Enid kembali

55 5 0
                                    

Di malam hari Xavier pergi ke studio seninya. saat menyalakan lampu dia mendapati Wednesday sedang duduk disana dengan memegang pisau yang menikam thing di tangannya

"Begini, jangan masuk ke ruanganku" ucap Xavier sambil berjalan kearah Wednesday

"Kau yang jangan masuk ke ruanganku" ucap Wednesday sambil menancapkan pisau ke meja lalu berdiri menghadap Xavier

"Tertinggal di kamarku, Kau tancapkan pada thing. Sudah berapa lama kau di terapi kinbott?" Tambah Wednesday

"Selama ini kau... Bicara apa aku. Tentu saja selama ini kau memata-mataiku, ya?" Ucap Xavier lalu mengambil pisau yang tertancap di meja

"Karena aku penjahat di khayalan mu. Ayahku pikir masalah mental ku harus diatasi agar tak merusak reputasi. Ayah tak mau putra nakalnya masuk tabloid. Aku tak ke kamarmu, percaya atau tidak, aku tak peduli" ucap Xavier sambil melihat pisau itu lalu mendekatkan wajahnya pada Wednesday

Wednesday mundur selangkah lalu berjalan kearah lukisan yang tertutupi kain di belakang Xavier

"Lukisanmu berkembang, aku suka lukisan yang ini" ucap Wednesday lalu menarik kain yang menutupi lukisan itu. Itu ada lukisan wajah dokter kinbott
yang penuh luka cakaran

"Seperti kau alami langsung" tambah Wednesday

"Apa maumu?"

"Aku yang bertanya" ucap Wednesday lalu berjalan ke meja di samping lukisan itu dan mengambil sesuatu

"Kenapa alat bantu nafas Rowan ada di gudangmu? Atau kacamata Eugene?"

"Hei apa ini?"

"Atau foto-fotoku yang kau ambil seperti penguntit?"

"Tidak aku..."

"Jangan lupa koleksi terbarumu. Kalung kinbott" ucap Wednesday sambil melempar lalu barang itu ke meja

"Orang lain yang menaruhnya!" Ucap Xavier sambil berjalan kearah Wednesday dengan memegang pisau

"Angkat tangan! Jatuhkan pisaumu, berlutut!" Ucap Sherif menodongkan pistol kearah Xavier

Dari awal Wednesday sudah bekerja sama dengan Sherif, Sherif dan anggotanya sudah mengepung studio seninya Xavier

Xavier menjatuhkan pisaunya dan berlutut

"Borgol dia" ucap Sherif pada anggotanya

"Kau berhak untuk tetap diam.." ucap anggota Sherif sambil memborgol Xavier

"Apa?" Ucap Xavier kebingungan

"Ucapanmu dapat memberatkanmu di persidangan, kau berhak di dampingi pengacara, jika tak mampu negara akan menyediakannya" ucap anggota Sherif sambil memborgol tangan Xavier

Xavier menatap Wednesday dengan bingung

"Terimakasih bantuannya nona Addams" ucap Sherif

"Kau.. kau menjebakku?!" Ucap Xavier lalu anggota Sherif membawanya

"Aku dijebak! Harusnya kubiarkan Rowan membunuhmu" teriak Xavier pada Wednesday

Wednesday menatap Xavier pergi bersama Sherif.

Wednesday kembali ke kamarnya, dia melihat Enid kembali

"Hei" ucap Enid

"Kau kembali?"

"Baru pergi beberapa hari, kamar ini morat-marit dan thing nyaris mati. Harus ada yang menjaga kalian"

"Tak jadi sekamar dengan dengan Yoko?"

"Yoko baik. Tapi aku merasa perlu sedikit batasan" ucap Enid sambil mengeluarkan lakban untuk membatas kamar

"Tak perlu lakban"

Wednesday addams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang