[SCC: 2] RADEN BAGASKARA

𝙿𝚊𝚛𝚝 𝟸𝟷 || 𝙻𝚊𝚜𝚝 𝙳𝚊𝚢

Sayup-sayup terdengar ayam jago berkokok seiring mentari terbit dari ufuk timur. Sorot cahaya matahari masuk menembus celah serambu jendela kamar. Hawa dingin Bandung terasa menusuk kulit meskipun tak ada AC yang dinyalakan.

Seharusnya, seluruh anggota RB Team masih terlelap pulas, lelah dengan kegiatan mereka kemarin, shooting sampai malam.
Memanfaatkan sisa kamar villa yang tersedia untuk shooting adegan yang menggunakan latar kamar Rachel dan kamar Ronald. Namun, tidak. Para gadis sudah bangun dan mandi.

Ria telah siap dengan alat make up yang ia gunakan untuk merias Alexa. Klarina dan Tamara menyicil desain poster film mereka. Sementara Berlian dan Intan tengah berdiskusi mengenai shooting mereka kali ini.

Begitupun para laki-laki.

Fazran, Derren, Johan, terjaga semalaman. Tiga editor itu tidak tidur sejak kemarin.

Fazran dan Derren bekerja menuntaskan video promosi film mereka.

Sementara Johan, ia bekerja memilah-milah footage video yang telah mereka ambil serta menyocokkan audio.

Issac pun kemarin turut membantu Johan. Namun, pada akhirnya Issac tertidur saat jarum jam kamar mereka menunjukkan pukul dua pagi.

Seperti inilah editor, jam tidur mereka selalu terbalik. Siang mereka gunakan untuk tidur, sementara malam mereka gunakan untuk mengedit video.

Entah mengapa, mereka semua adalah night person.

Kondisi berbeda terjadi pada para kameramen. Steven, Harry, dan Sancaka telah bangun sejak adzan subuh berkumandang.

Shooting pertama hari ini dilakukan di luar ruangan, oleh sebab itu, mereka harus memanfaatkan momen dimana surya belum bersinar terang agar cahaya yang tertangkap di kamera tidak noise.

Waktu terbaik untuk shooting outdoor pada saat pagi adalah sekitar pukul 6 sampai 9. Selain karena cuaca belum panas, langitnya pun masih bagus, tak terlalu terang.

"Semuanya ayo keluar!" Berlian menyoraki anggota RB Team yang tengah berkumpul di ruang tamu.

"Stev, lo sama anak-anak lo cepetan keluar!"