100 33 154
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ini dia, tiga lulusan terbaik SMA Nusantara tahun dua ribu dua puluh tiga! Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Leonal Anggara Jaya, Alesha Grahita Maheswari, dan Samudra Aaron Adhinata!"

Suara tepukan tangan segera menggema di seluruh aula. Alesha, Samudra, dan Leonal berdiri di depan dengan Alesha berada di tengah. Terukir senyuman di wajah mereka bertiga.

Sementara itu, seorang gadis berambut pendek sebahu yang duduk di kursi audiens hanya bisa tersenyum tipis melihat ketiga temannya.

"Nggak apa-apa, El. Papa nggak akan marah. Mereka memang layak dapetin itu," batinya.

---

"Syam, aku sudah membuat keputusan. Selagi Alandra menempuh pendidikannya di luar negeri, aku yang akan—"

Belum selesai Aslan berkata, Hisyam—kepala sekolah SMA Nusantara memotongnya, "Bagus! Akhirnya setelah sekian lama ...."

"Tapi, beri aku waktu dua tahun lagi."

"Kenapa?"

"Tidak mungkin kan tiba-tiba? Apa kata orang nanti? Lagi pula, apa kau tau alasanku menolak menjadi penerus bapak dulu?" tanya Aslan balik.

Lawan bicaranya Aslan menggelengkan kepalanya. Hisyam sebenarnya tidak tau pasti soal itu.

"Aku tidak mau anak-anakku dicap berprestasi karena ayahnya. Kamu tau sendiri orang-orang kalau bicara, mereka seenaknya. Mereka bicara, tetapi tidak mengetahui faktanya."

Hisyam menggeleng-gelengkan kepalanya lagi ketika mendengar perkataan Aslan. Dia tidak habis pikir. Menurutnya, Aslan terlalu khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan.

Obrolan mereka berdua dijeda sebentar ketika Kaisar dan papanya Leon, Jaya ikut bergabung dengan mereka.

---

Masa putih abu-abu telah berakhir. Namun, perjalanan masih panjang dan terus berlanjut hingga waktu yang tidak ditentukan. Alesha beruntung karena berhasil menyelesaikan akhir dari cerita putih abu-abunya dengan akhir yang bahagia.

Gelak tawa terdengar di halaman depan rumah Alesha. Teman-temannya berkumpul di sana. Hanya saja tidak ada Sang Kakak, dia tidak bisa pulang hari ini. Alesha hanya bisa melihat wajah Alandra melalui layar handphone, tidak secara langsung.

"Ndra, gue udah mutusin jurusan kuliah yang akan gue ambil!" kata Chris pada Alandra.

Chris ini satu angkatan dengan Alandra, tetapi dia memilih untuk gap year.

"Apaan tuh?"

"Rahasia, ntar lo semua juga bakal tau sendiri," balas Chris.

Haidar merebut handphone yang digunakan untuk video call dengan Alandra. "Tinggal kasih tau ribet amat, Chris." Dia lanjut bertanya, "ngomong-ngomong, Ndra, lo kapan pulang ke Indonesia?"

Be The Best! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang