8

6.2K 409 4
                                    

Hay..hay...🙌
Enjoy bebebsss🫰
.
.
.

Hari ini tepat 1 minggu dipta tinggal di mansion. Hari-harinya benar-benar membosankan. Dia mendapat hukuman untuk tetap berada di dalam mansion dan diwajibkan bersikap baik. Seperti biasa, ancaman jika nakal dan berbuat ulah akan di lempar ke ladang buaya.

"Haaaaaahhhh....bosan..bosan..bosaaaaannn...", teriak dipta sambil kaki menendang-nendang ke udara. Posisinya dia sedang berguling-guling dikasur.

"Apakah tuan muda ingin makan atau menonton sesuatu?", tanya jay datar yang selalu disampingnya.

"Dipta kepingin jalan-jalan tau om..hiling hiling gituu...", keluh dipta.

"Kuylah om, kemana kek, udah kayak ayam betelor nih dipta, ngerem aja di kamar"  dengan nada memelasnya.

Jay menatap dipta datar, "maaf tuan muda, ini hukuman anda!"

"Ish, gak membantu banget. Sini pinjam ponsel buat nelpon tuh raja vampir." Menyodorkan kedua tangannya.

"Silahkan tuan muda!", jay memberikan telponnya yang sudah terhubung dengan daddy.

"Ya?, ada apa jay?" Terdengar suara di telpon.

"Ehm, ini dipta, mau jalan-jalan boleh? Sama om jay kok", dengan nada canggung dan membujuk.

"Tidak boleh boy, ingat kamu masih dihukum!", tegas daddy.

"Ayolah, dipta bisa mati bosan disini, janji nggak nakal lagi," kalau gak lupa, (lanjut dipta dalam hati).

Daddy terdiam sejenak, "baiklah, kamu boleh berkunjung ke kantor daddy boy, tapi ada syaratnya."

"Beneran??, gak papa deh, penting menghirup udara luar yang segarrr, hehehe". Tawa dipta senang.

"Coba panggil daddy dulu, hmm!!"

Dipta terdiam, memang selama ini dia sangat canggung kepada daddy dan abang pertamanya. Meskipun mereka sering bertemu, tapi jarang atau bahkan tidak pernah berkomunikasi.

"Halo boy, ah sepertinya kamu tidak mau ya, ya sudah daddy tutup!" Ancaman halus dari daddy.

"Mau..mau..dad..daddy", panggil dipta ragu.

Edward tersenyum kecil mendengarnya, "dan satu lagi boy, panggil abang-abangmu dengan semestinya juga!", perintah daddy.

"Iya..iya..ish..buruan bolehin dipta hiling!" Rengek dipta.

"Ya, berikan ponselnya pada Jay!".

Jay menerima ponselnya kembali. "Baik tuan, saya akan memastikan keamanan tuan muda!", jawab Jay tegas. Menyimpan ponselnya kembali kedalam saku.

"Lesgooo Omm!!!"

"Jangan berlari tuan muda!" Teriak Jay sambil menggelengkan kepalanya.

............
"Om, nanti di kantor daddy ada es krim, basreng pedas, cokelat, sprite, kue manis, pizza, burger, cilok, batagor, seblak, bakso, hmmm apalagi ya, pokoknya makanan minuman enak gak Om???", tanya dipta menggebu dan mencondongkan tubuhnya ke depan dari kursi belakang mobil.

"Tidak ada tuan muda, kantor tuan edward hanya menyediakan makanan dan minuman sehat saja. Duduklah dengan benar tuan muda!" Sahut jay menoleh dari kursi depan samping sopir.

"Ishhh...gak asik banget kantornya." Dipta cemberut, dan kembali menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi mobil.

Sesampainya di kantor.
"Mari tuan muda, saya antar ke ruangan tuan edward." Dipta hanya mengangguk

Saat akan masuk ke ruangan, lengan dipta di tarik oleh Dean.
"Sedang apa kamu disini hah?"

Dipta terkejut dan meringis karena cengkeraman dean, "Apa? Daddy ngebolehin kok, tanya aja tuh sama om Jay".

PRADIPTA W.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang