four months

5.9K 591 37
                                    

Empat bulan berlalu

Laki-laki ber-hoodie hitam itu mendorong trolly-nya pelan mengikuti langkah wanita cantik didepannya. Langkahnya ikut berhenti saat wanita dengan dress biru muda dan sendal bulu berbentuk kepala kelinci berwarna merah itu berhenti. Wanita itu tak lain adalah Sanas dan pria yang bertugas mendorong trolly adalah Jean.

Mereka berdua sedang berbelanja kebutuhan dapur dan kebutuhan sehari-hari lainnya untuk beberapa hari kedepan.

Jean dan Sanas pergi berdua. Dedek Vino ditinggal dirumah bersama bi Ani. Sebenarnya Vino sudah boleh diajak pergi keluar rumah tapi karena bayi lucu yang sudah masuk usia empat bulan itu tadi sedang tidur jadi Sanas memutuskan untuk tidak mengajak sang anak ikut serta.

"Papah mau makan apa?"

"Kamu."

"Jangan mulai bisa?"

Jean terkekeh pelan, gemas melihat pipi istrinya yang menggembung manyun.

"Apa aja aku makan."

"Batu sama sem-

"Yang penting jangan material bangunan."

Sanas tertawa kecil lalu mengambil beberapa bungkus daging ayam dan sapi.

"Kenapa cumi asin rasanya asin?" Tanya Sanas penasaran sambil memegang sebungkus cumi asin ditangannya.

"Karena yang gemesin itu mamahnya Vino."

"Mulai deh mulai." Sanas berbalik membelakangi Jean, pipinya sudah pasti memerah dan Sanas tidak mau suaminya itu mengejeknya lagi karena mirip kepiting rebus.

Jean tersenyum kecil lalu mengarahkan trolly-nya ke tempat buah-buahan.

Sanas berjalan lebih dekat didepan rak yang menyimpan berbagai macam buah-buahan segar.

"Aku mau apel, anggur, hmm pir, eh bukan apel aja. Pir seger airnya banyak, oke pir. Tapi apel juga enak, anggur juga, pir, apel, anggur, pir, apel, anggur, pi—"

"Oke salak." Potong Jean cepat karena kesal dengan kebingungan Sanas.

"Gak mauu. Aku kan nggak suka salak."

"Beli aja mana yang kamu mau. Kemarin kayanya kamu kepengen buah melon."

"E-eh emang iya?"

Jean mengangguk, kemudian mengambil dua buah melon besar untuk dimasukkan kedalam trolly. Tidak perlu persetujuan istrinya karena pasti akan ribet.

"Yaudah aku ambil semua. Nanti kalau duit kamu habis jangan salahin aku yah."

"Iya."

Sanas memasukkan beberapa buah seperti apel, jeruk, pir, manggis, pisang dan masih banyak lagi kedalam trolly. Selesai dengan urusan perbuah-buahan, Jean dan Sanas melangkah menuju tempat sayuran.

"Yah, daun katuk nya gak ada."

"Ada. Nih ada satu ikat." Jean menunjukkan satu ikat daun katuk ditangannya.

"Eh ada toh. Hehe gak liat."

Jean memasukkan satu ikat daun katuk itu kedalam trolly, ia juga memasukkan beberapa sayuran yang baik dikonsumsi untuk ibu menyusui dan baik untuk meningkatkan produksi ASI.

"Pare doyan gak yang?"

"Aku doyan. Tapi, emang kamu doyan yah? Enggak deh, muka kamu itu doyan makan daging doang."

"Sok tau." Jean memasukkan satu bungkus berisi empat buah pare kedalam trolly.

"Banyak banget, ambil yang isi dua biji aja."

SWEET ROMANCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang