Aku, Kamu dan Kita

28 0 0
                                    

"Menjadi temanmu adalah pilihan yang ku buat sendiri, namun jatuh cinta padamu itu sudah di luar kendali diriku"

Rumah yang bercahaya
~Chapter 16~

2 Bulan Berlalu, setelah pernikahan Cahaya dan Riyan

Riyan dan Cahaya pun telah menikah, kehidupan setelah pernikahan tak seindah di sinetron ftv, namun Riyan menikmati setiap hidupnya bersama Cahaya.

Riyan dan Cahaya tinggal di rumah yang baru Riyan beli, Riyan membeli rumah ini sejak ia masih lajang dan memang ia membeli rumah ini demi Cahaya.

"Sayang, bangun, yok tahajud" panggil Riyan lembut sambil mengelus pipi Cahaya, Cahaya sontak bangun dari tidurnya.

"Hoamm, iya yang udah bangun kok" jawab Cahaya sambil menggenggam tangan Riyan.

"Hehe, yok wudhu, kamu duluan aja" pinta Riyan.

"Iya aku duluan ya" Cahaya beranjak dan pergi ke kamar mandi untuk wudhu.

"Sayang, aku udah wudhu nih, kamu wudhu lah" ucap Cahaya, ternyata Riyan sudah tidur terduduk. Cahaya langsung mengambil bantal di ranjang dan.....

"Hmm, sayang jangan tidur lagi dong!!" Buag!! Cahaya melempar bantal itu tepat mengenai Riyan dan Riyan pun seketika terbangun.

"Aduhh, iya sayang, jangan dilempar juga dong" jawab Riyan.

"Hehe, maaf sayang, aku udah wudhu jadi gabisa bangunin kamu kalo disenggol, nanti batal" jawab Cahaya manis.

"Hmm, istriku pagi ini aktif sekali yaa" kata Riyan menahan tawanya.

Riyan pergi ke kamar mandi untuk wudhu, selepas wudhu ia memakai sarung dan baju koko lalu sholat tahajud bersama Cahaya.

Selesai Tahajud, Riyan dan Cahaya kembali ke kamar mereka. Jam menunjukkan pukul 04.00, Riyan dan Cahaya sama-sama menonton kajian subuh hingga menunjukkan pukul 04.30.

"Aku ke masjid dulu ya sayang, sudah mau adzan, mau ikut?" tanya Riyan.

"Aku di rumah aja yang sholatnya" jawab Cahaya.

"Yaudah, aku kunci dari luar ya" pinta Riyan.

"Iya gapapa" jawab Cahaya.

"Sarapan pagi ini kamu mau masak? atau aku nyari sarapan?" tanya Riyan.

"Masak aja, hemat" jawab Cahaya.

"Yaudah deh, up to you baby" jawab Riyan.

"Hehe, udah sana bentar lagi adzan" suruh Cahaya.

"Iya ini mau pergi" Riyan berpamitan dengan Cahaya lalu pergi ke masjid untuk sholat subuh.

Jam 05.15, Riyan pulang dari masjid untuk sholat subuh. Ketika sampai di rumah, Riyan langsung disambut oleh wangi masakan Cahaya. Riyan langsung pergi ke dapur dan melihat Cahaya sedang memasak nasi goreng.

"Wanginya masakanmu yang" puji Riyan.

"Hehe, makasih, yok makan sayang" ajak Cahaya.

Cahaya langsung menaruh nasi goreng di piring dan memakannya bersama Riyan.

"Enak banget deh masakanmu" puji Riyan.

"Makasih, kamu ngajar jam berapa hari ini?" tanya Cahaya.

"Aku ngajar jam 08.30" jawab Riyan.

"Ohh, aku jam 08.30 juga, bareng aja nanti" ucap Cahaya.

"Bareng gak bareng ngajarnya juga ya aku bakal bareng kamu terus sayang" jawab Riyan.

Rumah yang bercahaya (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang