15

4.4K 355 4
                                    

Hai bebebsss..maaf yak kemaren skip update🫰🫰
.
.
.
Jangan bingung yah, disini karakter opa tuh tegas, datar & dingin tapi penyayang  & suka manjain dipta❤️
.
.
.

Dipta bangun dari tidurnya, lalu mengucek matanya pelan sambil menguap lebar. Mengedarkan pandangan mencari sosok daddynya.

Eh tunggu bentar, ini bukan kamar daddynya. Lalu kamar siapa ini?

Ceklek...
Dipta perkejut  melihat sosok yang keluar dari kamar mandi. Dia siapa??

Lelaki tadi mendekat, lalu meraup wajah dipta yang sedang cengo. "Berkediplah boy!", ucapnya dengan datar.

"Eh, bapak siapa?" Teriak dipta. "Nggak mungkinkan kalau daddy jual dipta. Ya Tuhan kenapa daddy tega..huwaa" tangis dipta keras.

"Ssssttt...tidak ada yang menjualmu. Aku ini opamu boy". Jawabnya datar sambil memeluk dipta yang menangis.

"Hah, op..opa?" Jawab dipta sambil sesenggukan.

"Iya, ayo ke kamar mandi dulu. Setelah itu kita turun untuk makan." Ucap opa sambil menggendong dipta.

Setelah selesai dari kamar mandi, opa dan dipta pergi ke ruang makan. Selama perjalanan, dipta terus tertawa. Opa menggendong dipta di punggung, kemudiaan berlari seolah dipta mengendarai kuda. Kadang opa juga menggelitik kakinya. Tapi tetap ekspresinha sedingin kutub.

"Ahahahaha...sudah opa, ampuunn" tawa dipta saat opa menggelitik kakinya.

Mereka kini jadi pusat perhatian di ruang makan.

Opa duduk di kursi tempat daddy biasanya, setelah mendudukkan dipta di sebelahnya. Daddy, dean dan dirga menatap heran keduanya. Kenapa mereka bisa cepat sekali akrab?.

"Opa, mereka kenapa?" Tanya dipta yang melihat daddy dan 2 abangnya yang sedang menatap kearahnya.

Opa hanya mengedikkan bahunya acuh, "biarkan saja, opa akan menyuapimu". Jawab opa datar.

"Tidak, biar aku saja dad yang menyuapinya". Sela edward.

Opa tersenyum mengejek, "kenapa? Kau cemburu? Mau aku suapi?"

Dipta tertawa mendengar itu, opa mau menyuapi daddy katanya?.

"Putraku susah makan dad, butuh kesabaran ekstra" jawab edward dengan nada sedikit kesal.

Opa mendengus, lalu melihat dipta, " kamu ingin di suapi siapa boy?"

"Emmmm, opa saja" jawab dipta ceria.

Edward ingin membantah lagi, tapi melihat tatapan tajam opa dia mengurungkan niatnya. Hah mengalah saja pada si tua itu.

...........
Seharian ini, dipta bergelayut manja pada opa. Menurutnya, meskipun opa juga berwajah datar tapi dia menuruti semua permintaan dipta.

"Opaaa, mau es krim lagi boleh?" Ucapnya dengan nada membujuk dan puppy eyes.

"Sudah berapa?" Tanyanya opa menatap dipta.

"Emmm, satu..dua..tiga.., tiga opa" jawab dipta mengacungkan ketiga jari ditangannya.

"Hmmm, besok lagi. Nanti kamu pilek" ucapnya datar sambil menatap dipta.

"Yahhh..." dipta sedih.

"Jangan cemberut, kita jalan-jalan sore ke taman kota", opa berjalan sambil menggendong koala dipta. Dipta mendengar itu kembali sumringah.

"Mau kemana ?", tanya daddy yang sehabis pulang dari kantor dan bertemu dengan opa dan dipta di teras.

Dipta menyembulkan kepalanya, "mau jalan-jalan daddyy, ke taman" ucap dipta riang

"Tidak boleh, siapa yang mengizinkanmu" daddy menggeeam marah.

Mata dipta berkaca-kaca, lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher opa. Terdengar suara tangisan lirih.

Opa menatap datar edward, "dia pergi bersamaku edward. Kau kira aku tidak bisa menjaganya hah?", jawabnya dengan nada datar, tapi terselip amarah.

"Dunia luar berbahaya dad untuknya", kekeh daddy.

"Diamlah, sekali-kali biarkan cucuku menikmati udara sejuk di taman, bukan udara campur AC di mansion!" Opa bergi berlalu sambil mengusap punggung dipta. Meninggalkan edward yang sedang menahan emosinya untuk tidak menendang pantat pak tua itu.

Akhirnya mereka hanya berjalan-jalan di taman dalam mansion.

"Kamu senang boy?" Dengan tangan menggenggam dipta.

"Senang sekali opa, terima kasih. Sini deh opa, nunduk!" Pinta dipta. Memang dipta sangat pendek jika dibandingkan dengan keluarga lainnya.

Opa menunduk, lalu "muach, hadiah terima kasih!" Ucap dipta dengan tersenyum lebar.

Opa yang mendapatkan kecupan di pipi terkejut, lalu tersenyum kecil dan mengusap sayang kepala dipta.

.
.
.
Part keuwuan dulu nih, bya bye🫶

PRADIPTA W.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang