🍡

4.4K 451 18
                                    

Setelah berhasil menenangkan Alvin yang tadi sempat tantrum, mereka melanjutkan sesi foto-foto dengan banyak macam gaya. Sekarang giliran Alvin yang di foto sendirian.

"Foto KTP dulu pin." Teriak Jean memberitahu pada sang anak yang malah menyengir-nyengir tidak jelas didepan sana.

"Pinut mana tau gaya foto KTP sih, No." Ujar Damar menggeplak lengan putranya.

"Ya terus apa dong? Gaya datar gitu?"

"Gaya format lah. Papah udah sekolahin mahal-mahal kok ya malah jadi begini kamu tuh."

"Gak ada hubungannya." Jean mendengus.

"Alvin senyum, sayang." Ucap Sanas mengarahkan supaya sang anak tersenyum dan menatap kamera didepannya.

"Senyum lucu nya mana?"

"Hihiiii..."

"Oke iya bagus." Ucap mas fotografer saat berhasil mengambil foto Alvin yang tersenyum lebar.

"Kasihan anak papah."

Sanas menoleh ke samping dimana Jean berdiri disana "Kasihan kenapa?"

"Kasihan fotonya sendirian doang. Besok buatin adek lah, mah. Biar kalau foto gini ada temennya."

"Mau mu."

"Ihhh kan Alvin nya udah gede juga sayang."

"Nggak nggak. Kalau kamu mau, kamu aja yang hamil."

Jean mencebikan bibirnya "Kalau bisa mah aku udah minta kamu hamilin aku sampai dapet selusin anaknya."

Plak

"Ngomongnya ih sembarangan banget."

Jean tertawa, memeluk tubuh istrinya dari samping "Bercanda mamah. Kamu sering marah-marah mulu perasaan. Hamil yah?"

"Enggak."

"Cek coba yang."

"Enggak, mas. Kemarin kan aku baru selesai mens."

"Emang iya?"

"Iyaaaaa."

Jean mengangguk-angguk, menjatuhkan dagunya diatas bahu sang istri. Tatapannya lurus kedepan melihat satu mahluk hidup gemas yang berhasil ia buat. Jean terkekeh melihat pipi Alvin yang sudah memerah, pasti bocah itu sudah lelah sedari tadi dijadikan boneka. Lempar sana lempar sini hanya untuk diajak foto.

"Mamahhh!" Alvin berlari menghampiri sang mama saat mas fotografer mengatakan kalau sesi berfotonya sudah selesai.

"Jangan peluk-peluk mamah Apin." Alvin mendorong-dorong tubuh Jean supaya menjauh.

"Mamah Alvin istrinya papah." Ucap Jean tidak mau menjauh.

"Ihhh dak boleh! Ini mamah Apin. Papah awasss..."

"Nggak mau. Ini istrinya papah."

"Papah cari isetili balu aja lah. Jangan mamah Apin."

"Gimana mah? Anaknya udah setuju."

"Lambemu setuju." Ucap Sanas mencomot bibir Jean. Jean tergelak kemudian menciumi pipi istirnya membuat bocah kecil dibawah sana semakin mencak-mencak.

"Papah huaaaa...tu na mamah Apin huaaaaa!"

Sanas menghela nafas lelah, beginilah kalau Jean dan Alvin saling berebut mamah. Tidak ada yang mau mengalah, apalagi Jean yang sengaja memancing tangis sang anak.

"Mamah punya papah."

"Ndak bolehh!"

"Bodo amat wlekkk ini punya papah. Alvin gih sana cari mamah baru."

SWEET ROMANCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang