"Festival Short Movie Nasional sebentar lagi, dan kita belum nemuin script writer yang tepat buat join sama tim kita." Berlian, ketua Excel Class atau Extracuricular Cinematography Education and Learning Class memimpin pertemuan anggota Royal Believable (RB Team), perwakilan dari Excel Class yang akan maju dalam kompetisi film pendek tingkat nasional.
"Gue udah nyeleksi anggota divisi story, tapi gak ada satupun dari mereka yang lolos. Mulai dari ide cerita yang terlalu monoton sampai terlalu kompleks, mereka yang nggak bisa nyelesaiin naskah sesuai deadline, bahkan ada juga diantara mereka yang nggak tahu sama sekali bentuk naskah film padahal udah gue bahas berkali-kali setiap ada Excel's Meeting."
"Sedangkan empat puluh persen poin penilaian diambil dari alur cerita dan naskah yang nanti bakal dikumpulin." Berlian mengendikkan bahunya. "I don't know what to say."
Berlian menatap anggota RB Team yang ada di depannya dengan ekspresi kebingungan. Membuat yang ditatap ikut menunduk bingung dan mencoba membantu Berlian memikirkan solusi terbaik untuk permasalahan ini.
Hingga tiba-tiba terdengar denting handphone Tamara, salah seorang yang ada di situ, berhasil menjadi pemecah fokus konsentrasi mereka.
"Tam, hp lo." Berlian menatap ke arah Tamara, siswi berambut pirang yang menjabat sebagai sekretaris Excel Class. "Silent dulu kenapa, sih?"
"Sorry-sorry. Gue lupa matiin notifikasi akun twitter Your Safe Place." Tamara menatap hp-nya. "Padahal tadi ada notifikasi postingan baru dari akun dia, tapi kok setelah gue cek, nggak ada apa-apa. Dia nggak nge-tweet apapun. Terakhir nge-tweet masih 3 hari yang lalu."
Tamara menatap Berlian. "Lo tahu nggak, sih, Ber? Bisa-bisanya di tengah situasi kayak gini, gue berharap owner akun Your Safe Place itu murid sekolah kita. Quotes yang dia post keren-keren dan selalu nyentil isu mental health dimana itu relate sama tema festival short movie tahun ini. Even dia bukan anggota Excel Class sekalipun, gue yakin bukan masalah besar buat lo ngajak dia gabung sama kita."
"Iya, harapan lo masuk akal. But, be realistic please! Kalaupun dia murid sekolah kita, harusnya udah ketahuan dari dulu siapa dia. Tapi nyatanya? Gak ada satupun tanda-tanda kalau dia adalah murid sekolah kita."
Harapan Tamara memang terdengar khayal dan perkataan Berlian memang terdengar masuk akal. Namun sayangnya, Berlian tak mengetahui apabila khayalan Tamara akan berujung pada sebuah kenyataan. Saat seorang siswa berbadan kekar yang tengah duduk di sudut ruangan itu telah mendapatkan bukti apabila pemilik akun twitter Your Safe Place merupakan murid SMA Cahaya Cendekia, tempat mereka mengenyam pendidikan saat ini.
Ia adalah Bagaskara, anggota Excel Class kelas 11 yang menjabat sebagai Ketua Divisi Fotografi dan Kameramen. Sejak handphone Tamara berbunyi, Bagas pun turut menyalakan handphone miliknya. Awalnya ia hanya penasaran dengan akun twitter Your Safe Place yang sedari tadi menjadi bahan perbincangan Berlian dan Tamara. Namun, ia justru menemukan jawaban atas kegelisahan RB Team hari ini.
(Postingan yang sempat dipost sama akun Your Safe Place dan ngebuat handphone Tamara bunyi karena Tamara nyalain notifikasinya)
Sebelum dihapus:
Sesudah dihapus (tapi sempat di-screenshot sama Bagas):
Senin, 5 September 2022
490 Kata
KAMU SEDANG MEMBACA
[SCC: 2] RADEN BAGASKARA
Narrativa generale[SERIES CAHAYA CENDEKIA: 2] [SPIN OFF AYUDNA || Dapat dibaca terpisah] TW // Sexual harrasment, mental issues, traumatic Intan - anak aktris bernama Tiara Kamaratih yang menghilang dari bumi sejak Tiara tersandung skandal. Peristiwa pelecehan seksu...