10. 💜

377 112 111
                                    





"Kamu pingin buka dimana Rin.." Tanya Regi

"Dimana aja... Kan aku cuma ngikut kak Regi..."

"Beneran nih? Mau dimana aja?"

"Iya... Bebas..."


"Kalo di warung emperan mau?"

"Hm?" Arin sedikit terkejut dan Regi terkekeh melihatnya

"Bercanda kok... Cuma cafe biasa bukan bintang lima, nggak papa kan?"

"Iya nggak papa Kak.."




Dan merekapun pergi, sedangkan Reny menangis dikamarnya "Regi brengsek..."









---- 💜 ----








"Kak... Ada yang perlu aku omongin..."

"Iya aku juga Rin... Tapi nanti ya kita makan dulu... Setelah itu sholat lalu kita baru ngobrol..."

Arin tersenyum lalu mengangguk setuju "Iya..."



Mereka memesan menu kesukaan masing-masing dan menunggu waktu berbuka dengan ngobrol santai.

"Katanya kamu mau lulus kuliah ya..."

"Iya kak... Udah sidang tinggal nunggu pengumuman waktu wisuda.."

"Wah.. Selamat ya..."

"Iya kak..."




"Kamu sama Reny pasti deket banget ya..."

"Ya biasa layaknya kakak adik yang selalu berantem dan berargumen.."

"Tapi kalo jauhan pasti kangen-kangenan kan?" Tebak Regi

"Iya bener banget..."

"Seneng ya punya saudara... Aku cuma anak tunggal jadi nggak tau gimana rasanya punya adek ataupun kakak..."

"Berarti dimanja dong kak..."

"Semua anak pasti dimanja sama orang tuanya kan... Cuma ada levelnya masing-masing..."

Arin mengangguk setuju "Iya sih..." Ia tersenyum karena merasa nyaman ngobrol dengan Regi.

"Tapi kelihatannya Reny lebih manja dari kamu ya,.."

"Iya dia manja banget... Anak mama..."







Tak lama kemudian makanan datang dan waktu berbuka pun tiba.

"Alhamdulillah...."






Selesai solat mereka melanjutkan makan besar dengan hikmat menikmati lagu religi yang berkumandang di sudut cafe.

"Udah kenyang..."

"Alhamdulillah kak..."

"Yaudah aku mau bicara serius sama kamu..."

"Gimana kalo aku dulu kak.." Pinta Arin dan Regipun berdiam lalu setuju

"Iya silahkan..."

"Tentang perjodohan orang tua kita...." Arin akhirnya membuka pembicaraan itu

Regi mengangguk karena itu juga hal yang akan ia bicarakan.

"Sebelum adanya peristiwa ini Reny lebih dulu suka sama Kakak, jadi aku mundur jadi perjodohan ini... Aku nggak mau kehilangan adikku... Nggak mau hubungan kami memburuk.."

Regi tersenyum "Alhamdulillah... Sebenarnya itu juga yang akan aku bicarakan Rin, awalnya aku bingung harus bicara bagaimana agar tidak menyakiti hati kamu... Tapi ternyata kamu memang wanita yang baik dan penyayang keluarga..."

Pesantren Kilat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang