Khawatir

828 31 0
                                    

Saat ini anak dreamies sedang berada di tempat biasa mereka berkumpul. Hari ini mereka full jamkos karena semua guru sedang mengadakan rapat bersama para anggota serta ketua dan wakil ketua OSIS untuk pergantian OSIS karena OSIS sekarang akan lulus dari sekolah ini. Mereka tidak lagi dikantin karena Jeno dan Renjun sudah wanti² agar keributan yang kemarin tidak terjadi lagi.

"Senangnya gue kalo setiap hari full jamkos kayak gini" Celetuk Haechan yang sedang menikmati kane nya full jamkos.

"Ga usah sekolah aja lo sekalian kalo pengennya selalu jamkos" Sewot Renjun seperti biasa.

"Lo tuh ya kalo ga sewot sehari aja kek nya ga bisa deh njun"

"Ga bisa Chan kalo setiap hari gue masih ketemu lo gue ga bakalan tenang" Jawab Renjun santai.

Haechan mendengus sebal. "Serah lo deh, gue lagi males ribut"

"Nah bagus kalo lo diem Chan"

"Guys gue mau ngasih tau sesuatu" Tiba-tiba Jeno berujar.

"Paan?! " Sahut mereka bertiga barengan dengan nada yang rada ngegas.

"Slow brothers. Jadi gini.. "

Flashback On

Setelah menenangkan Yeji, Donghae mengajak Jeno dan Yeji masuk ke ruang meeting.

"Kak habis lulus SMA ini kamu kuliah di LA ya sekalian pantau dan urus cabang perusahaan ayah yang disana setelah lulus" Ucap Donghae.

"Ga lama kok cuman 1½ tahun aja ngurus nya habis itu kamu balik ke Indonesia dan ayah resmikan menjadi CEO perusahaan ANGGADINATA GROUP, jadi gimana? " Lanjutnya.

"Eum ya udah kalo itu yang ayah mau, El selalu turutin apa yang ayah minta" Jawabnya dengan senyuman khasnya.

"Tapi kamu ga keberatan kan kak? "

Jeno senyum lagi. " Ga sama sekali yah"

Flashback Off

"Jadi setelah lulus lo mau kuliah di LA kuliah bareng Eric?" Tanya Jaemin.

Jeno mengangguk "Iya. Dan gue juga berusaha untuk ambil beasiswa disana" Jawabnya.

"Gue juga bakalan balik lagi ke China setelah lulus ini, tenang gue ga pindah kok cuman beberapa tahun aja disana dan ga pasti sih kapan balik lagi kesini" Ujar Renjun.

"Ya gapapa kalo kalian pada keluar yang terpenting pas kita ketemu lagi semuanya udah pada sukses" Bales Jaemin dengan senyuman. Sebenarnya dia rada sedikit sedih waktu Jeno dan Renjun bilang kalo mereka ga bakal kuliah di Indonesia. Padahal Jaemin berharap mereka berempat kuliah di Universitas dan satu fakultas yang sama. Tapi Jaemin ga boleh egois, itu semua demi masa depan mereka.

"Oh iya gue juga udah ambil keputusan dong!!" Seru Haechan.

"Terus? " Ucap mereka barengan.

"Ya gue ambil manajemen dong buat nerusin perusahaannya Johnny"

"GA NANYA" Bales mereka barengan lagi.

"Babi"

"Lo kan" Setelah itu tawa mereka pecah saat melihat wajah datar Haechan yang menahan kekesalan akibat ulah ketiganya.

"Bully aja terus bully" Gerutu Haechan.

"Bercanda elah ambekan lo kek cewek"

"Y" Ucap Haechan singkat yang membuat ketiganya menahan diri agar tidak tertawa kembali.

🌱🌱🌱


Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan sudah mereka jalani. Tidak terasa sebentar lagi anak dreamies akan ujian akhir sekolah. Kalau sekarang anak kelas 12 sedang uprak alias ujian praktek sebelum ujian tertulis.

"Gimana, lancar ga jen? " Tanya Renjun ke Jeno ketika Jeno baru saja keluar dari ruang guru setelah menyelesaikan ujian prakteknya yang terakhir.

Jeno mengangguk mantap sambil memperlihatkan deretan giginya serta mata yang membentuk bulan sabit.

"Lancar dong" Jeno mendudukkan dirinya disamping Renjun yang menunggu giliran namanya yang dipanggil.

"Bagus deh"

Renjun menoleh kearah Jeno. "Jeno? "

"Hmm? "

"Lo beneran mau ngambil beasiswa untuk kuliah di LA? " Tanya Jeno.

"Iya lah kan gue udah pernah bilang ke kalian sebelumnya, ini juga permintaan ayah gue. Kalo soal beasiswa gue emang kepengen aja walau ayah gue mampu buat ngebiayayain kuliah" Jawab Jeno.

Renjun mengangguk mengerti. "Kalo misalnya bukan ayah lo yang minta, lo bakal tetep kesana? " Tanya Renjun lagi.

"Iya gue pengen deket lagi sama Eric karena gue masih merasa bersalah atas kejadian dulu" Bales Jeno.

"Lo sendiri, kenapa mau balik ke China dan kuliah disana? " Gantian Jeno yang bertanya.

"Waktu SMP dulu gue emang dah pernah bilang ke bunda buat kuliah disana. Lagian gue juga udah lama ga kesana sejak gue pindah ke Indonesia" Jawab Renjun.

"Cuman lo doang yang ke China? " Renjun mengangguk.

"Renjuna Farestra Orlando" Setelah itu nama Renjun terpanggil yang menandakan giliran dia untuk menyelesaikan uprak nya.

"Fighting njun"

Renjun tersenyum manis ke Jeno "Makasih"

🌱🌱🌱

"Chan? " Panggil Mark ke Haechan yang berada di kamar nya.

"Napa lo?" Tanya Haechan ketika melihat raut wajah abang sepupunya yang terlihat khawatir.

"Oma sakit" Haechan yang posisinya lagi rebahan langsung bangkit mendengar kabar oma yang paling dia sayangi itu sakit.

"Oma sakit apa? "

"Gue ga tau pastinya. Cuman tadi daddy gue bilang umur oma bisa bertahan sampai 10 bulan. Dan satu lagi daddy gue bilang tadi oma kepengen lo kuliah di Chicago sekalian buat nemenin dia di akhir-akhir hidupnya" Haechan hanya bisa diam mendegar ucapan Mark.

"Om John sama tante joy juga baru aja berangkat ke bandara menuju Chicago" Lanjutnya.

"Gue harus nyusul kesana" Haechan berusaha untuk keluar dari kamar namun dicegah oleh Mark.

"Ga bisa Chan, lo lusa udah mau ujian akhir sekolah"

"Tapi gue mau liat oma bang Mark" Ucap Haechan di sela-sela tangisnya yang entah sejak kapan air mata itu jatuh dari pelupuk matanya.

"Ga bisa Chan. Setelah pengumuman kelulusan nanti baru lo bisa kesana bareng gue" Ucap Mark berusaha menenangkan Haechan yang terus meracau.

"Omaa" Lirihnya.

***

Sorry for typo...

Maaf ya guys banyak skip nya aku rasa beberapa chap lagi book ini tamat.
Jangan lupa votenya ya gratis kok ga bayar jadi jangan pelit pelit, kalian baca sampai akhir disetiap halaman kan nemu bintang di pojok kiri nah klik aja ga susah kan...

Makasih all👐

DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang