Berminggu - minggu sudah Alena menjalankan kehidupannya di Hogwarts. Semua berjalan dengan normal, Alena sendiri menikmati kehidupannya disini. Alena sendiri saat ini sedang disibukan dengan tugas sekolahnya dan bila ada kesempatan ia mengunjungi perpustakaan atau bahkan mengunjungi ruangan Professor Snape untuk belajar ramuan.
Professor Snape sendiri tidak merasa terganggu dengan kunjungan Alena, ia justru dengan senang hati membantu Alena terutama saat tau jika Alena adalah putri tunggal keluarga Adler, yang belakangan baru diketahui Alena bahwa ternyata Professor Snape mengenal baik kedua orang tuanya, karena sama - sama memiliki ketertarikan dibidang ramuan.
Alena juga sudah menceritakan mengenai identitasnya pada Astoria, karena ia merasa tidak adil jika sahabat barunya itu tidak mengetahui apa - apa mengenai dirinya. Reaksi yang diberikan oleh Astoria juga sangat diluar pemikiran Alena
" Alena, astaga maaf aku tidak mengetahui ini sebelumnya. Baiklah mulai sekarang aku akan menemanimu jika kau ingin belajar di perpustakaan, atau mengunjungi professor Snape, atau bahkan jika kau ingin melatih kemampuanmu aku akan membantumu kapanpun dan dimanapun " Ucap Astoria yang benar - benar membuat Alena terharu saat itu.
______
Saat ini Alena dan Astoria sedang berjalan menuju Great Hall untuk makan siang,mereka berdua baru saja menyelesaikan kelas Herbology. Mereka berjalan dilorong yang memang jarang dikunjungi oleh murid - murid lainnya hingga Alena menghentikan langkahnya
" Tunggu, suara apa itu? " Alena menahan lengan Astoria. Mereka berdua terdiam agar dapat mendengar suara tersebut dengan lebih jelas
" Suara seperti apa yang kau dengar Alena? Karena aku tidak mendengar suara apapun. Benar - benar hening disini " Astoria menatap Alena dengan pandangan heran dan sedikit cemas. Jujur ia menghkawatirkan temannya itu dan Astoria juga takut karena benar - benar hanya mereka berdua dilorong itu.
" Tidak mungkin " gumam Alena pelan yang masih dapat didengar oleh Astoria
" Apa yang tidak mungkin Alena? Sebenarnya apa yang kau dengar? " Astoria benar - benar takut sekarang
Alena tidak menjawab pertanyaan Alena dan malah menempelkan telinganya pada dinding lorong disebelahnya
" Apa yang kau lakukan Alena?! " Panik Astoria, oh aku tidak mengerti apapun jadi wajar saja jika aku takut,pikir Astoria.
Alena menarik lengan Astoria dan segera pergi dari tempat itu. Alena mengedarkan pandangannya untuk memastikan tidak ada siapapun dan berbisik
" Aku yakin seseorang berkata menggunakan Parselmounth dari balik dinding itu. Hanya saja aku tidak dapat mendengar apa yang diucapkannya " Alena berkata pelan pada Astoria.
" Itulah mengapa aku tid— "
" Hey apa yang kalian lakukan disini? Cepat ke Great Hall sebelum jam makan siang habis " Tegur Daphne yang datang bersama Pansy
" Mengapa kalian berbisik - bisik? Hanya ada kalian disini " Pansy terkekeh melihat tingkah Alena dan Astoria
" Sudahlah ayok kita harus segera ke Great Hall " Ajak Daphne
Alena melirik Astoria dengan tatapan kita lanjutkan nanti.
______
Saat ini Alena sedang mengerjalan tugas essay mengenai Transfigurasi common room, disana juga terdapat beberapa murid tingkat atas yang sedang mengerjakan tugas juga. Alena senang mengerjakan tugas di common room karena dapat melihat pemandangan Blake Lake yang menenangkan meski kadang mengejutkannya jika tiba - tiba muncul Magical Creature yang berbentuk seram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Things [ Draco Malfoy ] - ON GOING
FanfictionAlena Medeline Adler seorang gadis cantik yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Terbangun dan melihat kedua orang tuanya masih tertidur mengapit dirinya. Masih dilanda kebingungan,Alena dikagetkan dengan kehadiran house-elf keluarga Adler...