IM S2 - 09

6.9K 740 28
                                    


Author pov.

"Mama, Ella mau itut Dadda te tantol" Ella menatap Jennie yang tengah memakaikan popok untuknya.

"Ga bole" Jennie menggeleng lalu membaluri minyak telon di perut Ella.

"Tenapa?" Ella cemberut sambil memainkan bedak bayinya.

"Nanti Ella luka lagi, ini aja masih belum hilang bekasnya" kata Jennie sambil menunjuk kening Ella.

"Ini talena wewen ngagetin Ella mah, butan talena Dadda. Boleh ya mah, pwiss" Ella membuat wajah imutnya

"Tetap ga boleh. Ella sini aja sama Mama" Jennie mencium pipi putrinya setelah ia memakaikan dress kuning bermotif bunga Lily di tubuh gadis kecil nan cantik itu.

"Aaaah ga mau, mau cama Dadda aja hali ini, Ella mau main" rengek Ella mengepak-ngepakkan kakinya.

"Dadda kerjasama nak, kantor bukan tempat main. Udah sini aja sama Mama, nanti siang kita main ke rumah nenek Minah" kata Jennie.

"Ga mauuu! Mau cama Dadda potoknya!" Pekik Ella melemparkan minyak telon ke lantai.

Jennie menghela napasnya, ia mengambil minyak telon itu lalu menatap mata putrinya.

"Udah mulai nakal ya, hemm? Siapa yang ngajarin?"

Ella menunduk, memainkan jemarinya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa?" Lisa yang barusan keluar dari kamar mandi menatap putrinya dan istrinya bergantian.

"Dadda~" Ella merentangkan tangannya meminta Lisa menggendongnya.

Lisa menyelipkan kedua tangannya di ketiak Ella, mengangkatnya dan membawanya kedalam pelukannya.

"Kenapa sayang?" Lisa mengusap bahu Jennie.

"Ella lemparin minyak telon, dia mulai nakal. Aku tanya siapa yang ngajarin kaya gitu tapi Ella nya ga mau jawab" adu Jennie.

Ella menyembunyikan wajahnya di leher Lisa, ia memejamkan matanya tidak mau menatap Jennie dan Lisa.

"Hei, kenapa gitu nak? Yang ngajarin siapa?" Tanya Lisa dengan lembut.

Elka tetap diam tidak mau menjawab.

"Tuh liat, Ella nakal sayang. Ajaran siapa itu" Jennie melipat kedua tangannya.

Ella cemberut, ia hanya kesal karena Mama nya tidak mengijinkannya ikut bersama Dadda nya.

"Ella kecal Dadda, Mama ga izinin Ella itut Dadda te tantol. Nyebelin" Ella menatap Jennie dengan garang.

"Heh anak Lisa, nanti kalo luka lagi gimana? Yang ngerengek sepanjang malam siapa?" Jennie berkacak pinggang.

"Ga tau lah. Mama ngecelin" Ella merajuk membuang mukanya.

"Tuh liat, nurunin sikap dari siapa itu" Jennie geleng-geleng kepala.

Lisa hanya tersenyum, ia mengusap lembut lengan Jennie dan mencium bibir nya.

"Aku janji bakalan jagain Ella sayang, janji ga bikin Ella luka lagi. Izinin Ella ikut aku yah" lembut Lisa.

Jennie memutar matanya, menghela nafas dan berdecak pelan.

"Yaudah, tapi awas aja kalo Ella luka lagi, aku usir kamu dari rumah" ancam Jennie dengan serius.

"Iya sayangku, janji" Lisa tersenyum mengecup kening Jennie.

"Yeayy!" Pekik Ella dalam hati.

"Minta maaf nak, ga boleh ngelawan ya sama orang tua" Lisa mendekatkan Ella pada Jennie.

Ella masih diam, ia mengerutkan keningnya lalu menyodorkan tangannya.

"Maaf Mama" kaya Ella.

"Ga tulus" Jennie melipat kedua tangannya.

"Iiihh Mama ngecelin deh" batin Ella.

"Mama cantik, maafin Ella eumm, pwiss Mama" Ella menangkup pipi Jennie, ia memajukan bibirnya lalu mencium bibir dan pipi Mama nya.

Sudut bibir Jennie mulai tersenyum, ia mengangguk dan menghujami banyak ciuman di pipi gembul Ella.

"Xixixi geli Mama, hahaha Mama geli hihihi" Ella mendorong wajah Jennie.

"Umumumu anak Mama gemesin banget sih" Jennie menguyel-uyel pipi Ella.

"Xixix i love you Mama" Ella mengecup bibir Jennie.

"I love you more baby" Jennie membalas mengecup bibir Ella.

"Dadda?" Lisa menunjuk dirinya.

"I love you Dadda cayanggg!" Keduanya langsung mencium pipi Lisa secara brutal.

"Hahahaha Dadda love you more babies" Lisa memeluk erat keduanya.


•••

tbc

22/02/23

Keluarga penuh cinta.

Vote komen lanjut.

istriku musuhku S2 [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang