04. Distance

272 190 188
                                    

04. Distance = Jarak

Jarak kami memang dekat, tapi terasa sangat jauh padahal kita berada di satu tempat yang sama.

Samudra to his family

— Samudra to his family

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Bel berbunyi menandakan sudah waktunya pulang. Karena ini hari pertama masuk sekolah di semester genap, mereka pulang lebih awal dari biasanya. Samudra melangkahkan kakinya menuju tempat di mana motornya diparkirkan, dia berjalan sendirian ke sana sambil menggendong tas ransel abu-abunya.

Sesampainya di parkiran, Samudra langsung naik ke sepeda motornya. Seketika itu, pandangan matanya tertuju pada secarik kertas yang berada di dashboard motor. Dia pun mengambil kertas tersebut. Siapa yang menaruh kertas itu di sana? Sebelumnya kertas itu tidak ada, tidak mungkin tiba-tiba ada kalau bukan seseorang yang menaruhnya.

Samudra penasaran lalu membuka secarik kertas itu untuk melihat apa yang tertulis di dalamnya.

Samudra penasaran lalu membuka secarik kertas itu untuk melihat apa yang tertulis di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tulisan itu ditulis dengan tinta merah. Apa maksud dari tulisan tersebut?

"Ata? Ck, siapa sih yang naruh di sini."

"Apa dia yang nulis ini? Di sekolah ini cuma dia yang tau nama kecil gue. Tapi untuk apa?"

Tidak mungkin ada orang iseng yang meletakan kertas yang tulisannya bertinta merah itu. Samudra tidak bodoh, dia tau makna dari tulisan bertinta merah. Apa jangan-jangan ... ah, sudahlah, tidak baik memikirkan hal yang buruk.

Samudra pun memilih untuk meletakkan kertas itu di tempatnya semula. Dia memakai helm lalu menyalakan motornya. Cowok itu melakukan motornya keluar halaman sekolah. Dia bisa melihat beberapa murid yang sedang menunggu jemputan di halte, tapi dia terus melaju dan tidak berhenti.

Ketika di tengah perjalanan, Samudra melirik ke arah spion kanan. Detik itu juga, Samudra baru menyadari kalau ada beberapa pengendara motor yang mengikutinya. Dia tidak mau salah sangka, Samudra belok ke kanan, motor-motor itu masih mengikutinya. Di pertigaan jalan, Samudra memilih untuk belok ke kiri, ternyata benar mereka mengikuti Samudra. Dia pun mempercepat laju motornya.

Be The Best! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang