Setelah lama waktu kita habiskan bersama, setelah seluruh momen yang kita ciptakan, setelah seluruh lembar cerita yang kita tulis, apakah aku bisa hidup tanpamu disisiku?
-Rumah yang bercahaya-
Chapter 7Riyan dan Cahaya semakin dekat sejak mereka berhasil menyapu bersih perlombaan debat SMA Rojosari kemarin, tanpa mereka sadari mereka semakin dekat dan akrab. Riyan makin banyak bertemu dengan Cahaya dalam setiap interaksinya di sekolah, begitu pula dengan Cahaya yang makin banyak bertemu Riyan di sekolah.
Riyan dan Cahaya yang sering bertemu tentu menjadi perhatian teman-teman Cahaya. Gelagat mereka yang seperti sepasang kekasih yang begitu akrab ketika berjumpa membuat teman-teman Cahaya heran karena Cahaya biasanya begitu menghindari interaksi dengan laki-laki, tetapi dia malah membuat pengecualian pada Riyan.
Kejadian ini membuat beberapa teman Cahaya merasa aneh bahkan risih terutama Khasanah. Entah apa yang Khasanah tutupi, tapi Khasanah terlihat begitu tidak suka dengan hubungan Riyan dan Cahaya.
"Eh, ada cowok yang lagi deketin Cahaya kayaknya" ucap Khasanah sambil memainkan pulpen di tangannya
"Iya, Riyan yang anak silat, baik anaknya loh kemaren pas lomba sama aku dan Cahaya di balam dia effort banget buat aku sama Cahaya, keren sih anaknya gampang akrab juga sama aku dan Cahaya padahal anak IPS. Biasanya kan anak IPS gak gampang akrab sama anak IPA" ucap Rika
"Hmm, Riyan juga sekarang gak kayak dulu, dia lebih akrab, tenang dan gak sebrutal dulu" jelas Fina
"Sejak kapan kamu jadi lembut fin, biasanya ketus" tanya Khasanah heran
"Yailah, aku juga perempuan kali nah" jawab Fina kesal
Tiba-tiba Cahaya datang menyapa mereka semua
"Assalamualaikum semua" sapa Cahaya ramah
"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga
"Cahaya, kita harus bicara, ini penting dan i need your clarification" ucap Khasanah
"Hah? Why? am I wrong?" tanya Cahaya heran
"Udah sih, Toefl dibawah 400 sok sok make bahasa linggis" tegur Rika
"Inggris woi!!!" kata Fina, Khasanah dan Cahaya serentak
"Hehe iya iya, jangan marah lah biar santai dibercandain dulu" ucap Rika
"Hmmm, kenapa nah? kamu mau nanya apa?" tanya Cahaya heran
"Riyan lagi deketin kamu? kok kamu sering banget ngobrol sama dia, itu zina ya" tanya Khasanah
"Astagfirullah, enggak, kebetulan aja aku sering ketemu Riyan dan dia suka ngajak ngobrol" jawab Cahaya membantah perkataan Khasanah, Khasanah seketika kesal mendengar jawaban Cahaya
"Ya itu Riyannya lagi PDKT ya masak kamu gak ngerti!" tukas Khasanah kesal
"Khasanah, aku bisa ngeliat emosi orang dan Riyan gak ada setitik cinta pun buat aku, aku juga sekarang gak memiliki perasaan buat Riyan!" jawab Cahaya dengan nada tinggi menandakan Cahaya kesal
"Udah sih kalian, cukup!!!" pekik Rika seketika Cahaya dan Khasanah terdiam, Fina yang melihat Cahaya dan Khasanah bertengkar pun juga turut dalam pertikaian itu
"Kalian kenapa sih?! kok sampe segitunya?! Cahaya kalo kamu ngerasa gak ada perasaan sama Riyan yaudah gausah berdalih, kalo kamu berdalih malah semuanya bener kan? dan Khasanah jangan nekan Cahaya gitu lah kok malah kamu keliatan cemburu Cahaya deket sama Riyan?" tanya Fina kepada mereka berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah yang bercahaya (Tamat)
RomanceKetika si pendosa mencintai si pengejar surga.