"Kamu tidak perlu bertanya kenapa aku melakukan semua ini. Karena demi orang yang kamu cintai, apa kamu perlu sebuah alasan untuk melakukan sesuatu?"
~Rumah yang Bercahaya~
chapter 17Tak terasa tahun berganti tahun, Riyan dan Cahaya semakin menua. Mereka berdua sudah berusia 40 Tahun, Sinta dan Santi sudah kelas 2 SMP dan Yusuf sudah Kelas 4 SD. Kehidupan Riyan dan Cahaya juga semakin baik dengan jabatan yang mereka pegang.
Riyan sekarang menjadi wakil dekan 3 di fakultas ilmu budaya, selain itu Riyan juga masuk ke jajaran peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional serta aktif dalam Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan Cahaya menjadi ketua program studi pendidikan biologi di kampus yang sama dengan Riyan, walaupun tak seaktif Riyan di luar kampus tapi Cahaya tetap berinovasi dengan menjadi bagian lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat di kampusnya.
Di hari minggu, Riyan memutuskan untuk diam dirumah bersama Cahaya menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka.
"Abi, mau nanya ini tugas Sinta bener gak?" tanya Sinta pada ayahnya, Riyan
"Hmm, ini sudah bagus sayang, kerja bagus" puji Riyan pada anaknya
"Makasih abi" Sinta pergi meninggalkan Riyan, lalu Riyan kembali asik dengan buku-bukunya
Tiba-tiba Cahaya datang dan menutup mata Riyan
"Tebak" canda Cahaya
"Siapa ini ya" jawab Riyan
"Seseorang yang kamu suka" kata Cahaya
"Ohhh, gendut gak yaa" canda Riyan
"Iss, gak gendut" jawab Cahaya
"Petunjuk lagi dong" kata Riyan
"Hmm, hobinya makan" kata Cahaya
"Ohh, udah tentu istriku yang paling cantik" jawab Riyan, Cahaya membuka mata Riyan
"Hehh, bisa aja yaa, kamu lagi apa" tanya Cahaya
"Membaca, kayak biasa" jawab Riyan
"Hmm, yang, gamau kita healing apa gitu hari ini" tanya Cahaya
"Hmm, mau healing kemana libur cuma sehari, besok juga anak-anak udah sekolah" tanya Riyan balik sambil menutup buku yang dia pegang
"Museum date?" tanya Cahaya
"Beneran mau museum date?" jawab Riyan
"Hemm, iya kali ya, sekalian ngajarin anak-anak tentang kerjaanmu" kata Cahaya
"Oke deh, siap-siap lah, abis museum nanti kita mampir kemana gitu" kata Riyan
"Iya, aku siapin Yusuf kamu nyiapin Sinta sama Santi ya" Cahaya dan Riyan bergegas ke kamar anak-anaknya
"Sinta, Santi, siap-siap yok kita jalan-jalan" kata Cahaya
"Ehh, kemana umi" tanya Sinta
"Museum" jawab Cahaya
"Ehh, abi ada kerjaan mi?" tanya Santi
"Enggak, abi ga ada kerjaan hari ini, jadi kita jalan-jalan biasa aja" jawab Cahaya
"Pake baju apa ya mi" tanya Sinta
"Pilih aja yang gak panas Sinta, Santi juga" jawab Cahaya
Selepas menyiapkan anak-anaknya, Riyan memanaskan mobil di depan rumah. Beberapa saat kemudian, mereka berangkat ke museum.
"Museum, museum, museum" guman Sinta
"Museum ga seru, mau ke lab umi :)" guman santi
"Iya, nanti kapan-kapan kita ke lab umi sayang ya" jawab Cahaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah yang bercahaya (Tamat)
RomantikKetika si pendosa mencintai si pengejar surga.