𝙿𝚊𝚛𝚝 𝟸𝟸 || 𝚁𝚎𝚌𝚘𝚛𝚍𝚒𝚗𝚐

388 34 0
                                    

3700+ words, full of naration. Baca baik-baik, ya, karena penjelasan mengenai konflik inti ada di sini!

 Baca baik-baik, ya, karena penjelasan mengenai konflik inti ada di sini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari telah berlalu sejak Bagas meminta Intan percaya kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua hari telah berlalu sejak Bagas meminta Intan percaya kepadanya.
Sejak dua hari itu pula, saat Berlian mengatakan bahwa para aktor dan aktris dapat memanfaatkan free time tersebut untuk rest, Bagas semakin gencar menunjukkan perasaannya pada Intan walau secara sembunyi-sembunyi.

Sepulang dari Bandung, Bagas tak langsung melaksanakan saran Berlian untuk beristirahat. Bagas justru datang ke markas Revenant Phoenix sebab shooting film pendek yang ia bintangi membuatnya hampir tak pernah mengunjungi mereka.

Di sana saat Bagas bertemu dengan keluarga keduanya, Bagas bisa bebas menceritakan kegelisahan hatinya. Tentu saja, saat Intan tak ada di situ.

Sebenarnya, Bagas sempat enggan menceritakan permasalahannya. Namun, karena terus dipaksa Satria dan juga Yuna, serta Bagas sendiri pun tak tahu harus bercerita pada siapa, akhirnya Bagas buka suara.

Dari sana, Bagas mendapatkan saran yang berbeda-beda.

Reyhan, si buaya darat Revenant Phoenix, menyarakan Bagas agar tak ambil pusing dengan sikap Intan sebab masih banyak gadis lain yang mengejar Bagas.

Satria, Ketua Revenant Phoenix yang terkenal akan sikap trust issuenya pada seluruh perempuan, menyarankan Bagas agar berhenti saja sebab sikap Intan sudah tidak jelas. Satria pun mengatakan bahwa semua cewek itu sama saja, ribet. Karena ini pula Satria langsung dikeplak kepalanya oleh Yuna, satu-satunya perempuan di tempat itu.

Oleh Ernest, Bagas disarankan untuk maju terus. Bagas harus menunjukkan keseriusan kalau ia memang jatuh cinta dengan Intan.

Yuna, satu-satunya perempuan di tempat itu, setuju dengan Ernest. Kata Yuna, perempuan hanya butuh satu hal setiap didekati oleh laki-laki, kepastian.

"Sok-sokan bilang cewek butuh kepastian, hubungan lo sendiri sama Yuda aja gak ada kejelasan. Aneh!" Satria meledek Yuna. Membuat Yuna mengepalkan tangannya dengan kesal pada Satria. "Ye, kalau itu beda. Yuda tuh beda. Mau digantung seribu tahun pun, kalau sama Yuda, I'm okay. I'm Yuna and I'm okay."

[SCC: 2] RADEN BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang