Saat ini Alena, Astoria, Pansy, Daphne, Blaise dan juga Theo sedang duduk bersama di Great Hall untuk melakukan sarapan terakhir mereka di Hogwarts sebelum libur tahun ajaran tahun ini berakhir.
Tadi malam Alena tidak bisa tidur, kejadian hari ini sungguh menghantuinya. Mengenai Ruang Rahasia yang akhirnya terbuka, dan Alena berpikir apa saja yang Harry lakukan saat berada di Ruang Rahasia? Sebagai keturunan murni Salazar Slytherin sejujurnya Alena penasaran bagaimana Ruang Rahasia itu sebenarnya, maka Alena memutuskan untuk berbincang dengan Harry Potter sebelum mereka pulang hari ini.
Juga satu hal yang sangat mengganjal dipikirannya, yaitu bagaimana ia harus bersikap pada Draco nanti? Ini adalah hal baru bagi Alena. Selama di Hogwarts ia sama sekali tidak pernah dekat dengan lelaki manapun, bukan karena tidak ada yang menyukai Alena, tapi justru sebaliknya Alena sangat menarik dimata semua orang. Tetapi sejauh ini tidak ada yang berani mendekati Alena, tidak ada yang cukup berani untuk mendekati teman - teman Alena. Yaa jika kau menyukai Alena maka kau harus mendekati teman - teman Alena juga.
Tadi malam saat Alena sudah terlalu lelah untuk menentukan sikapnya pada Draco, gadis itu akhirnya ketiduran. Dan pagi harinya saat Draco bertingkah seperti biasa padanya, maka Alena juga bersikap seperti tidak terjadi apa - apa.
" Jadi sekarang Professor Lockhart lupa ingatan? " Pansy menyeritkan alisnya saat Alena selesai menceritakan kejadian kemarin pada teman - temannya
" Ya "
" Bagaimana bisa? Berarti tahun depan kita akan mendapatkan guru pertahanan ilmu hitam yang baru? " Blaise bertanya sambari menyelesaikan sarapannya
" Aku tidak tau persisnya mengapa itu terjadi, tapi sepertinya tahun depan kita akan mendapatkan guru baru "
" Bagus, lagipula aku tidak menyukai guru itu. Dia selalu mencari perhatian dan hiperbola akan segala hal " Celetuk Draco yang sepertinya tidak menaruh simpati sedikitpun pada gurunya itu
" Kau tidak menyukai Professor Lockhart bukan karena ia hiperbola, tapi karena Professor itu selalu mengagungkan Potter kan " Ucap Daphne merespon celetukan Draco dan membuat yang lainnya terkekeh geli. Sementara Draco sendiri hanya mengangkat bahunya acuh, alias membenarkan ucapan Daphne dengan tersirat.
" Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini Alena? " Tanya Pansy setelah menyelesaikan tawanya
" Menemui Harry, ada beberapa hal yang ingin kubicarakan "
" Biacara apalagi? Ruang rahasia sudah selesai jadi untuk apa menemuinya? " Draco langsung menyambar dengan cepat, laki - laki itu sungguh sensitive sekali mengenai Harry Potter
" Aku bahkan tidak tau apa yang Harry lakukan disana, mengapa kau sewot hah? Sudahlah lagipula sudah tidak ada masalah apapun jadi tidak ada yang harus di khawatirkan " Alena membalas Draco dengan tegas
" Nah karena sudah tidak ada masalah jadi kau berhenti berbicara dengan Potter, justru dengan kau memulai pembicaraan maka kau akan memulai masalah baru nantinya " Draco yang tidak ingin kalah pun langsung membalas dengan gaya khas lelaki itu
" Ap— "
" Lama - lama kalian seperti pasangan yang sedang bertengkar " Celetuk Theo memotong ucapan Alena yang akan membalas Draco
" Hmm aku setuju. Draco seperti pacar yang cemburu karena pasangannya akan menemui Potter " Polos Astoria yang langsung mendapatkan pulukan ringan di bahunya, " Aw! Kenapa kau suka sekali memukulku sih? " renggut Astoria pada Alena
" Gemas " Alena hanya menjawab seadanya dan kembali menatap Draco sengit
" Apa kau lihat - lihat?! Sudah sana jika ingin menemui Potter, aku tidak peduli " Sengit Draco pada Alena lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Things [ Draco Malfoy ] - ON GOING
FanfictionAlena Medeline Adler seorang gadis cantik yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Terbangun dan melihat kedua orang tuanya masih tertidur mengapit dirinya. Masih dilanda kebingungan,Alena dikagetkan dengan kehadiran house-elf keluarga Adler...