Happy Reading
Bunyi alarm di handphone membuat Ayla terbangun. Gadis itu masih mengumpulkan nyawanya untuk mandi, Ayla meregangkan otot ototnya sebelum beranjak dari kasur. Setelah sepuluh menit dia memasuki kamar mandi. Lima belas menit berlalu, Ayla keluar dari kamar mandi.Baju seragam SMA Kalingga telah melekat di tubuhnya. Hari pertama masuk di sekolah baru harus tampil rapih dan cantik. Seperti menyisir rambut, memakai skincare, dan sedikit liptin tidak lupa menyemprotkan parfum.
Ayla melihat dirinya di cermin. "Baju seragam nya bagus."
Baju seragam nya guys
Ayla turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya. Dari atas tangga dia sudah melihat kedua orang tuanya sudah menunggu. Tas yang Ayla bawa di letakkan terlebih dahulu di kursi kosong sebelahnya. Matanya mencari keberadaan seseorang yang tidak ada. "Abang mana?" tanya nya.
Belum sempat kedua orang tuanya menjawab tetapi suara seorang cowok sudah menyambar."Gue disini." Dikta berjalan menuju meja makan. Baru saja tiba di hadapan meja makan. Dikta langsung meminum susu yang ada di atas meja. "Kangen kan lo sama gue." Cowok itu ikut duduk.
Ayla memutar bola matanya malas. Dalam hatinya sangat menyesal telah bertanya tentang Abang nya.
Tari menggeleng. "Abang kebiasaan kalau minum susu selalu berdiri. Emang gak bisa sambil duduk?"
"Iya Ma, maaf," ucap Dikta tak jelas. Mulutnya penuh dengan makanan.
Sarapan sudah selesai. Ketiga anggota keluarga itu ingin berpamitan dengan Tari.
"Ma, Ayla berangkat sekolah dulu," ucap Ayla sembari mencium telapak tangan Tari.
"Dikta ke kampus dulu, Ma." Dikta mencium telapak tangan Tari.
"Iya anak anak Mama. Kalian belajar yang pintar," balas Tari.
"Ma, Papa ke kantor dulu," ucap Adi lalu Tari mencium tangan suaminya.
"Semangat kerjanya Pa," ucap Tari lalu Adi mencium kening Tari.
Ayla dan Dikta saling melempar tatapan sembari tersenyum. Rasanya sangat hangat ketika melihat orang tuanya seperti ini.
"Suaminya doang nih yang di semangatin," sindir Dikta.
"Iya nih," seru Ayla.
"Iri ya?" ucap Adi. Tari menyenggol tangan Adi. "Pa jangan begitu," balas Tari menahan tawa.
"Anak Mama semangat sekolahnya."
***
Ayla berjalan melewati koridor sekolah yang sudah ramai. Murid murid sudah datang. Semua orang yang sedang duduk di pinggir koridor melihat Ayla dengan tatapan aneh, mungkin karena mereka baru melihat Ayla di sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LATER [SEGERA TERBIT]
Fiksi RemajaCaroline Ayla Agatha gadis cantik yang terpaksa menikah di usia 18 tahun. Orang tua nya menjodohkan dia dengan Ravanza Leon Arkatama yang memiliki sikap dingin di luar tetapi sebenarnya sikap dia sangat hangat. Ayla adalah murid pindahan dari asrama...