Alena saat ini sedang bedara di perpustakaan bersama dengan Fred dan Goerge Weasly. Mereka sedang berdiskusi mengenai ramuan-ramuan yang menjadi bahan percobaan masing-masing. Alena sendiri sebetulnya sangat tertarik dengan ramuan buatan Fred dan Goerge, salah satunya adalah ramuan diare, yaitu ramuan yang dibuat agar seseorang menjadi diare dan dapet izin tidak mengikuti kelas.
"Hahahaha kalian memang cerdas, apakah kalian pernah mencoba ramuan diare ini untuk izin tidak mengikuti kelas?" Tanya Alena sembari memegang ramuan tersebut.
"Kami belum mencobanya, masih awal tahun ajaran baru. Mungkin minggu ke-2 atau ke-3 sekolah" Jawab Fred dengan cengirannya yang khas.
"Jangan lupa beritahu aku yaaa, aku penasaran sekali dengan percobaan kalian" Alena masih tergelitik membayangkan Fred dan Goerge melakukan drama diare agar tidak mengikuti kelas.
"Cobalah Al jika kau penasaran, dengan senang hati kami akan berikan ramuan ini untukmu" Fred berucap dan menyerahkan ramuan itu pada Alena.
"Tidak, terima kasih. Aku takut tidak kuat menahan diarenya dan poop dicelana hahahaha" Gurau Alena yang disambut tertawaan dari Fred dan Goerge.
Setelah puas tertawa, Alena berkata "Tapi serius, kalian sangat hebat. Mengapa tidak mencoba membuat barang seperti maianan? Ku yakin kalian pasti bisa membuatnya"
Fred dan Goerge saling tatap, kemudian Fred menoleh dan menjawab "Kami sangat ingin melakukan banyak eksperimen dan membuat barang-barang unik lainnya. Tapi apa boleh buat, kami tidak memiliki modal yang cukup banyak untuk membuatnya"
"Kami bisa menyelesaikan ramuan diare ini karena menyisihkan dari hadiah Daily Prophet yang kami dapatkan" Lanjut Goerge menyelesaikan kalimat kembarannya itu, "Lagipula butuh modal yang sangat banyak untuk membuat eksperimen, belum tentu kami bisa menyelesaikannya dan langsung berhasil. Pasti ada trial and error"
"Ahhhh, aku paham" Jawab Alena dengan pelan, pikirannya sedang berkelana memikirkan apakah lebih baik ia memberikan modal pada Fred dan Goerge dengan imbalan si kembar membantunya dalam membuat ramuan untuk kedua orang tuanya? Ide yang bagus bukan?
"Hmmm Fred, Goerge bagaimana kal--"
"ALENAA"
Ucapan Alena terpotong karena seseorang meneriakkan nama Alena. Sontak ketiganya langsung menoleh pada sumber suara yang memanggil dan terlihat Theo yang berlari tergesa menghampiri ketiganya.
"Alena, ayoo kau harus segera ke Hospital Wings" Theo langsung menyambar lengan Alena dan menariknnya pergi.
"Ada apa Theo? siapa yang sakit?" Alena menahan Theo untuk mendapatkan penjelasan terlebih dahulu sebelum pergi.
"Draco terluka saat kelas pemeliharaan hewan gaib, kelas Hagrid" Jawab Theo dengan wajah yang masih panik
"APAA? Apa yang terjadi?" Alena langsung panik saat mendengar nama Draco disebut dan dalam keadaan terluka.
"Kau lihatlah sendiri nanti, lebih baik kita kesana sekarang" Kali ini Theo menarik lengan Alena dengan erat sehingga gadis itu terseret mengikuti langkah Theo.
Alena menoleh kebelakang melihat Fred dan George, "Guys, kita lanjutkan nanti yaaa. Byee-bye" Alena melambaikan tangannya pada si kembar.
______
"Awwww"
"Ishhh awww"
"Aku akan memberi tau Mother dan Father!"
"Astaga ini sakit sekali, Madam Pomfrey pelan-pelan!"
Draco merintih kesakitan saat Madam Pomfrey memberikan penanganan terhadapnya. Terlihat darah mengalir cukup banyak dari lengan kiri lelaki berambut pirang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Things [ Draco Malfoy ] - ON GOING
FanfictionAlena Medeline Adler seorang gadis cantik yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Terbangun dan melihat kedua orang tuanya masih tertidur mengapit dirinya. Masih dilanda kebingungan,Alena dikagetkan dengan kehadiran house-elf keluarga Adler...