Vote and coment!!
Maaf ya kalo rada ga nyambung sama part sebelumnya, soalnya aku skip karena pengen cepet end aja, hehe sekali sorry ya.
Happy Reading..
.
.
.Haechan yg baru saja sampai di lorong kelas tiba-tiba saja teringat bahwa PR matematika dia blm siap mana guru mapelnya pak Taeyong lagi mantan wali kelas nya dulu. Kalo dia ga cepet² ngerjain bisa² dihukum lagi sama pak Taeyong.
Haechan langsung berlari menuju kelas niatnya dia mau liat Jaemin. Sampai Kelas dia langsung membanting pintu yg tertutup dengan kuat hingga human yg berada di dalam kelas pada kaget.
"ANJIRR KAGET GUA"
"HEH KALO PINTUNYA RUSAK LO MAU GANTI HAH?" Haechan hanya cengengesan doang saat Heejin menegurnya.
"Sorry nyai"
Haechan langsung menuju tempat duduknya yg sudah ada jaemin. Ia meletakkan tasnya diatas meja dan duduk disamping Jaemin.
"Na, lo dah siap mtk blm? Contek dong weh" Jaemin memberikan buku latihannya ke Haechan tanpa menoleh dan tetap fokus ke handphone nya.
Haechan mendengus "tumben lo dah siap biasanya juga blm? "
"Gue? " Haechan ngangguk. "Ya dari mak Lampir dongg!!!" Seru Jaemin dengan senyuman yg lebar.
Tuk
Tanpa disadari Heejin yg lagi diomongin langsung melempar spidol ke kepala Jaemin yg membuat si empu meringis kesakitan.
"Apa lo bilang tadi hah? " Heejin melipat tangannya sambil nyender di meja Jaemin.
Jaemin menyatukan kedua telapak tangannya "hehe hampun mak.. "
Heejin memutar mata malas "awas lo bilang gue mak Lampir lagi gue naikin uang kas lo" Setelahnya heejin melenggang pergi dari sana.
"Mampusss"
"Pagi anak-anak " Sapa bu Rani guru fisika.
Semua murid yg tadinya sibuk menyalin PR matematika langsung berhamburan ke meja masing-masing.
"Loh kok bu Rani dah dateng perasaan blm bel dah? "
"Conge sih lo" Bales Jaemin.
"Ok keluarkan kertas dan alat tulis kalian sekarang kita ulangan"
Semua murid langsung melotot kaget kecuali anak pintar.
"Yah bu jangan sekarang dong saya belum belajar" Pinta Haechan.
"Saya tidak peduli. Cepat keluarkan alat tulis masing-masing"
Semuanya langsung lesu tak berenergi ketika mendengar hari ini ulangan,mana fisika pula. Siap² aja bakalan pecah kepala mereka. Bu Rani memang begitu kalau ulangan pasti tidak bisa diajak negosiasi.
.
.
."Anjirr pala gue mau pecah rasanya" Keluh Jaemin.
"Sama gue juga kali" Jaemin dan Haechan menidurkan kepalanya di atas meja kantin. Sedangkan yg lain menatap mereka berdua heran.
"Napa lo bedua? " Tanya renjun.
"Iya kek ga semangat hidup gitu" Sambung Jeno.
Jaemin mengangkat kepalanya dan menatap kedua temennya dengan lemes.
"Kita ulangan dadakan tadi njir. Mana fisika lagi belum belajar apa kagak mampuss nih otak jam kedua ntar kimia abis itu mtk. Anjirr mau pecah pala gue rasanya"
"Kasiaan. Btw makasih spoiler nya bsk kita bedua juga ada fisika jadi sempat belajar. Ya ga jen? " Jeno mengangguk.
Haechan mengangkat kepalanya yg terasa pusing langsung sewot ke mereka berdua.
"Enak bngt lo bedua ada persiapan lah kita apa dadakan bngt bangsat"
"Ululu kasian yg baru ulangan dadakan. Dah sana pesen gue traktir"
"Ini nih yg gue suka waktu lagi pusing gini ada yg nraktir" Jiwa ingin traktiran Jaemin kambuh lagi.
"Pesen Chan" Haechan mendengus kesal.
"Gue mulu perasaan" Lalu dia bangkit untuk memesan makanan yg mereka mau.
.
.
.Keesokan harinya di kelas Jeno dan Renjun beneran ada mapel fisika. Mereka juga ga mau egois sendiri jadi kemarin malam Renjun memeberi tahu ke grup kelas bahwa hari ini ada ulangan fisika.
Jadi mereka semua memiliki persiapan belajar sebelum bergelut dengan pikiran masing-masing untuk mengerjakan soal fisika nantinya.
Tepat setelah bel pelajaran ke 2 bu Rani alias guru fisika masuk ke dalam ruangan kelas 11 MIPA-1.
"Selamat pagi anak-anak"
"Pagi buuu"
"Ok keluarkan kertas dan alat tulis kalian masing-masing hari ini kita ulangan" Ucap bu Rani.
Semua murid termasuk Renjun Jeno mengeluarkan alat tulis nya masing-masing tanpa ada keluhan sedikitpun dari mereka yg membuat bu Rani heran terhadap mereka.
"Kalian kok kayak ga ada reaksi apa² gitu waktu ibu bilang hari ini ulangan? " Heran bu Rani.
Renjun tersenyum "soalnya kemarin ada spoiler bu hehe"
"Spoiler?" Renjun mengangguk.
"Iya spoiler dari kelas sebelah, soalnya kemarin pas istirahat mereka ngeluh kepalanya rasanya pengen pecah" Imbuh Jeno.
"Jadi udh ada persiapan nih ya? Ga seru deh ga ada reaksi apa-apa" Bu Rani merubah reaksi wajahnya menjadi sedih. Lalu kembali sumringah.
"Tapi ibu seneng kalo nilai kalian bagus"
Bu Rani pun lalu menuliskan soal di papan tulis.
"Handphone dan buku mapel sekarang letak di depan"
*****
Sorry for typo...
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔
RandomKisah persahabatan yang dipertemukan saat hari pertama memasuki SMA . Canda, tawa, serta keributan mereka lalui setiap harinya. Hingga suatu saat, mereka terpisah oleh penentuan masa depan mereka masing-masing. Bagaimana kisah mereka? Ya makanya ba...