Sembilan Belas

2.1K 96 8
                                    

Siang itu di sekolah, Salsha dan Steffi kembali menonton anak-anak basket yang sedang latihan. Awalnya steffi nggak mau, tapi begitu salsha bilang ia mau nonton sendiri, akhirnya steffi setuju ikut. Bukankah lebih berbahaya kalo salsha dibiarkan sendiri? Apalagi lawannya adalah aldi!

"Hei, steff!" sapa iqbaal, begitu melihat steffi dan salsha di tepi lapangan.

"Hei!" balas steffi ramah.

Aldi yang sejak tadi berdiri di samping iqbaal pun ikut menyapa steffi dan salsha.

Salsha membalasnya dengan senyuman, tapi steffi ogah tersenyum begitu melihat aldi.

"Lo belum pulang?" tanya aldi ramah pada salsha

"Mau liat lo latihan dulu," sahut salsha sekenanya.

aldi sempat salah tingkah. "Lo khusus ke sini Cuma buat liat gue latihan?" tanya aldi setengah nggak percaya.

"Hm... soalnya gue ngerasa ada sesuatu di sini. Yah, siapa tau bisa bantu mulihin ingatan gue," jawaB salsha polos.

Pupus sudah salah tingkah aldi barusan. Ternyata salsha datang karena hal lain.

"Mulihin ingatan?" celetuk iqbaal. "Emangnya lo kenapa?"
"ntar gue ceritain deh di les inggris," kata steffi singkat, sambil melayangkan tatapan penuh arti ke iqbaal.

Iqbaal Cuma bisa ber-oooh ria.

Aldu yang sadar akan tujuan awalnya, langsung mengambil tindakan.

"eh iya, bal. Gue denger nih, ceweknya kiki sekolah di sini ya?" ujar aldi. steffi refleks menoleh, menatapnya tajam. Aldi balas menatap sekilas, tapi kemudian langsung kembali memasang wajah biasa-biasa saja.

"Emangnya kiki udah punya cewek?" tanya iqbaal kaget.

Aldi melirik ke arah salsha yang masih memasang tampang polosnya. "Kiki pernah cerita kalo dia udah punya cewek yang tahun ini bakal masuk sekolah kita..."

"Serius lo?! Namanya siapa? Gue jadi penasaran. Kayak gimana ya cewek yang bisa jadi pacar seorang KIKI ?" kata iqbaal.

Steffi hanya bisa menghina kebodohan iqbaal itu dalam hati. Ya bukan salah iqbaal sih, dia kan emang nggak tau. Tapi yang patut disalahkan adalah manusia rese yang bernama Aldi yang ada di hadapannya dengan wajah cakep tapi sinis itu!

"Kalian lagi ngomongin siapa sih?" tanya salsha penasaran.

Steffi langsung menarik tangan salsha. "Pulang yuk, Ca!"

"Gue lagi ngomongin mantan kapten tim basket sebelum gue. Namanya kiki" kata aldi, sengaja berbicara dengan suara lebih keras, dengan penekanan khusus pada kata terakhir.

Steffi langsung melirik ke arah salsha.

Salsha mengerutkan dahi. "Kayaknya gue pernah denger deh. Gue kenal nggak sih, steff?" tanya salsha polos.

Aldi tersenyum dalam hati. Ini kesempatan emas untuk membangkitkan kenangan salsha akan kiki. "kiki itu terkenal di SMA Pelita. Dan yang gue tau, katanya dia punya pacar yang seumuran kalian..."

"Eh, lo bisa diem nggak sih?" potong steffi.

"Kok lo marah sih, steff?" tanya salsah, bingung melihat tingkah steffi.

"Memangnya siapa, di?" tanya iqbaal penasaran, tanpa memedulikan steffi.

"Pacarnya kiki itu ternyata..." aldi bersiap membuka mulut.

"Gue," jawab steffi.

Serempak aldi, salsha, dan iqbaal menoleh ke arah cewek itu.

Salsha terbelalak.

Iqbaal melongo.

aldi hanya bisa menatap kaget.

"Gue emang ceweknya kiki. Puas lo?" ujar steffi dingin, sambil menatap aldi tajam.

"Kok lo nggak pernah cerita sih, steff?" salsha nggak bisa menutupi rasa kaget plus penasarannya.

"Gue nggak pernah cerita karena sebenernya dua bulan yang lalu gue udah putus sama kiki. Gue nggak mau terus mengingat hubungan kami. Tapi ternyata, si orang sok tau ini dengan sengaja malah ngungkit semuanya!" steffi menunjuk ke arah aldi dengan kecewa. Aldi tersentak. Dia sama sekali nggak menyangka Kiara akan senekat itu! Aldi nggak tahu harus ngomong apa lagi. Jelas-jelas Kiara berbohong.

"Sori, di, gue sama steffi pulang dulu ya," ujar salsha sambil menggandeng tangan sahabatnya. Aldi hanya bisa melongo. Iqbaal yang merasa nggak enak hati dengan situasi saatnitu ikut-ikutan cari alasan untuk pergi. Tinggallah aldi sendiri, hanya ditemani beberapa anak basket lain yang sedang bermain di lapangan.

Sesaat aldi tertunduk, berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Pertama, ia harus berhadapan dengan orang yang amnesia, yang selama ini Cuma dilihatnya dalam film atau pernah dibacanya di novel. Terus sekarang, steffi mengaku-aku sebagai mantan pacar kiki. Gila! Sebenernaya permainan apa sih yang sedang dijalaninya ini?

Aldi tersentak. Tiba-tiba ia teringat kata-kata steffi waktu di belakang sekolah dulu, "Terserah dengan niat lo, dan gue juga akan ngelanjutin tekad gue..."

Perlahan aldi tersenyum. Kok gue tolol amat ya? rutuknya dalam hati.

Sekarang ia tau apa maksud kata-kata steffi itu. Betapa bodohnya ia sampai bisa terbawa arus permainan steffi tadi. Ternyata lawannya kali ini lumayan seimbang. Semuanya berjalan begitu cepat sampai aldi yang awalnya berpikir akan memenangkan permainan, malah dibuat seri oleh steffi.

Kamu Yang Ku TungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang