13. Mathematics

151 99 182
                                    

*Olimpiade ini hanya fiksi

13. Mathematics = Matematika

Tiada kata kegagalan untuk kamu yang sedang berusaha. Kamu bukan gagal, tapi belum berhasil. Maka dari itu, berjuanglah sampai akhir. Jika kamu gagal sekali, cobalah lagi berulang kali, jangan sampai menyerah karena kalau kamu menyerah itu berarti kamu benar-benar gagal.

—Mr. Zai

 Zai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

19 Januari 2021, di laboratorium komputer SMA Nusantara. Keempat murid yang mengikuti olimpiade matematika telah berjuang hari ini. Mereka melawan ratusan murid lain se-Indonesia dengan mengerjakan puluhan soal matematika dalam hitungan menit, lebih tepatnya 150 menit. Olimpiade itu dilaksanakan secara daring, pengawas dari sekolah lain datang ke SMA Nusantara untuk mengawasi jalannya olimpiade.

Dinginnya AC tidak mempengaruhi semangat mereka untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Seperti yang dikatakan Mr. Zai, kemarin adalah waktunya mereka melakukan uji coba. Jadi, mereka tidak kesulitan saat mengerjakan soal-soal itu semua menggunakan komputer sekolah.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal sudah habis. Layar komputer yang tadinya menampilkan soal seketika berubah. Ella mengusap wajahnya kasar, sebenarnya ada beberapa soal yang belum ia jawab. Lalu yang lain, mereka hanya bisa menatap layar yang sudah berubah. Mungkinkah masih ada harapan?

"Jawaban kalian sudah terkirim?" tanya Mr. Zai untuk memastikan.

"Kalau di layar sudah muncul tanda ceklis hijau, itu tandanya sudah terkirim, ya," imbuh si pengawas.

"Sudah!" jawab Leon mewakili yang lainnya.

"Baiklah, kita tinggal tunggu hasilnya nanti jam delapan malam. Terima kasih karena kalian sudah berusaha semaksimal mungkin, semoga hasilnya sesuai yang kita semua inginkan," kata Mr. Zai.

Samudra, entah bagaimana caranya cowok itu bisa tenang dan seperti tidak ada beban sama sekali. Beralih ke Alesha, dia menundukkan kepalanya, dia takut hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Dia memang mengerjakan semua soal, tapi dia tidak tau pekerjaannya itu benar atau tidak.

Ah, iya, bicara soal Alesha. Dia sejenak melupakan tentang pesan-pesan mengganggu yang dikirimkan seseorang yang tidak dikenalinya. Alandra memilih untuk mem-blokir nomor telepon itu agar tidak bisa mengirimi adiknya pesan lagi. Orang misterius itu juga jarang dan tidak pernah muncul di sekolah akhir-akhir ini. Alesha jadi bisa fokus mengerjakan soal matematika tanpa ada gangguan di pikirannya.

Be The Best! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang