7. Sah

27.4K 1.2K 8
                                    

Happy Reading

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu

"SAH!" ucap semua orang yang berada disana

"Selamat sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri" ucap penghulu itu sembari melepaskan tangan Leon

Leon mengulurkan tangannya memberi akses untuk Ayla agar mencium tangan nya. Setelah Ayla mencium tangan Leon, mereka bertukaran cincin.

Kini mereka berdua berada di atas pelaminan. "Selamat ya semoga samawa" ucap tamu undangan

"Terimakasih"

"Selamat adik gue yang paling cantik, akhirnya Lo pergi dari rumah" Dikta nampak bahagia

"Makasih Abang sat!" Balas Ayla ketus

"Selamat bro" Dikta menjabat tangan Leon seperti memberikan sesuatu. "Happy wik wik" bisik Dikta

"Thanks" Leon segera memasuki pemberian Dikta ke dalam saku celana nya.

Acara telah selesai pada pukul 14.00, tidak banyak tamu yang di undang hanya kerabat dekat dan rekan kerja orang tua mereka saja.

Kini Leon dan Ayla berada di dalam kamar untuk bersih bersih dan mengganti pakaiannya.

"Gue apa Lo dulu yang mandi?" tanya Ayla

"Lo dulu" jawab Leon yang masih menatap layar handphone nya

Ayla sudah dua puluh menit berada di dalam kamar mandi tetapi tidak kunjung keluar. Leon terus berdecak kesal karena badan nya sudah terasa sangat gatal.

Lima menit kemudian Ayla keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepala nya. Leon sudah tidak tahan lagi dia beranjak masuk ke dalam kamar mandi.

Leon baru saja keluar dari kamar mandi, dia melihat Ayla yang sedang duduk di kasur sembari memainkan handphone. Melihat Ayla memainkan handphone membuat Leon tersadar bahwa dirinya tidak membawa handphone.

"Ck, handphone gue mana" gumam nya dengan suara yang sangat kecil

Leon kembali masuk ke kamar mandi tetapi tidak menemukan handphone nya. Sudah mencari di berbagai sudut kamar tapi Leon tidak menemukan handphone nya.

Tersisa kasur yang sedang di duduki Ayla. Leon sangat yakin handphone nya ada di balik selimut. Tanpa aba aba Leon menarik selimut itu membuat Ayla ikut tertarik dan jatuh ke lantai.

"Auuuu" pekik nya

Benar saja setelah menarik selimut itu handphone Leon di temukan di atas kasur. Leon mengambil handphone nya lalu pergi keluar kamar meninggalkan Ayla sendirian.

"Woi minta maaf kek!" Ayla memijat kaki nya yang terasa sakit akibat tadi. "Dasar suami durhaka! Baru nikah beberapa jam aja udah kdrt!" ucap nya kesal

Ayla menuruni tangga menuju meja makan, semua anggota keluarga nya sudah berkumpul disana. Karena kaki Ayla sakit dia berjalan sedikit aneh.

Semua yang berada disana menatap ke arah Ayla. "Kamu kenapa nak?" tanya papah Ayla

"Biasa pah pengantin baru" Balas Dikta

"Gak sabaran banget" Atlas tersenyum menatap ke arah Leon

"Leon belum ngelakuin hal itu" jawab nya dengan muka datar

"Ihh kalian apaan sih!! aku tadi jat-" belum selesai Ayla melanjutkan bicara nya tetapi Tari sudah menyuruh Ayla agar segera duduk.

****


Ayla sudah tertidur pulas sejak tadi sedangkan Leon pria itu berada di balkon dengan rokok di tangan nya.

Karena angin malam sudah mulai terasa di badan nya Leon kembali masuk ke dalam kamar. Leon melihat sekitar kamar Ayla, tidak terdapat sofa ataupun karpet jadi dengan sangat terpaksa Leon tidur di samping Ayla.

Sinar matahari memasuki fentilasi jendela kamar membuat Ayla terbangun dari tidurnya. Gadis itu duduk sembari mengucak ngucak mata nya.

Betapa terkejutnya Ayla melihat Leon yang sedang tidur di sampingnya. Ayla kembali menarik selimut sampai batas dada.

Dia gak nyentuh gue kan? tanya nya ragu kepada dirinya sendiri

"Leon" Ayla menggoyangkan bahu Leon

Leon membalikkan badan nya menghadap ke arah Ayla. "Hm" Leon menjawab dengan mata yang masih tertutup.

"Semalam Lo nyentuh gue atau gak?" tanya nya ragu

Leon yang mendengar itu langsung terbangun dia melihat ke arah Ayla. "Gak sudi gue nyentuh Lo" ucap nya dengan suara khas bangun tidur

****

Ayla sedang mempersiapkan pakaian dan barang barang nya karena hari ini dia akan pindah ke rumah yang di belikan papah mertuanya sebagai hadiah pernikahan.

Setelah semua selesai Ayla segera turun untuk berpamitan dengan keluarga nya.

"Ayla pamit dulu, mamah jaga kesehatan jangan kecapean" Ayla memeluk tubuh mamah nya.

Air mata membasahi pipi Ayla. Tidak pernah terbayangkan oleh Ayla kalau dirinya akan menikah muda.

"Iya sayang, kamu harus nurut sama suami kamu, jadi istri yang baik nak" mamah nya pun ikut menangis memeluk putri nya

"Papah Ayla pamit" Ayla memeluk tubuh papah nya.

"Putri kecil papah" Adi memeluk tubuh Ayla

Ayla berjalan menuju ke arah Dikta. "Bang gue titip mamah dan papah"

Dikta menarik tubuh Ayla agar masuk kedalam pelukannya nya. "Lo gak usah khawatir pasti gue akan selalu jagain mamah dan papah, udah jangan nangis, gue gak suka adik kesayangan gue nangis" Dikta menghapus air mata yang membasahi pipi Ayla.

"Ayla kasihan Leon sudah menunggu di mobil sejak tadi" mendengar ucapan papah nya Ayla mengangguk

Dengan berat hati Ayla melangkah pergi meninggalkan keluarga nya.

Orang tua Leon sudah pulang sejak semalam. Leon sudah berpamitan terlebih dahulu kepada keluarga Ayla saat wanita itu sedang bersiap siap.

Setelah menempuh waktu kurang lebih empat puluh lima menit mereka sampai di rumah baru mereka. Rumah mewah yang bernuansa putih terdapat taman dan kolam renang.

Ayla memasuki kamar utama rumah itu. "Ngapain?" tanya Leon tetapi tidak menatap dirinya

"Mau tidur" jawab Ayla santai

"Gue gak sudi sekamar sama Lo" Leon menatap tajam ke arah Ayla

"Terus gue tidur dimana?" tanya nya polos

"Kamar sebelah" Ayla mengangguk lalu pergi menuju kamar nya.

Ayla berbaring di atas kasur yang berukuran sedang. Kamar nya masih sangat layak dan tidak buruk sama sekali. Walaupun kamar itu tidak seluas kamar yang di tempati Leon.


To be continued


Jangan lupa vote dan komen guys

Terimakasih yang sudah vote dan komen ❤️

See you di bab selanjutnya 👋

LOVE LATER [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang