*Kunci kebahagiaan adalah melakukan apa yang kau suka bersama orang yang kau cinta*
-Rumah yang bercahaya-
Chapter 11Hari ini Riyan ingin kembali menjenguk Cahaya di rumah sakit, Riyan kali ini bersama Rika, Khasanah dan Fina untuk menjenguk dan menghibur Cahaya.
"Assalamualaikum, halo Sayang" panggil Rika.
"Waalaikumsalam, hai Rika" sapa Cahaya balik.
"Aku tadi diajak Riyan kesini, ia bilang kamu perlu hiburan" ucap Rika.
"Dimana dia?" tanya Cahaya.
"Riyan lagi ke minimarket, kata dia mau beli makanan" jawab Fina.
"Oalah, yaudah tunggu aja berarti" ucap Cahaya.
Cahaya, Fina, Khasanah dan Rika mengobrol santai, Rika bertanya tentang keadaan Cahaya, walaupun sakit Cahaya tetap tersenyum agar teman-temannya tak khawatir keadaannya.
"Assalamualaikum ya ukhti" Riyan memberi salam dan masuk ke ruangan rawat Cahaya.
"Waalaikumsalam ya akhi, masuk" suruh Cahaya.
"Aku membawa makanan kesukaanmu" ucap Riyan.
"Hah? bawa apa? ngerepotin nih" kata Cahaya malu.
"Roti selai stroberi dengan taburan keju, kamu suka ini kan?" tanya Riyan.
"Hah? kamu tau dari siapa aku suka ini?" tanya Cahaya heran.
"Tuh, bestie mu" jawab Riyan sambil menunjuk Rika.
"Hehe, Riyan nanya makanan kesukaanmu sih mangkanya aku jawab kalo kamu suka roti selai stroberi dengan taburan keju diatasnya" jelas Rika.
"Makasih yan, maaf ya ngerepotin kamu" ujar Cahaya.
"Gapapa, gak ngerepotin kok, Rika juga bantu buat ngasih tau toko roti langganan kamu, jadi aku gampang nemuinnya" jelas Riyan.
"Makasih Rik" ucap Cahaya.
"Sama-sama Cahaya, makanlah, aku tahu kamu suka banget sama roti itu" suruh Rika.
Riyan pun menyerahkan beberapa potong roti tersebut kepada Cahaya, Cahaya langsung memakan Roti tersebut, ia buat potongan kecil lalu memasukkan roti tersebut ke dalam mulutnya melalui sela masker tanpa membuka maskernya.
"Jangan ngintip yan" suruh Fina.
"Iya iya ini aku merem" jawab Riyan.
"Haha gapapa, aku yakin Riyan gak bakal ngintip aku" ucap Cahaya.
"Hehe, makasih" jawab Riyan salting.
Tiba-tiba dokter masuk ke ruangan Cahaya untuk melakukan pengecekan tubuh Cahaya.
Cahaya dibaringkan dan mulai diperiksa tekanan darah dan detak jantungnya. Beberapa saat kemudian, pemeriksaan pun selesai dan kondisi jantung Cahaya dinyatakan stabil. Dokter pun keluar dan meninggalkan ruangan.
"Sakit gak?" tanya Riyan khawatir.
"Enggak kok, aku biasa aja, udah sering di cek gitu" jawab Cahaya.
"Alhamdulillah, aku takut kalo kamu kesakitan" ujar Riyan khawatir.
Fina, Khasanah dan Rika hanya bisa tersipu melihat ketulusan dan kepedulian Riyan pada Cahaya. Riyan terlihat sangat peduli pada Cahaya.
"Kapan kamu operasi Cahaya" tanya Khasanah.
"Lima hari lagi" jawab Cahaya.
"Semangat, pasti operasinya berhasil kok" ucap Fina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah yang bercahaya (Tamat)
RomanceKetika si pendosa mencintai si pengejar surga.