Kunjungi versi webtoonnya: https://tinyurl.com/pesta-dalam-penjara
Ucok bangun dari tidurnya. Jarum jam merangkul angka empat. Rembulan pun mulai kembali ke peraduannya. Penglihatan lelaki itu menjangkau dua orang yang terlelap di ruang sel yang sama. Kedua pria di dekatnya sudah tidur, jadi Ucok berani untuk bangkit dari kepura-puraannya. Sejak tadi, telinganya sudah merekam percakapan antara Yogas dan Bayu. Ia menangkap semua ayat kalimat tanpa terlewat satu katapun.
Ia duduk dengan kaki bersila, sambil melelehkan senyuman lebar. Setelah tahu pria berwajah tegas itu adalah intel, jiwanya semakin girang saja. Ucok pun menari dan tertawa dalam hati. Baginya, informasi penting ini lebih berharga daripada menggenggam identitas seribu narapidana. Harganya sangat mahal. Mungkin ditaksir ratusan juta. Tidak, tapi lebih bernilai dari itu.
Seperti biasa, pagi selalu disemaraki suara lengkingan para sipir jaga. Yogas terbangun, lantas ia menangkap keberadaan si informan, Ucok. Mimik Yogas tergurat keceriaan, ia berpikiran pula untuk menjadi teman dekatnya. Dengan bersahabat dengan si informan, semilir berita akan mudah direkam olehnya, sehingga kegiatan dan perilaku di lapas ini akan mampu ia baca.
Tepat pada pukul 09.00, semua pintu sel kembali dibuka. Semua napi berhamburan keluar, mereka bersiap melakukan ritual pembersihan. Sama layaknya seperti piket sekolah. Namun, ini ditujukan kepada semua narapidana untuk membersihkan lingkup penjara. Bagi yang diberi kepercayaan dan dianggap tidak akan melarikan diri, mereka boleh membersihkan area luar. Tetapi bagi anak baru yang belum dipercaya, hanya dapat membersihkan ruang blok dalam.
Yogas dan Bayu mengikuti para napi lainnya, meraih sapu dan lap pel di kotak kayu yang ditaruh di ujung ruangan blok. Secara tak sengaja, tatapan Bayu menangkap seorang napi duduk berdekapan kaki di sudut selnya. Dia merunduk membisu, tidak keluar dan kerja bakti seperti para narapidana. Ada apa dengannya? Karena penasaran, Yogas menghampiri pria tidak bermuka tersebut. Rambut gondrong menjuntainya melibas habis wajahnya. Parasnya sama sekali tidak terlihat oleh orang lain.
"Ayo keluar, kita kerja bakti bersama." sahutan suara Yogas menyentil kuping Si Gondrong. Namun, lelaki itu masih tetap merunduk. Yogas semakin penasaran, lirikannya berpindah ke bawah, melihat kaki kiri orang itu berwarna ungu lebam. Mungkinkah dia sehabis dihakimi para napi? Tapi, kenapa?
Wajah itu mencuat, keluar dari balik rundukannya setelah ia merasa terpanggil. Yogas terperanjat, menatap satu muka bergurat kusam. Wajah Si Gondrong babak belur. Di tepian bibirnya, tertanda bekas luka biru kecil. Tampaknya dia telah dipukul bertubi-tubi. Tiba-tiba, sembilan orang menyergap masuk ke dalam blok. Mereka memaki-maki, menjulangkan sapu di tangan, sambil berjalan menghentak menuju sel yang Yogas sambangi.
"Habisi dia!" teriak pria botak bertato naga di bagian tangan memberi komando. Tanpa basa-basi, lelaki kekar itu dan para napi di belakangnya, lekas mendaratkan banyak hantaman sapu di bagian muka dan tubuh Si Gondrong. Yogas terpaku, Bayu pun diam gemetar kaku melihat kejadian main hakim tersebut. Dan peristiwa ini, menjadi hal umum yang biasa terjadi di penjara.
Semua napi terdiam, menyaksikan pertunjukan ini hingga akhir. Tidak ada yang merasa iba atau melapor pihak lapas, padahal Si Gondrong terus mengerang dan menjerit minta ampun. Yogas juga ingin melerai, tapi ia tidak bisa. Mereka terlalu buas. Ini kasus pemerkosaan. Sebelum dapat diterima para napi, pria itu wajib menjalani 'ritual pembersihan'.
Jiwa Yogas tergemap. Hatinya tersadar. Penjara yang sesungguhnya bukanlah untuk orang-orang berduit, melainkan untuk rakyat biasa. Penjara hanya menjerat kaum jelata, penjara juga hanya memberi 'efek jera' untuk si miskin saja. Seorang narapidana, untuk memperoleh keamanannya, harus membeli haknya dengan uang. Napi juga harus membayar uang kamar, uang memesan makanan, uang pindah kamar, uang besuk, uang kepala, dan hal lainnya. Tidak ada yang gratis bila menginginkan lebih, bahkan ketika dibelenggu di penjara sekalipun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pesta Dalam Penjara
Tajemnica / ThrillerSurga Biru, adalah organisasi yang menjual kemewahan di dalam penjara. Sehingga para koruptor dan napi berduit bisa menikmati fasilitas hotel di ruang selnya. Mereka bisa berjudi, menikmati narkoba, prostitusi, dan hal lainnya di balik jeruji besi...