Thirty Four [Revisi]

3.8K 115 1
                                        

034.

《》


Brak

Erlan maupun Ivy terkejut setengah mati ketika pintu didobrak kuat oleh orang tak berakhlak seperti Surya. Tatapan tajam kedua pasangan ini layangkan ini membuat mereka yang ada di diluar tak mampu berkata-kata, perpaduan antara singa dan elang membuat mereka dengan susah payah meneguk ludah.

"Astagfirullah, maaf nyonya besar," ucap Surya dengan watadosnya.

"Gue telan mentah-mentah tau rasa lo!" Sinis Ivy.

"Hayoo... kalian lagi ngapain berduaan?"  Dengan wajah tengilnya, Sakti mengejek pasutri muda itu.

"Lagi ngitung dosa nih," jawab Ivy.

"Berapa milyar?" Tanya Sita.

"Gak bisa dihitung sih," sahut Ivy.

"Udah udah malah bahas hal gak berguna kek gini. Diam napa, ini rumah sakit!" Tegur Anne yang juga menjenguk Erlang.

Bella bertanya, "Emang sejak kapan kita bilang ini kuburan?"

"Bell, bumil itu lho," bisik Berlian was-was.

"Astagfirullah, maapkan gue ya makk, jangan kutuk gue. Ntar gue gak bisa nikah sama Saka kan berabe nantinya," Bella berkata dengan nada dramatis.

Mengabaikan mereka, Berlian meletakan kerajang buah dan sebuah kantong kresek.

"Apa?" Tanya Ivy.

"Cokelat. Biar semangat jagain lakinya, gak usah sedih gak bakal jadi janda pulak kau!" Cerocos Berlian menepuk pelan kepala sohibnya.

"Makasih," jawab Ivy kemudian kembali mengelus tangan kanan suaminya yang cedera.

"Parah gak, Vy?" Tanya Galaksi.

"Lumayan, dijahit terus tangannya patah," jawab Ivy.

"Yang sabar ya, Vy. Masih banyak cowok di luaran sana, kalaupun janda pasti masih ada yang mau," cetus Axel tanpa beban.

Erlang menatap tajam cowok itu karena secara tidak langsung ia mengatakan dirinya meninggal.

"Ape lo?! Diam-diam bae giliran bininya dibilang janda langsung melotot tuh mata," inilah Axel, jika Erlang sakit maka ia akan sangat berani.

"Kampret!" Umpat Erlang.

"Emang ceritanya gimana sampe lecet gini?" Sakti selonjoran di lantai sambil bermain game di ponselnya.

"Gue sama my laki mau nyebrang eh malah ada mobil dari arah berlawanan yang kayaknya ngincar gue. Karena my hubby sungguh so sweet jadi dia relain ketabrak asal gue jangan," cerita Ivy sambil tersenyum manis ke suami tampannya yang juga menatapnya.

"Lah, pembunuhan berencana gak sih?" Sita manggut-manggut atas penuturan saudara kembarnya.

"Nah itu, masih dicari tau sama papa dan ayah. Moga aja ketemu," timpal Ivy mengepalkan tangannya erat.

"Kalo udah dapet?" Iseng, Galaksi bertanya.

"Patahin tangannya semua kalau perlu diamputasi sekalian. Mintol sama bang Ravin pasti kelar," terlampau enteng jawaban dari istri ketua Andromeda ini.

"Serah lo dah, Vy," mereka semua menggeleng kepala dan tersenyum begitu pula Erlang.

Perbincangan demi perbincangan mereka lalui sampai waktu sudah sampai siang. Selena maupun Sofia sudah datang menjenguk sekaligus menyuruh Ivy agar beristirahat.

Kamu milikku! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang