[SCC: 2] RADEN BAGASKARA

Part 19 || Scene

Deru knalpot Bagas terdengar nyaring saat Bagas melesatkan ducati merah miliknya keluar dari parkiran belakang.

Alih-alih lewat jalan belakang sekolah, Bagas memilih memutar arah stang motornya melintasi gerbang depan sekolah.

Saat ia melewati WPT, saat ia menangkap ada Satria, Reyhan, Yuna, dan gerombolan Revenant Phoenix lainnya, saat itu pula Bagas membunyikan klakson motor. Membuat yang diklakson refleks mengalihkan pandangan pada Bagas seraya bersorak.

Pasalnya, baru kali ini Bagas membonceng perempuan lain selain Yuna, sahabat Bagas.

Hanya Yuna dan Intan, perempuan yang pernah dibonceng Bagas.

Bahkan Ida Ayu, bunda Bagas, tak pernah Bagas bonceng karena wanita itu terlalu takut dibonceng Bagas.

Bagas selalu mengendari motor dengan kecepatan 100km/jam.

Sorakan itu membuat Intan merasakan deja vu.

Seketika ia teringat masa SMP nya dahulu.

Saat ia baru saja berpacaran dengan Bryan, dan Bryan menggandengnya di depan semua orang sambil mengajaknya pulang bersama.

Intan merasakan degup jantungnya berdetak dua kali lebih cepat kala itu.

Senyuman Intan mengembang lebar. Apple cheeksnya tercetak jelas sebab pipinya memerah ranum.

Namun, beberapa saat kemudian Intan menggelengkan kepala. "Apaan, sih."

Intan mencoba berhenti mengingat kenangan masa lalunya dengan Bryan yang indah, tapi berakhir gundah.

Perubahan raut wajah Intan yang demikian itu tak luput dari pengamatan Bagas. Sedari tadi, Bagas mencuri-curi pandang menatap Intan dari spion motor.

"Lo kenapa?" Akhirnya Bagas bersuara.

Intan menggeleng. "Eh, gak papa kok, Kak. Gak tahu, pikiran gue tiba-tiba sampai mana-mana tadi. Aneh emangan!"

Intan merutuki dirinya sendiri sambil memukul helm bogo pink yang ia kenakan. Seolah kesal dengan kebodohan yang ia lakukan. Namun, tak lama kemudian, ia mengelus kembali helm tersebut. "Eh, maaf, Kak, gue pukul helm-nya. Duh, gue takut adek lo marah."