Jaemin Buaya Darat

348 33 6
                                    

Jangan lupa vote 🌟


" Lo monyetnya " Ketus Jeno.

Haechan langsung menatap Jeno datar.

"Kantin yok laper nih" Ajaknya.

"Renjun gimana? "

"Peduli amat lo ama dia"

Jaemin menabok punggung Haechan "Heh kalo ga ada dia ga dapet traktiran goblog"

"Traktiran mulu yg ada diotak lo" Kata Haechan sambil mengusap punggungnya yg terasa panas karena tabokan Jaemin.

"Kek lo ga aja jirr"

"Duluan aja katanya ntar dia nyusul" Saut Jeno lalu langsung melenggang pergi dari sana yg diikuti kedua temannya.

Di sepanjang perjalanan jaemin terus menjadi buaya darat yg mencari mangsa dengan cara ngerdus sana sini gombal ini itu yg membuat adkel yg lewat tersipu malu karena gombalan Jaemin.

Jaemin tetaplah jaemin mau sampai kapanpun sifat buayanya ga akan pernah luntur sampai membuat kedua temennya yg sekarang sedang bersama dengannya pun merasa muak sekaligus pengen muntah mendengarnya. Kek gini contohnya.

"Dek dek" Panggilannya.

"Iya kak ada apa? "

"Dek mending pergi aja deh jangan mau dikerdusin sama buaya darat kek die nih"

"Apasih lo ganggu aja"

"Kamu tau ga kalo 1 jam itu 60 menit dan 1 menit itu 60 detik? " Tanya jaemin dengan senyum manisnya.

"Ya tau lah kak masa ga tau sih. Anak SD aja bisa jawab kalo dikasih pertanyaan kek gitu. Gimana sih? " Ucap adkel itu sedikit kesel dikira dia bodoh apa ya kayak gitu doang ga tau.

"Udh kesel itu jaem. Lo sih ngadi² ngasih pertanyaan"

"Tapi kamu pasti ga tau kan? Kalo 1 detik aku tanpamu itu kayak selamanya"

Blush..

Gombalan itu berhasil membuat adkel itu merona karena ulah Jaemin. Setelah itu adkel tadi pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.

Mereka bertiga lanjut berjalan beriringan ke arah kantin. Jeno dan Haechan langsung terbahak begitu melihat adkel tadi dengan wajah memerah.

"Anjirr Jaemin hahaha anak orang itu woyy. Baper dia tuh tanggung jawab lo ahahaha"

"Ngakak anjer gombalan lo ga main² ternyata sampe baper anak orang lo buat"

Jaemin meyibakkan rambutnya ke belakang yg membuat para siswi yg berpapasan dengan nya pun langsung memujinya habis habisan.

"Ganteng bngt.. "

"Pangeran dari mana ini woy.. "

"Indahnya pesona ciptaan mu ya Allah.. "

"Jadi pacar saya dong kak.."

"Enak aja lo, saya aja dong kak.. "

"Masih jomblo ga sih? Ganteng bngt ini weh.."

Dan segala macam..

"Jaemin Narsis anjir"

"Bilang aja iri"

"Gue iri? Sama lo? Dih ogah bat"

Sebelum ada pertengkaran Jeno langsung menengahi mereka berdua.

"Udh jan ribut. Tuh Renjun dah disana" Tunjuk Jeno ke orang yg sedang duduk sendiri di bangku paling ujung begitu mereka sampai dikantin.

Mereka bertiga langsung menghampiri Renjun.

"Ihh injun gan--" Belum sempat Haechan menyelesaikan basa basi nya Renjun lebih dulu menyelanya.

"--udh pesen basi tau ga basa basi lo dah pernah gue denger" Haechan? Ya cuma nyengir.

Haechan pergi untuk memesan makanannya dan teman-temannya. Setelah beberapa menit ia kembali membawa beberapa makanan serta minuman dan dibantu oleh mbak siti.

"Makasih mbak. Ini uangnya" Mbak siti langsung menerima uang itu.

"Sama-sama" Setelah itu mbak siti pergi dari sana.

"Papa lo tumbenan ke sekolah jun? "

"Ada urusan katanya, ga tau dah urusan apaan"

"Guys kalo kalian di hadapkan sama dua pilihan, apa kalian bakal sulit buat milihnya? "Celetuk Haechan tiba-tiba.

"Ya tergantung sih kalo salah satu pilihan tersebut udh pas di kita, itu bakalan mudah memilihnya"

"Kalo misalnya pilihan itu sama-sama penting dan kalian harus memilih salah satu dari pilihan tersebut, apa yg bakal kalian pilih?" Tanyanya lagi tapi kali ini dengan wajah yg benar-benar serius.

Yg lainnya hanya menantap haechan bingung pasalnya dia orangnya ga pernah serius selalu bercanda. Makanya sekalinya dia serius aneh aja gitu buat mereka. Haechan yg sering bercanda dan tengil banget bisa serius juga ternyata.

"Lo kenapa tiba-tiba nanya gitu? Ada masalah?" Tanya Renjun.

Haechan menghela nafas pelan lalu menyedot sedikit minumannya sebelum lanjut berbicara.

"Sebenarnya gue bingung--"

"Soal yg waktu itu pernah kita bahas? " Sela Jaemin

Haechan mengangguk.

"Kalo saran gue sih chan lo harus pikirin baik²dulu keputusan yg bakal lo ambil. Jangan sampe ini semua jadi beban pikiran lo" Saran Renjun.

"Tadinya gue juga sama kayak lo gue juga dihadapkan sama dua pilihan. Gue dan Eric juga bingung siapa yg bakal ambil alih perusahaan setelah ayah pensiun dari jabatannya. Dan karena gue ga mau egois jadi gue yg ngalah" Timpal Jeno.

"Kalo dipikir pikir lagi kenapa kita ambil jurusan IPA kalo ujungnya bakal ambil manajemen yg ada dijalur IPS, percuma ga sih dah ditengah jalan ga bisa puter balik" Ucap Jaemin.

"Ya kan tadinya kita juga ga kepikiran bakal ambil ini. Dari awal kita ambil jurusan IPA ya karena memang itu udh keputusan pasti dari kita untuk mencapai tujuan yg kita impikan dari kecil" Jelas Jeno.

Renjun melirik kearah Haechan yg sedang merenung. Tak biasanya seorang Haechan banyak diam. Renjun mengalungkan lengannya ke leher Haechan sekaligus menepuk-nepuk bahunya.

"Tenang bro semua orang pasti pernah dihadapkan sama pilihan. Termasuk kita bertiga, semua orang berharap agar bisa memilih keduanya tapi itu ga mungkin bukan? Jadi jangan dipikirin lo masih punya banyak waktu buat menentukan pilihan tersebut" Yang lainnya mengangguk setuju atas ucapan Renjun.

"Jangan banyak diem yg lain ngerasa aneh ngeliat lo diem terus, soalnya itu bukan lo bngt chan.." Ujar jaemin.

Haechan tersenyum lebar mendengarnya walaupun dia sering berbuat onar kepada tiga temennya, ralat dua maksudnya. Tapi mereka benar-benar bisa diandalkan dalam mengatasi semuanya.

"MAKASIH GESS" Heboh Haechan sambil memeluk mereka bertiga, biarpun keliatan aneh dimata orang yg melihatnya.

*****

Sorry for typo...

Aku double up nih..
Sebenarnya draf ku banyak cuman males buat up banyak² kalian pelit sama votenya, padahal gratis lho ga bayar.

Oke sekian Terima Jeno 😂

DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang