Her Books

193 34 1
                                    

29 Januari 2013

Apa ada yang ingat bahwa ini adalah kisah yang Hoseok baca saat ketinggalan bus? Oh, astaga Hoseok yang terlalu larut juga lupa ada di dunia nyata setelah seharian membaca diari orang asing. Dia membaca buku itu sejak tadi siang dan kini sudah pukul sebelas malam. Hoseok tidak percaya dia sangat serius membacanya seperti buku tersebut adalah sebuah novel.

Kisah yang cukup sederhana, tidak ada antagonis yang benar benar mengusik karena yang jahat adalah takdir. Tapi Hoseok penasaran, gadis bernama Lee Jieun itu tidak menulis secara spesifik mengenai apa yang terjadi pada si pemuda bernama Yoongi. Apa hal buruk benar-benar terjadi?

Hoseok meletakan bukunya di meja lantas merebahkan tubuhnya di kasur. Diraihnya susah payah ponsel dari meja untuk mengecek pesan masuk. Mengingat tadi siang Hoseok mengurungkan niatnya untuk pergi ke agensi, pasti dia mendapatkan teror dari rekannya yang kesal karena hari ini mereka akan pindah studio namun Hoseok malah tidak datang membantu dan pulang ke rumah kakaknya yang tidak jauh dari halte.

Tapi masa bodo, Hoseok sudah terlanjur lelah karena ketinggalan bus. Malas memikirkannya, Hoseok kemudian beralih mencari lagu yang Jieun unggah di Soundcloud, memastikan apa lagu itu nyata atau tidak.

IU, Secret garden. Sebuah akun langsung muncul pada hasil pencarian teratas. Ketika membuka akun tersebut, lagu lagu yang disebutkan dalam buku benar benar ada di sana. Tulisan dalam buku pun terakhir ditulis hari ini, apa yang ditulisnya benar-benar kisah nyata?

Jika iya, buku itu mungkin sangat berharga. Hoseok tentu langsung berpikir untuk mengembalikannya. Sekaligus bertanya apa yang terjadi pada Yoongi, jika memungkinkan?

Hoseok tahu, tidak sopan membaca diari orang lain bahkan sampai bertanya mengenai isinya, tapi tidurnya pasti tidak akan tenang sebelum mendapat jawaban. Sumpah, Hoseok cuma ingin tahu apakah pemuda yang dimaksud baik baik saja atau terjadi sesuatu. Berhubung Jieun tidak menyebutkan secara spesifik mengenai hal tersebut, itu membuat kepala Hoseok dipenuhi tanda tanya.

Hoseok lekas mencari nomor seseorang untuk dihubungi, seseorang yang menurutnya bisa diandalkan. Mungkin dia bisa minta bantuan untuk mencari pemilik buku ini. Dan tanpa menunggu lama, panggilan Hoseok langsung dijawab.

"Namjoon-ah, apa kamu kenal beberapa trainee Loen?"

Hening. Tidak ada jawaban.

"Namjoon? Kamu dengar aku?"

"Kamu tidak membantuku pindah studio tadi siang dan menelpon untuk bertanya hal seperti ini tengah malam? Aku benar-benar tidak akan membiarkan mu masuk ke dorm besok, Hyung."

"Aku kan sudah minta maaf. Lagi pula aku ketinggalan bus karena ikut kompetisi demi dapat uang untuk kita, kan?"

"Tidak ada. Aku tidak punya kenalan anak Loen."

"Kamu sudah lama di industri ini, serius tidak ada?"

"Kenapa? Kamu cari seseorang?"

"Iya, aku harus mengembalikan sesuatu."

"Kenapa tidak langsung ke sana?"

"Apa bisa? Kamu mau temani aku?" 

******

5 September 2013

Crescendo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang