Guys cuman mau ngasih tau karakter-karakter di story ini cuman fiksi, jadi jangan pernah bawa bawa cerita ini ke real ya. Ini ga ada sangkut pautnya sama para idol. Disini juga aku cuma pake nama mereka, ga lengkap sekalian marga nama panjang mereka juga aku buat lokal bahkan Renjun yg kokoh China. Kalo untuk Mark aku memang pakai nama serta marga yg tetap karena dia cuma muncul sekilas.
Oke terimakasih...ʕ •ᴥ•ʔ
Setelah mengetahui siapa pelaku yg sudah menyelakai Jeno. Sepulang sekolah ini anak dreamies langsung menemui siyeon. Sebenarnya mereka ingin menemui siyeon saat istirahat kedua tadi, tapi mereka tidak menemukannya. Dan alhasil disaat pulang sekolah inilah waktu yang tepat mereka menemui siyeon.
Disaat semua murid sudah berhamburan keluar kelas. Jaemin Haechan dan juga Renjun langsung memasuki kelas 12 IPA-1. Karena sudah menjadi kebiasaan Siyeon setiap pulang sekolah pasti dia yg terakhir keluar dari kelas itu pun akan lebih memudahkan anak dreamies untuk menggertak serta menyudutkan Siyeon agar mau bertanggung jawab atas apa yg dia perbuat.
"Siyeon? " Panggil Jaemin dengan nada dingin.
Siyeon menoleh ke arah sumber suara dan menemukan 3 cowok disana.
"Renjun? Dan kalian berdua temennya Jeno dan Renjun juga kan? Ada perlu apa?" Tanyanya.
"Ga perlu tau kita disini mau ngapain. Yg jelas lo harus ikut kita untuk bertanggung jawab atas apa yg udh lo lakuin, Siyeon" Ucap Haechan.
Kening Siyeon berkerut serta alisnya yg terangkat, "Emang gue ngelakuin apa? "
"Ga usah pura-pura bodoh Siyeon" Bentak Jaemin.
Siyeon dibuat semakin heran dengan tingkah 3 cowok didepan nya ini.
"Mending lo ngaku aja deh Siyeon. Sebenarnya lo kan pelakunya, lo yg udh nyuruh orang buat nyelakain Yeji dan berakhir Jeno yg celaka" Ucap Renjun.
"Kalian ga usah nuduh orang tanpa bukti ya. Perbuatan kalian ini bisa saja gue laporin ke polisi" Kata Siyeon.
Jaemin mendecih kala mendengar apa yg dikatakan oleh gadis didepannya ini.
"Terbalik dong seharusnya kita yg ngelaporin lo ke kantor polisi, karena kita tidak akan bertindak kalo ga ada bukti" Ujar Jaemin.
"Kalian ga jelas, maaf gue harus pergi" Siyeon segera bangkit dan bergegas pergi keluar kelas namun tangannya langsung dicekal oleh Jaemin.
"Mau ngelak gimana lagi Siyeon kita punya bukti lo lagi telponan sama orang suruhan lo. Perlu gue kasih tau buktinya, Chan tunjukin" Haechan mengangguk dan langsung memutar video di ponsel yg sejak tadi sudah dia pegang.
Siyeon langsung menegang ketika melihat video itu yg ternyata memang dirinya lah yg ada di rekaman video itu ketika ia sedang menelpon salah satu anak buahnya.
Jaemin menyeringai ketika melihat reaksi Siyeon. "Gimana sudah cukup bukti belum kalo lo itu pelakunya " Jaemin masih mencengkram lengan Siyeon. Sementara Siyeon berusaha melepaskan cengkraman itu di lengannya. Dengan usaha yg cukup keras akhirnya cengkraman itu terlepas dan dengan cepat Siyeon berlari secepat kilat untuk kabur dari mereka bertiga.
"SIYEON GUE GA AKAN BIARIN LO BERKELIARAN SEBELUM LO BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YG UDH LO LAKUIN KE JENO " Teriak Jaemin sambil mengejar Siyeon.
"Sial ternyata gue udh ketahuan. Gue harus kabur dari sini secepatnya" Gumamnya.
Dan disaat sampai diparkiran Siyeon langsung memasuki mobilnya. Saat ingin melaju ia melihat Yeji yg sedang menunggu seseorang didepan sana. Siyeon menyeringai.
"Ini kesempatan yg bagus. Kalo gue ga bisa dapetin Jeno ga ada satupun orang lain yg bisa dapetin Jeno juga" Katanya sambil terus menaikkan gas untuk melaju dengan kecepatan tinggi.
