1. 🧡

1K 137 107
                                    



Seorang laki-laki berusia 26 tahun bersiap untuk berangkat ke masjid terdekat untuk melaksanakan shalat Isya dan disambung dengan sholat Tarawih berjamaah.

Sebuah anugerah dari Allah SWT saat kita bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun ini, bulan mulia nan agung untuk muslim dan muslimah.

Dimana Allah menjanjikan pahala berlipat ganda untuk semua hambaNya yang beribadah dengan sepenuh hati.




"Gi..."

"Eh bro..."

"Yuk bareng.."

"Yuk..."


Ya, seperti yang kalian dengar, Regi adalah nama dari laki-laki yang diceritakan diatas.

Setelah mendapatkan gelar Strata 1 di pendidikan Jasmani, Regi pun mengabdikan diri di sebuah sekolah negeri tingkat SMA selama 2 tahun, dan buah dari kesabarannya tahun ini dia diterima sebagai ASN melalui program PPPK, dan ditempatkan di salah satu sekolah negeri di Jakarta.

"Gue denger lo masuk Pe tiga Ka..."

"Alhamdulillah iya bro.."

"Selamet ye... Iri gue sama lo..."

"Kalo kata orang Jawa itu sawang sinawang..."

Jangan membandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain, karena apa yang dilihat atau dipandang dari kehidupan orang lain belum tentu seindah kenyataannya.

"Gue lihat hidup lo juga enak, orang tua punya usaha sukses jadi lo tinggal lanjutin aja kan?"

"Nggak semudah itu Gi..."

"Nah kan sama... Untuk mencapai dititik gue yang sekarang juga penuh lika liku..."

"Hehe... Iya... Yang penting bersyukur dah..."

"Betul... Itu yang terpenting..."

"BTW lo belum punya calon juga?"

"Alhamdulillah belum hahaha..."




"Mungkin jodoh lo ada disalah satu murid lo nanti hahaa..."

"Ya kalo udah jodoh mau gimana lagi... Asal bisa Terima apa adanya aja..." Regi tersenyum penuh arti, ia jadi membayangkan bagaimana jika benar jodohnya adalah salah satu dari muridnya.

"Pastinya yang sholehah dong?" timpal kawan Regi yang bernama Jaki.

"Iya yang diharapkan seperti itu, tapi bukankah tugas kita sebagai laki-laki atau suami kelak harus membimbing istri kita untuk belajar agama..."

"Iya sih bener juga... Tapi kalo dapet yang sholehah kan kita nggak usah repot-repot ngajarin Gi..."

"Enak aja... Mau lepas tangan lo..."

"Haha... Ampun tad..."

Langkah mereka semakin cepat tatkala mendengar suara Iqamah yang sudah berkumandang.

"Kebanyakan ngemeng nih kita jadi telat..."








.......

Regi turun dari masjid setelah selesai tadarusan, besok hari pertama puasa sekaligus hari pertamanya masuk ke lingkungan sekolah baru jadi malam ini ia harus tidur cepat agar lebih pas sahur.

Disepanjang gang banyak anak-anak yang masih asik bermain, ada yang petak umpet, ada juga yang bermain kembang api dengan tawa gembira, Regi jadi flashback ke masa kecilnya dulu yang tetap bahagia tanpa adanya gadget.

Pesantren Kilat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang