" Aduh bagaimana cara mengatakan yang sebenarnya pada mereka ya? " Alena berjalan mondar - mandir dikamarnya, ia berniat menceritakan permintaan tolong Professor Dumbledore, hanya saja ia bingung bagaimana cara menyampaikan pada teman - temannya itu.
" Ayolah Al, kau harus mengatakannya hari ini sebelum besok mereka pulang kerumahnya masing - masing " Gumam Alena pada dirinya sendiri
" Baik Alena sekarang lebih baik kau pergi menuju common room dan ceritakan semuanya " Alena menarik nafas panjang dan perlahan meninggalkan kamarnya itu
Alena dapat melihat Astoria, Pansy, Daphne, Draco, Blaise dan juga Theo disana. Bicara mengenai Theo, anak itu juga pada akhirnya tau mengenai identitas Alena dan ia pun berjanji akan menjaga rahasia ini dengan baik
" lagipula temanku hanya kalian jadi pada siapa aku akan membocorkannya? " Ucap Theo saat Alena bercerita saat itu
Alena menempatkan dirinya duduk diantara Astoria dan juga Pansy yang sedang bercanda bersama Theo, entahlah kadang Alena berpikir jika Pansy dan Theo saling menyukai tetapi baik Pansy maupun Theo keduanya mengelak saat Alena bertanya.
Alena dan Draco juga sudah berbaikan. Alena mengeluarkan segala jenis rengekan pada Draco setelah sarapan hari itu, ia juga benar - benar menjelaskan jika sikembar Weasley sangat pintar ramuan dan Alena juga bilang jika Draco ingin ikut diskusi maka tak apa, Alena akan mengajaknya nanti. Draco yang memang tidak bisa benar - benar marah pada Alena tentu saja luluh.
" Jangan lupa kirimi aku surat yaa, karena pasti akan sangat sepi nanti " Ucap Alena pada teman - temannya
" dasar berlebihan! Mereka hanya pulang untuk beberapa hari " Ejek Draco dan di hadiahi pelototan mata dari Alena
" Tenang saja, aku juga akan membawakan oleh - oleh yang banyak nantinya " Ucap Astoria pada sahabatnya itu
" Asiik hahaha "
" Btw guys sebelum kalian pulang sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan " Lanjut Alena menatap teman - temannya satu persatu
" Ada apa? Mengenai kejadian diruanga Professor Dumbledore ya? " Tanya Daphne, memanglah gadis itu adalah yang paling perhatian & peka diantara yang lain
" hmm iyaa, sebenarnya saat itu Professor Dumbledore meminta tolong padaku untuk membantu Harry belajar Parselmounth karena sepertinya Harry tidak bisa mengendalikannya " Alena berucap dengan pelan
" Kau mengajari Potter? "
" Dan membuat anak itu mengetahui identitasmu? "
" Untuk apa repot - repot? "
" Membantunya hanya akan membuatmu terlibat masalah "
" Kau bahkan tidak diuntungkan disini "Astoria, Pansy, Blaise, Theo dan Draco bertanya secara beruntun, hingga membuat Alena kebingungan sendiri. Oh ia bahkan langsung lupa apa saja pertanyaan untuknya.
Daphne yang melihat Alena kebingungan akhirnya berkata " Pelan - pelan guys, lalu Alena apa yang kau jawab pada Professor Dumbledore ? "
" Aku hanya bilang akan memikirkannya, dan aku belum memberikan keputusan sampai sekarang " Jawab Alena
" Tinggal jawab tidak dan masalah selesai " celetuk Draco yang diangguki oleh semuanya
" Astaga tidak kah kalian mengerti, ini tidak sesederhana itu " Erang Alena dengan menatap temannya satu persatu
" Pikiranmu lah yang memperumit ini Alena " Ucap Pansy yang berada disebelah Alena
" Memangnya apa keputusanmu? Kau akan menyetujuinya? Dan membuat identitasmu terancam? " akhirnya Astoria membuka suara kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Things [ Draco Malfoy ] - ON GOING
FanfictionAlena Medeline Adler seorang gadis cantik yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Terbangun dan melihat kedua orang tuanya masih tertidur mengapit dirinya. Masih dilanda kebingungan,Alena dikagetkan dengan kehadiran house-elf keluarga Adler...