🐛

5.1K 512 12
                                    

"Kenapa sih?" Heran Jean saat istirnya terus tertawa padahal Jean sama sekali tidak sedang melucu.

"Nggak."

"Sawan nih pasti."

"Nggak, sayangkuuu."

"Bohong lu ya?" Jean meletakkan tangannya diatas kepala Sanas lalu mengusak-ngusak rambut Istrinya brutal "Yuk keluar yuk, jangan rasukin bini saya soalnya tanpa dirasuki orangnya udah gila natural."

Plak

"Awshhhh...sakit sayang."

"Aku nggak kesurupan." Kata Sanas sambil merapikan rambutnya yang acak-acakan.

"Tuh pipinya merah, ketempelan jin imprit ya kamu."

"Ish apaan orang beneran gak ada apa-apa."

"Ya ya yaa terserah. Mati karena banyak ketawa gak tau loh aku yang."

Plak

Jean mendelik saat satu lagi tabokan mantap dari istrinya mampir diatas pahanya.

"Kamu doain aku mati."

"Gak didoain nanti juga mati. Ngapain repot-repot doa." Jean melangkahkan kakinya menuju balkon kamar. Menggeser pintu balkon lalu keluar.

Sanas masih memikirkan ucapan suaminya barusan, kalau dipikir-pikir "Iya bener sih. Nggak minta mati nanti juga tetep mati." Sanas terkekeh sendiri kemudian memilih menyusul Jean di balkon kamar.

Sanas menghampiri Jean yang duduk di kursi balkon sambil merokok. Wanita cantik itu naik keatas pangkuan Jean dengan kaki melingkar dipinggang pria tampan yang sedang menatap wanita itu dengan lirikan sinis.

"Ngapain?"

"Duduklah." Jawab Sanas enteng, memeluk erat leher Jean.

Jean sedikit berdecak "Gak liat aku lagi ngapain?"

"Nyebat kan? Taukah aku, gitu doang masa gak tau."

"Kalau tau ya minggir, jangan deket-deket gue dulu. Nanti badan lo bau asep." Ucap Jean masih berusaha pelan.

"Kamu tau asepnya bau tapi kenapa masih kamu isep? Nggak sayang tubuh hah?"

"Tubuh gue ya suka-suka gue dong." Jean dengan santainya menghisap dalam batang nikotin itu kemudian menghembuskan asapnya didepan wajah Sanas, alhasil wanita itu terbatuk-batuk.

Jean terkekeh "Enak?"

"Sesek tolol."

Pria itu tidak marah, ia malah memecah tawanya saat berhasil membuat wajah istrinya memerah karena asap rokok yang terhirup.

"Mau minum?"

"Emang ada?"

"Peju gue, mau?"

"Jeannn! Ih nyebelin ah malesin. Gue tendang juga lama-lama penis lo."

"Jangan dong, nanti aku gak bisa bikin kamu enak."

Jean mengelus pinggang Sanas lembut. Menggerus ujung batang rokoknya diatas asbak kemudian melempar sisa rokok itu sembarangan.

"Tadi dikantor ngapain?"

"Balap karung, bby. Lumayan dapet lima milyar."

"Serius papah."

"Kerja. Aku ke kantor ya jelas kerja masa cari selingkuhan. Pengen tapi gak sempet, kasih tips nya dong cara membagi waktu dengan istri dirumah dan selingkuhan."

"Gila kali aku kasih tips buat suami aku selingkuh."

Jean terkekeh, membalas pelukan Sanas.

"Nas."

SWEET ROMANCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang