Dua

3.4K 153 0
                                    

Di SMA pelita....

"woy! Aldi!" sapa Iqbaal sambil berlari kecil menyusul Aldi. Egi ini teman sekolah Aldi waktu kelas satu. Selain teman akrab di sekolab, rumah Iqbaal juga satu kompleks dengan rumah Aldi tapi beda blok.
"Refleks Aldi menoleh."Eh, elo.What's up?"
"Wah... gile lo, ya! Pindah rumah nggak bilang-bilang. Udah jafi tetangga lagi tapi nggak ngasih tau. Nggak traktir gue lagi! "
"Emangnya gue ulang tahun, pke traktir elo?" sahut Aldi sambil merangkul Iqbaal
"Lagian, sebenarnha gue bukan pindah rumah, tapi balik ke rumah asal," Aldi beralasan "Jadi nggak perlu traktir lo buat ngerayain rumah baru." lanjut Aldi sambil menaiki anak tangga
"Eh, Kita sekelas lagi lho! kita di 2 IPA3, kelas kita di atas "

"Aldi menghela nafas panjang "Gue kira bakal sekelas sama cewek cewek cakep eh nggak tau nya malah sama elo!"
"Eh, Di, di kelas kita banyak cewek cakepnya loh. Dijamin dah, lo anteng terus di kelas, " kata Iqbaal
"Kalo cakepnya kayak Pevita pearce sib gue nggak bakal bosen " sabut Aldi asal
Iqbaal langsung bergaya muntah muntah."Mimpi kali ye...!"
Kini mereka mulai menaiki anak tangga ke lantai dua

BRUK!!

Tubuh Aldi sedikit bergeser ke samping ,tanpa permisi, Salsha menabrak cowok itu dengan cuek. Sedangkan Steffi, dengan cara yang sama menabtak tubuh Iqbaal. Giliran iqbaal yang kaget. Lalu tanpa kata maaf, kedua cewek itu meneruskan menaiki anak tangga sambil berlari. Tinggallah Aldi dan Iqbaal yang masih terbengong bengong akan ketidak sopanan kedua anak baru itu

"Mau jadi apa negri kita ini? Anak baru aja udah pada belagu sama kakak kelas" keluh Iqbaal jengkel
Aldi masih terdiam. Dia ingat cewek yang menabraj nya barusan. Bukan kah itu cewek yang sama yang lari di kompleks tadi pagi?
"Woy!"panggil Iqbaal, menyadarkan lamunan Aldi
"Apa...?"
"Ayo buruan! jangan bilang lo kesemsem sama anak baru tadi!" kata Iqbaal sambil berjalan mendahului Aldi
Aldi terdiam sesaat. Tanpa sadar ia tersenyum geli. Kebetulan yang aneh. Bertemu dengan orang yang sama dalam waktu nggak lebih dari satu jam! Yah... anggaplah ini memang kebetulan.
Aldi menegakkan kepala, menatap punggung Iqbaal yang mulai menjauh. Dengan gesit, ia berlari kecil menghampiri Egi dan berjalan memasuki lelas barunya dengan penuh harapan diri.

BERSAMBUNG

Maaf di next nya dikit ,.maaf juga kalo ada yang typo

Jangan lupa vote

Kamu Yang Ku TungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang