The Queen 20

664 125 11
                                    

*.*.*
.
.
.
.

Chaeyoung POV

Yoongi dan Yunki, kebetulan macam apa ini? Namanya hampir mirip, bagaimana jika ada sebuah plot twist Jungkook ternyata berteman dengan Raja Min? Oleh karena itu diberi nama Yunki, lihatlah ekspresinya sekarang. Bingung setelah ku sebut nama itu.

"Darimana kau mendengar nama tersebut? Berani sekali menyamakan nama seorang Raja dengan hewan, akan ku penggal kepala mereka."

Atau sepertinya aku salah mengira, kalau di lihat tidak mungkin Raja Min Yoongi berteman dengan seorang budak, dia orang yang sombong pastinya tidak mau berteman dengan kalangan bawah, dan mustahil Raja keluar dengan mudah bukan?

"Aku hanya terpikirkan nama itu," jelasku.

*.*.*

Hari sudah malam, namun. Aku tidak bisa tidur kembali, teringat dengan perkataan Taehyung. Dia berkata terkadang mengunjungi temannya bukan? Dan teman itu membesarkan ayam, mirip sekali dengan cerita Jungkook. Apa mungkin Hyung yang dipanggil olehnya adalah Taehyung? Tapi mengapa namanya Yunki? Arghh, aku bingung. Rasanya sekarang ku ingin bertemu dengan Taehyung dan bertanya soal itu.

Aku tidak bisa melakukannya, bisa-bisa aku malah di curigai. Jadinya aku ingin bertemu dengan Jungkook lagi agar bisa menanyakan pertanyaan yang terus berputar-putar dalam kepala ku.

"Mama, ini obat anda." Si Yeon kembali memberi semangkuk air berisi obat.

Ku ambil dan meneguk air itu sampai habis, rasa pahit menyerang lidah dan kerongkongan ku. Sekarang perasaanku menjadi lebih baik setelah meminum obat tersebut, obat yang aku harus minum setiap hari. Tidak berapa lama rasa kantuk menyerang hingga membuatku tertidur.

Dapat keajaiban apa aku sekarang? Dayang Lee kembali ke luar istana tuk beberapa hari setelah sekian lama. Kesempatan terbesar untuk bisa bertemu Jungkook lagi, bibirku terus tersenyum sedari tadi. Merasa sangat tidak sabar.

"Saya akan pergi keluar selama beberapa hari, Mama."

"Ya, hati-hati selama di perjalanan Dayang Lee."

Dayang Lee menatapku dengan penuh curiga, "kenapa anda terlihat senang mengetahui saya pergi?"

"Eoh? Tidak, aku sangat sedih." segera ku memasang wajah sedih.

"Haha, saya akan membawakan beberapa oleh-oleh untuk anda."

Pintu pun di tutup, aku menatap Si Yeon dengan penuh harapan. Ia sendiri mengerti apa yang ku maksud.

"Saya takut, Mama."

"Aku mohon, Si Yeon, terakhir kali!" mohon ku padanya. Ia mengangguk. "Terimakasih!" Aku memeluk tubuhnya erat merasa senang.

Aku sudah berganti Hanbok yang sering di pakai rakyat biasa, bersiap untuk pergi. Si Yeon memberiku sekantung uang untuk perjalanan dan makan.

"Hati-hati, Mama. Saya akan berjaga-jaga sampai anda kembali."

Dengan perlahan aku melewati jendela kamar, dan berjalan super hati-hati ketika di luar takut bertemu dengan orang yang ku kenal. Sial, kenapa harus ada Raja Min di dekat jalan kabur ku? Itu satu-satunya jalan.

The Queen {Yoonrose}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang