hingga Chaeyoung frustasi.
Jungkook yang sedang melukis tentu saja tertawa dengan tingkah Chaeyoung kini bicara dengan batu, katanya jika bisa memantul tiga kali maka Chaeyoung akan menari, dan benar saja itu terjadi. Wanita itu melompat merasa sangat senang akhirnya bisa melakukannya. Tidak lupa, ia menari dan menyanyikan sebuah lagu. Seperti janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen {Yoonrose}
FanfictionPark Chaeyoung, yang sedang mengunjungi museum melihat lukisan-lukisan Raja dan Ratu sebelumnya tiba-tiba saja masuk ke dalam lukisan dan berada di zaman kerajaan Pemerintahan Raja Min Yoongi, Raja yang terkenal kejam dan tidak punya perasaan, Chaey...