[SCC: 2] RADEN BAGASKARA

𝙿𝚊𝚛𝚝 𝟷𝟷 || 𝚂𝚑𝚘𝚘𝚝𝚕𝚒𝚜𝚝

Awas-awas air panas!" Teriakan Tamara berhasil membubarkan kerumunan anggota RB Team yang tengah duduk di lantai ruang tamu rumah Tamara.

Alih-alih membawa air panas seperti yang diucapkannya, Tamara hanya membawa sebuah teko kaca besar yang terisi penuh dengan orange juice. Diikuti oleh Ria yang berjalan di belakang Tamara sambil membawa nampan dengan tiga belas gelas di atasnya.

Maklum, seluruh anggota RB Team sedang berkumpul di rumah Tamara saat ini.

Kegiatan kali ini beragendakan menyusun story board. Sebenarnya yang diperlukan di sini hanya Bagas, Harry, Sancaka, Berlian, dan Tamara.

Bagas memimpin anggota kameramennya untuk menyusun story board, sedangkan Berlian dan Tamara berdiskusi soal konsep poster film yang akan mereka buat.

Namun, entah mengapa anggota RB Team yang lain turut ikut hari ini.

Daripada gabut di rumah kalau kata Fazran.

"Tam, Bryan fix jadi aktornya 'kan?" Fazran mengambil orange juice yang telah disajikan oleh Ria di atas meja tamu.

"Iya. Dia udah bilang sama gue. Of course, fix."

"Eh, gue baru inget, Kak Bryan 'kan kadiv desain grafis, kenapa dia nggak ikut jadi desainer poster aja, sih, Kak?" kali ini ganti Johan yang bertanya penasaran.

"Gak dibolehin sama ortunya." Berlian dan Tamara menyahut bersamaan.

"Lah? Kenapa nggak dibolehin, Kak?" sahut Harry sambil menghentikan fokusnya pada layar hp dan beralih mengikuti pembicaraan.

Tamara mengendikkan bahu. "Biasalah, strict parents. Pikirannya, tuh, bakat Bryan nggak ada gunanya. Bahkan Bryan dibolehin join projek kayak gini kalau jadi aktor doang. Ya, biar kelihatan aja gitu kerjanya."

"Lagian, kalau bukan Bryan aktornya, siapa lagi coba? Masa kita mau ambil anak teater semua buat aktor? Satu-satunya anak Excel Class yang bisa akting, ya, cuman Bryan." Ria menambahi.

Di tengah-tengah perbincangan mereka tentang Bryan, Intan yang sedari tadi duduk di sofa ujung ruang tamu bersama Klarina diam-diam menyimak obrolan tersebut.