Pagi itu Zin tengah menunggu Mijin untuk pergi (berkencan) dengan gadis pujaan hatinya ke perpustakaan bersama.
"Zin~"
Zin yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh kebelakang, ternyata itu Mijin. mata Zin melebar ketika (name) memeluk lengan Mijin. "oi (name)! ngapaiin disini, hah?!" (Name) menjulurkan lidahnya.
"Mijin mengajakku ke perpustakaan bersama, aku pikir hanya aku berdua ternyata kau juga ikut. kencan ku dengan Mijin jadi gagal deh"
Zin sedang menahan amarahnya karna dia sudah berjanji untuk tidak mengamuk atau berkelahi dengan orang.
"Eitts kau sudah janji gak boleh marah apalagi berkelahi, kan?"
"sudah jangan bertengkar! Ayo kita masuk" ajak Mijin, (Name) semakin mengeratkan pelukannya pada lengan Mijin. Zin yang melihatnya langsung menatap tajam.
mereka sudah masuk kedalam perpustakaan. "biar aku yang bayar" ujar Zin yang ingin terlihat gentle didepan Mijin.
(Name) reflek langsung menemui petugas untuk membayar "pak, pelajar 3 orang. Yang bayar pria disamping saya" kata (name) pada petugas.
"HEI YANG AKU BAYARKAN HANYA MIJIN" (name) menjulurkan lidahnya lagi. "Kan kau yang mengatakan ingin membayarnya, jadi ayo Mijin kita pergi" mereka menaiki tangga untuk ke lantai tiga.
Zin yang sedari tadi sibuk berimajinasi jika dia dan Mijin duduk belajar disebelahnya dan makan bersama dan (name) yang melihat iri keromantisan Zin dengan Mijin.
sayangnya imajinasinya langsung hancur karena ruangan cewek cowok terpisah. Zin mendumal kesal tidak lupa dengan umpatan nya yang selalu ia keluarkan.
"ck pasti (name) sedang berduaan dengan Mijin, sialan. Ternyata dia mengambil start duluan"
Bunyi berisik dari cutter membuat para pengunjung merasa terganggu. "Maaf yah, tolong jangan berisik" Zin langsung menatap sangar kearah salah satu pengunjung yang menegurnya.
"Jangan! tidak boleh, tahan"
"tahan~"
"janji...janji..."
Zin berbatin, ia tersenyum (horor) pada Pengunjung itu. Dia tidak boleh melanggar janjinya pada Mijin.
sebuah notifikasi berbunyi, ternyata itu pesan dari Mijin! isi pesannya adalah Mijin mengajak Zin untuk makan bersama karna Mijin mulai lapar.
di Mart, (name) masih tidak ingin melepaskan pelukannya pada Mijin.
"aku lapar, Zin aku mau roti Nanti bayarin yah" (name) mengambil salah satu makanan disana dan memakannya.
"(name)! Mengambil sembarangan itu tidak sopan" oceh Mijin yang hanya direspon 'oh' dari (name).
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession : lookism x f!readers
Action❝ why you so obsessed with me? Boy, I want to know ❞ ♡︓ ini tentang kehidupan (name) yang selalu dikeliling masalah namun dengan teman teman nya, membuat (name) merasakan apa arti dari kehidupan. namun semenjak saat itu, teror teror mengerikan serin...