"Jaem jaem liat tuh mobil Siyeon kayak mau nabrak Yeji"
"Bangsat" Anak dreamies terus meneriaki Yeji tapi nihil jarak antara lobi ke gerbang sekolah jauh. Sampai mobil itu sudah dekat dengan Yeji ada seseorang yg berhasil menariknya.
Karena gagal Siyeon melihat kebelakang siapa yg sudah menggagalkan rencananya ini, namun karena fokusnya tidak kedepan ia pun hampir menabarak kendaraan bermotor dan mengelakkannya hingga mobil itu tertabrak pembatas jalan.
Jalan depan gerbang sekolah tiga arah ya guys, arah depan, arah kanan dan juga kiri. Itulah kenapa Siyeon melaju aja abis dari parkiran.
Brak..
"Astaghfirullah" Ucap Yeji waktu mobil yg hampir menabarak nya yg kedua kali mengalami kecelakaan.
"Lo gpp ji? " Tanya Eric. Yap Eric lah yg menarik Yeji hingga tidak jadi tertabrak. Kenapa Eric bisa ada diarea sekolah, karena dia ingin menemui anak dreamies disekolah yg sudah berhasil menangkap pelaku yg sudah menabrak kakaknya hingga koma sampai sekarang.
"Lo gpp ji? "
"Ada yg luka ga" Tanya Renjun dan Haechan begitu mereka sampai di depan gerbang.
"Bener² tuh wanita ular. Bisanya dia hampir nyelakain Yeji dua kali untung ada lo ric. Tapi lo beneran gpp kan ji? " Tanya Jaemin.
"G-gue gpp kok. Tadi apa maksudnya hampir nyelakain gue dua kali" Tanya Yeji balik yg sepertinya masih shock.
"Yg hampir nyelakain lo dua kali itu Siyeon ga tau dah gue apa motif dia" Jawab Jaemin.
"Mending kita lihat kondisi dia " Mereka berempat mengangguki ajakan Yeji untuk melihat Siyeon yg sudah ditangani pihak medis dan juga kepolisian.
Saat sampai disana Jaemin langsung menghampiri Kepala polisi yg sedang bertugas.
"Permisi pak" Sapanya sopan.
"Ah ya ada apa? "
"Saya mau membuat laporan kalau wanita ini sudah hampir melakukan percobaan pembunuhan dua kali. Dia kecelakaan karena ingin menabarak Yeji teman saya" Jelas Jaemin sambil menunjuk Yeji.
"Dan saya harap anda menangkapnya setelah dia keluar dari rumah sakit" Lanjutnya.
"Baik laporan Anda saya diterima. Saya permisi" Jaemin mengangguk. Setelahnya kepala Polisi itu pergi meninggalkan Jaemin.
"Kita jenguk Jeno yuk" Ajaknya. Mereka semua mengangguk.
.
.
."Jen gue nemuin pelaku yg udh nyelakain lo. Gue harap dia dapat balasan yg setimpal atas apa yg dia perbuat. Bangun dong jen, udh hampir dua minggu lo tidur disini terus. Lo ga kangen apa sama kita bertiga" Kata Jaemin.
Saat ini di ruangan Jeno sudah dipenuhi orang, orang tua Jeno, Eric Yeji dan juga anak dreamies min Jeno.
"Jen bangun dong gue kangen lo nengahi gue sama Renjun pas kita lagi ribut"lanjut Haechan.
" Lo ga kangen main ama kita lagi jen. Lo kok tidur terus sih" kesel Renjun lama² Jeno ga pernah mau bales ucapannya.
Tiba-tiba jari-jari Jeno bergerak yg membuat orang yg ada diruangan itu kelimpungan sendiri harus berbuat apa.
Malahan Haechan lari-lari buat manggilin dokter.
Dan karena Eric pintar dia memencet bel yg ada disana agar dokter segera datang.
Setelah dokter datang beliau langsung mengecek kondisi Jeno. Ia berbalik menghadap keluarga serta teman Jeno sambil mengalungkan stetoskop yg habis dia gunakan di leher.
"Alhamdulillah pasien sudah melewati masa kritisnya. Mungkin setelah beberapa menit pasien akan sadar. Untuk keluarga pasien dan yg lain bisa keluar dulu, kami akan mengecek lebih lanjut" Jelas dokter itu.
"Alhamdulillah" Semuanya mengucap syukur karena kondisi Jeno sudah stabil. Setelah itu semuanya keluar dari ruangan Jeno.
***
Sorry for typo...
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔
DiversosKisah persahabatan yang dipertemukan saat hari pertama memasuki SMA . Canda, tawa, serta keributan mereka lalui setiap harinya. Hingga suatu saat, mereka terpisah oleh penentuan masa depan mereka masing-masing. Bagaimana kisah mereka? Ya makanya ba...