Nama Baik yang Tercoreng

14 0 0
                                    

Catatan: Glosarium/Footnote ada di bagian akhir cerita. Tulisan bold sekaligus italic menandakan kata tersebut ada di Glosarium/Footnote. Contohnya: Narapidana

Kunjungi versi webtoonnya: https://tinyurl.com/pesta-dalam-penjara


Kantor Kepolisian Pusat, Jakarta

Tok! Tokk! Tokk!!

"Silahkan masuk!" suara lelaki menyeruak setelah Yogas mengetuk pintu di depannya.

Yogas menyingkap pintu ruangan itu. Pemandangan kusut sekejap ditangkap matanya dari dekat. Tumpukan kertas menggunung, tampak berserakan memenuhi setiap lahan para meja. Seorang pria duduk bersandar, memutar bangkunya ke kiri dan kanan. Seringkali pria itu juga memutar sebuah pena di jari-jemarinya. Setiap hanyut dalam pemikiran suatu kasus, mimik wajahnya akan seperti itu. Serius dan mendalam.

Yogas duduk menghadap si pria berkumis lebat, Johan Permana, perwira di kepolisian pusat. Walau anak buahnya sudah tiba, pria berkumis itu masih memunggungi Yogas. Arah tatapannya keluar, menembus kaca ruangan miliknya. Dia tetap mengerutkan pikiran di bangku putarnya.

Tiba-tiba, sorot pandang Permana yang kosong membidik kertas di ujung meja. Sebuah kertas analisis, yang berkoar semua data kasus penggelapan pajak.

Perkataan Yogas memenggal benak Permana seketika, "Pak, ada apa kau memanggilku?"

Permana yang semula membelakangi Yogas, memutarkan muka bangkunya ke arah Yogas duduk, "Kau harus masuk penjara!" sentaknya pada lelaki muda berwajah tegas yang baru saja menarik bangku.

"Apa maksudnya, pak...?" Yogas terkejut mendengar pernyataan atasannya.

"Kau ingat kasus lamamu, penggelapan uang oleh Kuncoro?" beber Permana menyinggung kasus setahun silam, "Aku dengar dia makin picik. Pesta dalam penjara..!"

Raut Yogas mengernyit, "Maksudmu, aku harus menyelidiki kasus itu?"

"Ya!" sambar Permana jitu, "Bila perlu kau harus berteman dengannya. Kejahatannya bertambah parah. Kau harus menyingkap kejahatannya!"

Selama ini, meski Kuncoro mendekam dalam jeruji besi. Nyatanya dia masih memegang kendali atas ratusan anak buahnya. Terlebih, semakin lama tunas kekuatannya kian tumbuh dan berakar. Namun beberapa penegak hukum yang tahu, tidak dapat membuktikan kejahatannya tersebut. Setiap 'inspeksi mendadak' dilakukan, ia dan oknumnya di penjara dapat menyembunyikan semua bukti. Mampu menangkis semua tuduhan yang menunjuk mereka sebagai tersangka utama.

Yogas menganggut, memahami semua kalimat yang diinstruksikan Permana. Rencananya, Yogas akan berpura-pura menjadi penjahat dan menjadi rekanan Kuncoro. Dia juga akan menjadi narapidana melalui pengadilan, sehingga Kuncoro dan kaki tangannya tidak menyadari bahwa mereka akan disusupi.

"Mengapa harus aku yang menyelidiki kasus ini? Bagaimana dengan intel lainnya?" tiba-tiba mimik Yogas terlukis keresahan.

"Hanya kau yang bisa. Dulu saja hanya kau yang mampu menjebloskan dia ke penjara." Permana menatap Yogas dengan sorotan kuat, "Dia harus masuk penjara untuk yang kedua kalinya! Begitu juga oknumnya di penjara dan anak buahnya di luaran sana!"

Mendadak wajah Salima mencuat dalam ingatan Yogas, "Istri dan anakku. Bagaimana dengan mereka jika tiba-tiba aku menjadi penjahat? Haruskah aku beritahu mereka kenyataan yang sebenarnya?" sela Yogas berparas bimbang.

"Tidak, ini rahasia tim kita. Tenanglah, serahkan keluargamu padaku." tutur Permana memperkukuh hati bawahannya, "Kau tidak sendirian. Kami juga menaruh intel di dalam penjara. Dia bekerja sebagai sipir, Badri namanya..." lalu wajahnya mendongak ke langit-langit, memandang putaran kipas angin gantung yang menyeruput pikirannya, "Satu lagi, Falih Muzzafar, wakil ketua lapas setempat.. dia berada dalam misi ini juga.."

"Apapun yang terjadi kau harus percaya padaku ...!" tegas Permana kembali. "Sebenarnya aku diperintah langsung oleh ketua intel pusat. Pak Roni, dia yang memilih kabinet ini." Jemarinya menjulangkan secarik kertas ke penglihatan Yogas. Kertas itu adalah surat tugas, yang berbicara bahwa misi ini sudah mutlak harus dijalankan.

Kini, mereka berempat terikat nyawa dengan misi rahasia ini. Misi yang dijuluki operasi 'Party in the Jail', operasi pesta di dalam penjara. Sebagai ujung tanduk dari misi ini, akankah Yogas berhasil, atau gagal?



Glosarium/Footnote:


Tersangka: seorang yang karena perbuatannnya atau keadaannya, bedasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.

Pesta Dalam PenjaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang