22. Villain

131 55 117
                                    

22. Villain = Penjahat

Biasanya, orang jahat adalah orang baik yang tersakiti.

—Alesha Grahita Maheswari

—Alesha Grahita Maheswari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Cha, ayo! Kok malah main hp? Keburu siang, nih, panas ntar."

Alesha menghentikan aktivitasnya ketika mendengar Sang Kakak memanggil namanya. Gadis itu sedang duduk di bangku depan toko kue sambil memandangi benda yang ada di tangannya. Dia hanya menatap layar hp yang menyala, dia menunggu Aya membalas pesannya yang tidak kunjung dibalas.

Sementara itu Alandra baru saja keluar dari toko kue milik Giana dengan membawa sebuah kotak yang berisi kue. Bunda Gia memerintahkan anak-anaknya untuk mengantarkan kue pesanan seseorang, pumpung mereka libur sekolah, serta tidak memiliki kegiatan apa-apa. Orang yang biasa bertugas mengantarkan kue sakit hari ini.

"Sekarang?"

"Ya, iya lah sekarang, masa tahun depan?" Alandra menyerahkan kotak yang dibawanya pada Alesha. "Nih, bawa, Bunda udah ngirim lokasinya ke nomormu."

"Iya, udah."

Alandra berjalan menuju motornya, lalu naik dan memakai helm, diikuti oleh Alesha. Si sulung Al memakaikan Alesha helm sebelum gadis itu naik ke atas motor.

"Ini ke mana dulu?" tanya Alandra ketika sudah menyalakan motornya.

"Kalau di sini, kita ke lampu merah yang dekat toko buku itu, terus belok kanan," jawab Alesha sambil melihat layar handphone-nya yang menampilkan peta digital.

Cowok dengan jaket kulit hitam itu melajukan motornya sesuai arahan Alesha. Laju motor yang mereka kendarai tidak terlalu cepat, juga tidak terlalu lambat. Mungkin butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai ke tempat orang yang memesan kue. Tidak ada obrolan di antara mereka berdua, Alandra fokus ke jalanan depan, sedangkan Alesha sesekali melihat layar hp agar tidak tersesat nantinya.

Jalanan saat ini ramai dengan kendaraan yang melintas, tidak perlu heran karena hari ini adalah hari libur.

Beberapa menit kemudian, Alandra menghentikan motornya. Bukan karena sudah sampai di tempat tujuan, melainkan karena lampu merah menyala di depan sana.

"Bang Alan, boleh nggak setelah ini anterin aku ke rumahnya Aya?"

Yang ditanya melirik ke lampu lalu lintas sebelum menjawab, "Kalau orangnya nggak ada di rumah kayak kemarin-kemarin gimana?"

Be The Best! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang