Glad to talk with you again

1.6K 230 9
                                    

Saat ini Alena dan Draco sedang berada di halaman belakang Malfoy Manor. Setelah Alena muncul bersama dengan Narcissa diperapian tadi,tak lama kemudian Lucius Malfoy,ayah Drao pun dengan cepat pulangke Manor untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga Adler.

Reaksi yang ditunjukan oleh Lucius dan Draco kurang lebih sama seperti yang ditunjukkan oleh Narcissa saat setelah mereka mendengarkan penjelasan dari Alena,mereka terkejut,sedih dan juga simpati. Keluarga Malfoy kemudian berkata bahwa mereka akan membantu,menjaga dan juga akan selalu ada untuk Alena,sungguh Alena terharu mendengar hal tersebut.

Saat ini Draco sedang duduk ditanah dengan kaki yang ia selonjorkan dan terdapat Alena yang tiduran dipaha Draco.

" Mengapa kau mengajakku kesini? Aku tau kau lelah,bukankah lebih baik kau istirahat? " Tanya Draco menunduk melihat wajah Alena dan perlahan mengusap rambut Alena lembut. Draco benar - benar melihat raut lelah diwajah sahabatnya itu , membuat Draco tak tega pada Alena

" Aku lelah tapi rasa lelahku terkalahkan dengan rasa ingin berbincang dengamnu. Rasanya sudah lama sekali Draco aku tidak bertemu denganmu " Jawab Alena sambil menutup mata menikmati usapan Draco dirambutnya

" hahaha sejujurnya aku juga sangat merindukanmu. Baiklah mungkin mengobrol sebentar sebelum tidur tidak masalah. Btw Alena kau tidak perlu sungkan kepadaku. Aku akan menjagamu,membantumu dan selalu ada untukmu kau tau? Datanglah padaku jika terjadi sesuatu " Ucap Draco dengan tulus pada Alena

" terimakasih banyak Draco,tapi mari kita bahas mengenai hal lain. Tentang kehidupanmu setelah aku pergi mungkin? " Jawab Alena sambil membuka mata dan tersenyum pada Draco

" Alena  kau bisa belajar mengontrol bakat Legillimens mu dengan ku. Karena aku seorang Occlumency " Ucap Draco mengabaikan ucapan Alena sebelumnya dan memilih untuk membicarakan bakat keduanya

" kau seorang Occlumency? Berarti aku tidak bisa membaca dan melihat pikiranmu? " Tanya Alena yang langsung bangun terduduk menatap Draco

" Ada 2 hal yang bisa membuatmu bisa masuk kedalam pikiran pada Occlumency, yang pertama karena kau sangat kuat atau yang kedua karena sang Occlumency tersebut memang mengizinkanmu memasuki pikirannya " Jelas Draco pada Alena

" Cobalah memasuki pikiranku Alena " lanjut Draco menatap Alena

Mendengar itu Alena menatap Draco dan mencoba fokus,tapi setelah beberapa menit Alena tetap tidak bisa memasuki pikiran Draco dan berkata " huh aku bahkan tidak bisa memasuki pikiranmu. Apakah aku selemah itu? " Alena cemberut setelahnya

" hahaha tidak juga,kau baru mengetahui bakatmu tadi malam dan kau langsung mencobanya lagi pada seorang Occlumency. Mari kita belajarbertahap ya Alena " Ucap Draco yang gemas pada Alena,Draco bahkan mengacak rambut Alena yang masih saja cemberut itu

" hey Alena,mengapa daritadi kau mengikat rambutmu? Apakah tidak pusing jika terus diikat? " Tanya Draco pada Alena,sebenarnya Draco mengalihkan pembicaraan agar Alena tidak cemberut lagi.

" Kau tau?! Panjang rambutku hampir menyamai bokongku! Bukankah itu terlalu panjang? Bahkan menurutku rambut ini agak mengganggu saking panjangnya. Maukah kau membantuku memotong rambutku? Aku takut gagal jika melakukannya sendiri " Ucap Alena dengan heboh membahas mengenai rambut panjangnya itu

" hmm aku tidak yakin kau akan puas dengan hasil potonganku,lebih baik kau meminta tolong pada Mother. Setidaknya kalian sama - sama perempuan " Jawab Draco yang tidak habis pikir bahwa Alena meminta tolong padanya untuk memotong rambut gadis itu

" ah ya kau benar, besok aku akan meminta tolong pada Mom Cissy " Ucap Alena sambil memegang rambutnya yang masih diikat. Draco yang mendengar Alena memanggil ibunya dengan sebutan Mom Cissy merasa tak masalah , Draco justru senang berbagi ibu jika itu adalah dengan Alena , pikir Draco

" Draco, ayo ceritakan tentang kehidupanmu di Hogwarts. Aku benar - benar tidak tau apa - apa. " Ucap Alena dengan semangat melihat Draco

Draco melihat antusiasme dari Alena akhirnya bercerita " Sepertinya tidak ada hal yang menyenangkan yang bisa kuceritakan. Kau mungkin sudah dapat menebak bahwa aku masuk asrama Slytherin,begitu juga dengan Blaise dan Pansy. Aku memiliki banyak teman menyenangkan di Slytherin , entahlah aku merasa hanya anak Slytherin yang sefrekuensi denganku. Saat akhir tahun ajaran kemarin aku gagal mendapat peringkat pertama dan malah si mudblood itu yang mendapatkan posisinya. " Jelas Draco yang merubah posisinya menjadi terlentang di atas rumput

" HEI! Siapa yang kau panggil mudblood ? Bukankah iu kasar Draco? Kau tidak boleh memanggil orang dengan seenaknya! " Alena bereaksi heboh setelah mendengar Draco memanggil seseorang dengan sebutan mudblood

" kurasa dia cocok dengan panggilan itu,dia dan teman - temannya benar - benar membuatku kesal. Huh aku benar - benar tidak menyukai mereka " Jawab Draco yang sepertinya sedang membayangkan orang yang ia bicarakan karena jelas sekali wajahnya berubah menjadi kesal

Alena memilih tidak berkomentar lagi mengenai panggilan Draco terhadap seseorang tersebut. Karena Alena tau bahwa Draco akan tetap keras kepala memanggil orang tersebut dengan sebutan mudblood.

" Sebentar, Draco itu berarti kau sudah mendapatkan musuh bahkan ditahun pertamamu sekolah ? " Ucap Alena melihat Draco yang asik memejamkan matanya itu

" Ya,dan kau akan terkejut setelah mengetahui siapa musuhku... " Balas Draco yang membuka matanya sebentar untuk melhat reaksi Alena

" Sebenarnya daritadi siapa yang kau bicarakan? Aduh aku benar - benar bingung. Coba sebut aja namanya Draco " Ucap Alena dengan gemas karena Draco tidak langsung to the point

" si mudblood yang ku maksud adalah Hermione Granger kau tidak akan mengetahuinya karena ia muggle born. Tapi kau mungkin mengetahui teman - temannya yang menyebalkan juga,yaitu Ron Weasley. Kau tau keluargaa Weasley kan? " Kali ini Draco berkata sambil menatap Alena

" Ya aku tau,keluarga Weasley juga pure-blood kan? Yang keluarganya tidak akur dengan keluargamu? " Alena berbalik tanya kepada Draco. Dan Draco hanya menangguk sebagai balasan

" Dan satu lagi temannya yang menjadi musuhku,orang ini bahkan menolak ajakan pertemananku dihari pertama sekolah. Dia adalah Harry Potter " Jelas Draco yang kemudian melihat reaksi Alena. Draco pada awalnya cukup yakin bahwa Alena akan bereaksi heboh saat tau ia bermusuhan dengan Harry Potter yang terkenal itu,tapi dugaan Draco salah. Alena hanya diam.

" Kau tidak terkejut? " Tanya Draco memastikan

" Apa aku harus terkejut? Bagian mana yang mengejutkan? " Tanya Alena dengan wajah polosnya yang menghadap kearah Draco

" Kau tidak tau siapa Harry Potter ya? " Tanya Draco untuk memastikan lagi

" Tidak. Apakah aku harus tau? Memangnya siapa dia? " Tanya Alena lagi dengan polosnya yang membuat Draco gemas

" Harry Potter si the boy who lived. Harry Potter adalah satu - satunya orang yang hidup setelah pamanmu mencoba membunuhnya " Jelas Draco yang dihadiahi pelototan oleh Alena

" Bisa tidak jangan menyebutnya pamanku?! " amuk Alena

" hehe maksudku The Dark Lord " ralat Draco sambil nyengir

Kemudian keheningan menyelimuti mereka untuk beberapa saat,hingga Alena menyadari sesuatu lalu memekik keras dan berkata " KAU BERMUSUHAN DENGAN THE BOY WHO LIVED?! " Draco berjingkat kaget mendengar pekikkan Alena yang sangat keras itu

" Kau membuatku kaget Alena! Tapi kagetmu sungguh sangat telat " Seru Draco yang sedang ditatap horor oleh Alena

Bersambung...

______

Hallo! Gimana menurut kalian chapter ini?
If you like this story,please vote,comment and add this story to ur library!✌️
Kalau kalian ada Kritik & saran untuk aku let me know yaaa!✨
See you in the next chapter!😘😜

Invisible Things [ Draco Malfoy ] - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang