Ulang tahun Wednesday

38 8 0
                                    

*Wednesday kembali ke kamarnya untuk melakukan ritual pemanggilan arwah Goody Addams. Dia duduk di tengah lingkaran lilin dan menggunakan kalung pemberian ibunya untuk ritual.

"barangkali kau ingin tau, aku jarang mengadakan pemanggilan arwah dengan yang hidup saja aku muak, buat apa bicara dengan arwah. Tapi kata ibuku hanya Goody yang bisa melatihku untuk mengontrol kekuatan supranatural ku. Makin cepat ku kusai, makin cepat aku menguak kasus ini" Tulisan novel Wednesday

*Wednesday membaca mantra angin berhembus kencang dan tiba-tiba.. pintu terbuka dan angin meniup lilin hingga mati. Wednesday menoleh kebelakang dan melihat seseorang berjalan masuk dan berdiri dipintu kamarnya.. tapi tidak sesuai ekspektasi yang datang bukan Goody melainkan Enid.

"Maaf. Aku tak bermaksud mengganggumu sedang... apa aku perlu tau?" Ucap Enid menyalakan lampu

"Aku merengkuh jurang kematian  untuk menghubungi kerabatku"

"Sesuai karaktermu kau punya kerabat namanya Goody?" ucap Enid melihat tulisan nama Goody di tengah lilin

"Dia termasuk leluhur orang buangan. Aku mencoba memanggilnya, tapi dia mengabaikan permohonan ku"

"Aah..! Ada rencana pakai lilin aromaterapi ku? Aroma bistik tartannya enak"

Saat mereka berbicara tiba-tiba ada seseorang yang memasukan surat ke kamar mereka lewat celah dibawah pintu

"Mungkin Goody menjawab mu" ucap Enid

Wednesday berjalan dan mengambil surat itu

"Tak mungkin dia berkomunikasi lewat kliping huruf" ucap Wednesday lalu membuka surat itu

"Jika ingin jawaban, mari bertemu di makam Crackstone. Tengah malam." Isi surat itu

Wednesday dan Enid pergi ke makam Crackstone. Mereka berjalan di hutan dengan pencahayaan minim dari senter. Enid mendengar sesuatu dan menoleh kebelakang dengan takut.

"Kau memaksa ikut. Padahal aku bisa sendiri" ucap Wednesday yang berjalan didepan Enid

Mereka berdua sampai de depan pintu makam Crackstone

"Tampaknya si informan anonim sampai duluan" ucap Wednesday melihat pintu makam sudah terbuka

"Iuuh.. bau bangkai apz in?" Ucap Enid

"Bangkai masa kecil. Ayo" ucap Wednesday lalu masuk ke dalam

"Setelah ku pikir-pikir, aku diluar saja.. sebagai penjaga" ucap Enid melihat Wednesday masuk ke dalam dan dia sendiri berdiri diluar

Saat masuk kedalam makam Wednesday berjalan perlahan dan terus menoleh kebelakang. Tiba-tiba dia merasa ada seseorang berjalan di belakangnya, dia berbalik dan mengarahkan senternya tapi tidak ada apa-apa.

"Enid?" Ucap Wednesday mengira Enid mengganggunya

"Siapapun itu. Keluarlah. Ku cincang kalau macam-macam" ucap Wednesday melihat kearah peti mati, dia melihat seseorang di situ.

"Kejutan!!" Xavier dan teman-temannya keluar dan menyanyikan lalu ulang tahun

"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, Wednesday. Selamat ulang tahun!!"

Enid datang dan membawa kue ulang tahun bertema hitam dengan malaikat pencabut nyawa yang memegang balon merah muda dan kembang api di atas kuenya.

Wednesday mengarahkan senternya kearah thing dengan marah.

"Harusnya aku tau kau biangnya. Kau tak paham kalimat 'kalau ada pesta, tamat riwayatmu' ?" Ucap Wednesday pada thing dengan marah

"Kurasa desain kuenya cukup kreatif" ucap Xavier dari belakang Wednesday

"Balon merah muda itu ideku. Coba kau buat permintaan" ucap Enid

Wednesday mengabaikan mereka semua dan melihat sebuah tulisan didinding.

