53. Bunuh Diri ?

22.7K 907 5
                                    

Happy Reading

Salah satu pelayan keluarga Aldebaran datang ke rumah sakit membawakan baju ganti untuk kedua suami istri itu karena baju nya sudah berlumuran darah dan tidak nyaman untuk di pakai.

"Ini tuan" ucap pelayan itu sembari memberikan paper bag yang dia bawa.

"Saya ganti baju dulu" Maira mengangguk, setelah di rasa tuan nya itu pergi, pelayanan itu mengeluarkan surat yang ia bawa.

"Nyonya saya menemukan ini saat sedang membersihkan apartemen tuan muda"

Maira mengambil kertas putih yang terlipat lalu pelayan itu izin pamit untuk kembali membersihkan apartemen Aldo bersama pelayan yang lain.

Mata Maira menahan air mata yang ingin keluar, ia kini tau apa yang terjadi dengan putra nya. Aldo patah hati dan hendak bunuh diri loncat dari balkon.

"Nak hati kamu sakit? Kenapa harus bunuh diri nak" air mata Maira mulai menetes.

Aldo adalah anak yang baik ia sangat menyayangi ibu kandung nya tetapi pada saat papah nya akan menikah lagi ia tidak masalah dan tidak membenci ibu tiri nya. Anak itu menyambut kedatangan Maira dengan sangat baik, sikap nya juga sangat ramah dan sopan. Tapi sayang sekali Aldo tidak pernah memanggil Maira dengan sebutan mamah, dia sering memanggil Maira dengan sebutan tante.

Pada saat Aldo lulus SMP orang tua nya akan pindah keluar kota untuk pekerjaan tetapi Aldo enggan ikut, ia lebih memilih tinggal sendirian di apartemen. Semua kenangan tentang ibu kandung nya masih tersimpan rapih di rumah lama yang kini di tempati oleh paman dan bibi nya. Memang awalnya Aldo ingin tinggal sendiri di rumah itu tetapi ia melihat paman dan bibi nya yang tidak miliki tempat tinggal, ia merasa kasihan dan akhirnya Aldo memutuskan untuk tinggal di apartemen saja.

Melihat kedatangan Aldi dari kejauhan dengan cepat Maira memasukan kertas itu ke dalam paper bag. Setelah Aldi tiba sekarang giliran Maira yang mengganti pakaian nya.

Di markas venom kini cuman ada Devan dan Rayan karena mereka kebetulan hari ini tidak ada kelas.

"Mau kemana bro?" tanya Rayan saat Devan mengambil kunci motor nya.

"Apart Aldo" jawab nya singkat.

Lalu Rayan bergegas siap siap untuk mengikuti teman nya "Bang Jon titip markas" ucap Rayan lalu bang Jon mengacungkan jempol.

Suasana di kampus sangat sejuk karena cuaca hari ini cukup mendung. Angin angin terus mengibarkan rambut para wanita yang tergerai panjang.

"Lo udah tau apa yang terjadi sama mereka?" tanya Tania kepada teman teman nya sembari melihat ke arah meja yang di tempati anak venom.

Naya mengangguk "Gue tau dari Gilang"

"Kalau gue tau Aldo bakal nerima keadaan Ayla, gue kasih saran cerai waktu itu" gumam Zela.

"Mau gimana lagi? Nasi sudah menjadi oli" Aurel menghela nafas nya.

"Jadi bubur" koreksi Dina.

Devan dan Rayan sudah berjarak dekat dengan unit apartemen yang Aldo tempati, mereka membawakan es coklat kesukaan Aldo. Dari kejauhan kedua orang itu sudah melihat pintu apartemen yang terbuka lebar, mereka berfikir sedang ada tamu.

Ting Tong!

Walaupun pintu sudah terbuka mereka tidak lupa untuk menekan bel terlebih dahulu.

Keluar satu pelayan yang tidak lain adalah yang tadi datang ke rumah sakit "Cari siapa mas?"

Mereka berdua saling melihat dan melempar pertanyaan dari mata mereka. Devan menatap Rayan tetapi lelaki itu menggelengkan kepala.

"Kami cari Aldo" ucap Devan.

LOVE LATER [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang