Author pov."Ella!" Raut wajah Lisa berubah seketika menjadi panik saat tidak menemukan Ella di dalam ruangannya.
"Astaga nak, jangan buat Dadda khawatir please" cemas Lisa lalu melangkahkan kaki keruangan sekretaris nya.
Ceklek
"Yeri, Ella di mana?" Tanya Lisa dengan suara khawatirnya.
"Mrs!" Yeri sang sekretaris di buat kaget dengan kedatangan tiba-tiba dari Lisa.
"Tau Ella di mana?" Lisa menatap Yeri.
"Enggak Mrs" jawab Yeri takut-takut.
Jantung Lisa seakan berhenti berdetak, darahnya berdesir kencang saat putri tunggalnya menghilang.
"Buat pengumuman, cari Ella sampai ketemu!" Teriak Lisa dan Yeri mengangguk cepat.
Lisa segera pergi, ia berjalan tergesa-gesa mencari keberadaan putrinya.
"Ella jangan gini nak, Dadda bisa gila kalo kamu ga ketemu. Apalagi Mama, dia bakalan lebih parah lagi kalo tau kamu hilang. Dadda mohon El~" lirih Lisa terus berjalan menelusuri kantor.
Lisa mengigit bibirnya, semakin panik karena belum mendapati Ella di dalam kantor.
Lalu Lisa memutuskan keluar, ia pergi ke taman dan berhenti disana sejenak.
"Huh huhh kamu dimana nak" Lisa menunduk menghela nafas berat.
Lisa mengerjapkan matanya, ia berjongkok lalu mengambil sesuatu dari atas tanah.
"Ini jepitan Ella, astaga nak.. Dadda mohon jangan hilang please" Lisa menitikkan air mata dan mengigit kuat bibirnya.
Lisa menggenggam erat jepitan rambut berbentuk strawberry itu, dan kemudian ia segera berlari ke arah parkiran. Lisa ingin pergi melapor ke polisi.
Saat Lisa membuka pintu mobil, ia mendengar suara cekikikan dari anak kecil, dan itu persis seperti suara putrinya.
Lisa berbalik menoleh kearah sumber suara, matanya membulat dan alangkah terkejutnya ia melihat Ella di gendong oleh seorang wanita cantik bertubuh ramping.
"Ella!" Lisa berlari lalu mengambil Ella dari gendongan wanita itu.
"Eh ada Dadda" Ella terkikik memeluk leher Lisa.
Lisa memejamkan matanya, detak jantungnya masih berdetak sangat kencang sekarang.
"Ella~" lirih Lisa memeluk erat tubuh Ella.
"Iya Dadda, Ella dicini" Ella menangkup pipi Lisa.
"Kemana aja nak, Dadda takut banget tadi. Kok ngilang? Dadda hampir gila sayang" Lisa mencium lama kening Ella.
"Heheh maaf Dadda, Ella bocan di luangan Dadda, jadi Ella pelgi te taman telus Ella tetemu tante cantik telus telus Ella beli esklim deh. Hihihi" jelas Ella dengan cengiran khasnya.
Lisa menghela nafas panjang, ia menggelengkan kepalanya lalu menatap wanita yang di panggil tante cantik itu oleh Ella.
Lisa semakin terkejut saat melihat wanita itu.
"Hai Lisa, masih inget aku ga?" Wanita itu menyapa Lisa lengkap dengan senyum manisnya.
Lisa memejamkan mata sejenak kemudian membukanya dan ia mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Dasha Taran. Bawa Ella pergi tanpa izin dari gue itu sama aja lo nyulik anak gue. Gue bisa aja laporin lo sekarang" Lisa menatap datar wanita bernama Dasha Taran itu.
"Anak kamu cantik yah, aku suka" Dasha tersenyum, ia malah mengalihkan arah pembicaraan sekarang.
Lisa berdecak, ia menghembuskan nafas kasar lalu kembali menatap Dasha.
"Maksud lo muncul di hadapan anak gue apa?"
"Ga ada maksud apa-apa ex, tadi aku pengen ketemu kamu, biasalah urusan bisnis. Tapi ga jadi karena aku nemuin anak kecil ini di taman. Sekalian aja aku beliin dia eskrim" Dasha mengusap kepala Ella.
"Tapi tetap aja lo bawa anak gue pergi tanpa adanya izin dari gue. Itu ilegal" Lisa menatap kesal kearah mantan nya.
"Kkkhh yaudah aku minta maaf yah" lembut Dasha mengelus lengan Lisa.
Lisa merinding, ia segera menghindar dari sentuhan Dasha.
"Aku ga nyulik Ella kok babe, aku ga jahat tau. Lagian aku suka liat Ella, dia cantik banget mirip sama kamu. Mungkin kalo kita nikah anak kita bakalan lebih cantik dari Ella" kata Dasha dan Lisa mendelik tajam ke arahnya.
"Ga usah bawa-bawa masa lalu, lo sama gue udah selesai dari lama. Dan jangan harap lo punya anak dari gue" kata Lisa.
"Santai beb, jangan marah-marah gitu ih, kamu tambah lucu aja deh" Dasha mengusap pipi Lisa.
"Ck" Lisa menghindar menatap tidak suka ke arahnya.
"Sekarang kamu lagi emosi, besok aku temuin kamu lagi yah. Kita bahas tentang kerjaan, bye babe" Dasha mengusap pipi Ella dan berlalu pergi setelahnya.
"Gatel banget tuh cewek satu" Lisa memutar matanya kesal.
"Dadda, Ella mau Mama" Ella menatap Lisa dengan mata mengantuk nya.
"Eumm kita pulang" Lisa membawa Ella masuk kedalam mobil.
-
"Mama, tadi Ella cama Dadda tetemu tante cantik" Ella menatap Jennie yang tengah melipat handuk kecil di ruangan tengah.
"Siapa nak?" Tanya Jennie sambil menyeka coklat di mulut Ella.
"Tatanya dia mantan Dadda, namanya Dacha Mama. Cantik tau mah, tante Dacha tinggi telus postul tubuhnya langcing Mama" Ella menatap Jennie dengan tatapan polosnya.
Jennie meremas handuk yang di pegangannya, tiba-tiba ia merasa panas di sekujur tubuhnya.
"Aah gitu yah" Jennie memaksakan senyumnya.
"Eum, xixixi" Ella terkikik menampilkan giginya yang kini dibaluri coklat.
"Brengsek, awas aja Lisa!" Batin Jennie mengeraskan rahangnya.
•••
Mak mau yang ini 👇😭
tbc
26/02/23
Hohoho👀
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
istriku musuhku S2 [Jenlisa]√
Fanfic"sayang mimik" "mimik mulu" "noo! ini mimik Ella Dadda" kehidupan Lisa dan Jennie bersama Ella putri kecil mereka. dilarang plagiat cok! start : 12/02/23 end : 08/04/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 17.