Be The Best! [END]

19. She

19. She = Dia (Perempuan)

Dengerin satu cerita dari dua orang yang berbeda itu nggak enak.

- Alesha Grahita Maheswari

***

Setelah berhari-hari tidak mengikuti pelajaran seperti biasa, akhirnya hari ini Alesha bisa mengikuti pembelajaran kembali. Karena ini masih jam tujuh kurang, hanya ada sedikit murid yang berada di kelas. Gadis itu mulai masuk ke kelas X MIPA 1, baru selangkah dia melangkahkan kaki, dia sudah disambut oleh teman sebangkunya, Azalea langsung memeluknya.

"Echa! Long time no see you!" seru Azalea.

Alesha tidak membalas pelukan temannya itu, dia malah berkata, "Baru juga lima hari, bukan setahun."

Ya, lima hari. Alesha mengikuti bimbingan olimpiade bersama delapan murid Indonesia lainnya yang masuk sepuluh besar di suatu tempat-masih di Jakarta, tapi seharusnya bersama sembilan murid lainnya, bukan hanya delapan. Lalu, dua hari selanjutnya Alesha berada di Singapura untuk mengikuti olimpiade matematika antar ASEAN bersama kedelapan murid itu.

"Nggak asik, ah. Btw, oleh-olehnya nggak lupa 'kan, Cha?"

Yang ditanya menjawab sambil berjalan menuju bangkunya, "Nggak ada."

"Lah, kok nggak ada? Lo nggak beli apa-apa di sana?" tanya Azalea lagi.

"Aku ke sana bukan untuk liburan, Za."

"Beneran nggak beli apa-apa?"

"Nggak," jawab Alesha singkat.

Tidak berselang lama setelah itu, Senja masuk ke kelas, di belakangnya ada Ella. Mereka berdua pun duduk di bangku kosong yang ada di depan Alesha dan Azalea. Ella menghadap ke belakang, dia juga banyak tanya sama seperti Azalea ketika melihat kehadiran Alesha di kelas. Alesha hanya menjawab seadanya pertanyaan yang ditanyakan Ella.

Berbeda dengan Azalea dan Ella, Senja malah acuh tak acuh terhadap Alesha. Pandangan mata Senja lurus ke papan tulis yang ada di depannya, sama sekali tidak menoleh ke arah Alesha. Akhir-akhir ini Senja menjadi sangat pendiam di banding kemarin-kemarin. Seratus persen penyebab sikap dia berubah adalah karena kembarannya yang sampai sekarang belum kembali.

Ella berhenti bertanya ketika dia menyadari tatapan mata Alesha. Gadis berhijab itu tidak menatap lawan bicaranya, melainkan seseorang yang duduk tepat di bangku depannya. Ella pun memberi isyarat pada Azalea untuk menjelaskan apa yang terjadi selama Alesha tidak berada di sekolah.