"Itu tulisan latin. Artinya, hujan api akan turun saat aku bangkit" ucap Wednesday mendekati tulisan itu

"Itu bukan permintaan" ucap Enid

"Awal tulisan itu ditulis dengan api di halaman Nevermore. Pasti bukan kebetulan" ucap Wednesday

"Tunggu. Apa kita takkan makan kuenya. Ya?" Ucap Ajax

Wednesday tidak menghiraukan pertanyaan Ajax dan malah mencoba menyentuh tulisan itu. Tiba-tiba dia mendapat terawangan lagi. Dia berada di tempat terakhir dia bertemu Goody dan Crackstone di tahun 1600, dalam keadaan pingsan.

"Crackstone akan datang.. Crackstone akan datang" suara seseorang perempuan

Wednesday terbangun dan melihat Goody berdiri dibalik sebuah gerbang

"Goody?"  Ucap Wednesday

"Kau gagak di garis keturunan ku" ucap Goody lalu menghilang

"Wednesday" Goody tiba-tiba muncul disamping Wednesday

"Katanya kau bisa mengajariku cara mengontrol kekuatan ku" ucap Wednesday

"Sungai yang deras tak bisa dikontrol. Belajarlah mengarunginya tanpa tenggelam. Waktu kita sempit." ucap Goody lalu berbalik kearah gerbang

"Untuk menghentikan Crackstone, carilah tempat ini" tambah Goody

"Bicaramu selalu membingungkan?"

"Apa kau selalu mencari gampangnya? Jalan hidup gagak itu sepi. Kita sendirian dan sulit percaya orang, cuma gelapnya hati mereka yang kita lihat"

"Kau ingin membuatku takut?"

"Kau harus takut." Ucap Goody lalu hilang begitu saja

***

Wednesday kembali ke kamarnya meninggalkan teman-temannya begitu saja dan menggambar gerbang yang ditunjukkan Goody.

"Awas. Aku sedang mengabaikan mu" ucap Wednesday pada thing yang naik ke pundaknya

"Jangan salahkan thing, Pesta itu ideku. Semua orang layak di rayakan ulang tahunnya" ucap Enid dari belakang Wednesday

"Aku lebih suka dihujat"

"Tadi kau kenapa? Kau seperti kejang"

"Andai cuma kejang"

"Bisakah puji aku karena berhasil mengecoh mu?"

"Akal-akalan mu mengagumkan"

Wednesday mendengar suara seretan barang dari bawah tempat tidurnya. Itu suara dari koper yang di tarik thing dari bawah tempat tidur. Wednesday membuka koper itu, itu adalah hadiah ulang tahun dari orangnya

"Semoga di usia ke-16 mu, muram dan merana sesuai keinginanmu salam sayang dari ayah dan ibu" Wednesday membaca surat dari orang tuanya

"Thing disuruh menyimpannya sebelum ayah dan ibumu pulang. Ihh menjijikan" ucap Enid melihat hadia Wednesday adalah mayat tupai yang diawetkan dan suntikan

"Aku lebih suka tupai hidup" ucap Wednesday, lalu membuka kertas  hadiah itu

"Mumpung kau masih menerima hadiah"ucap Enid memberikan sebuah kantong plastik hitam

Wednesday membuka hadiah dari Enid.

"Bagaimana, kau suka?" Tanya Enid

"Apa ini?"

"Itu syal rajut, Dasar. Kurajut dengan warna khas mu. Mau tau bagian paling menariknya? Aku juga punya! Bisa kita pakai bersama ke kelas"

"Ouu. Enid, ini terlalu unik untuk dipakai ke kelas. Kita cari momen yang lebih istimewa"

- Enid mengangguk sambil tersenyum.

"Misalnya pemakaman" tambah Wednesday

"Euh."

***
Next..















Wednesday addams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang