13. 🧡

353 112 118
                                    

Regi tetap tenang mencoba memberi pemahaman kepada kepala sekolah.

"Jadi gini pak, sebelum saya mengajar disini, saya dan Reny udah kenal dan kami dijodohkan oleh keluarga.."

"Oh.. Gitu.."

"Pak, itu foto kan nggak disekolah, lagian foto itu juga nggak ada yang salah.. Cuma duduk berhadapan makan aja.." Tambah Reny

"Iya emang... Tapi kalian harus hati-hati kalo disekolah..."

"Emang selama ini kami sengaja berduaan disekolah pak?" Tanya Reny lagi

"Iya ada yang liat... Kalian boncengan pas pulang..." Jawab kepala sekolah.

Regi dan Reny pun mencoba mengingat lalu merekapun sama-sama teringat saat Regi mengantarkan Reny pulang. Saat mereka baru kenal.

"Iya Pak maaf.. Itu saat Reny nggak bawa kendaraan..." Regi pun menyesalkan hal itu.

"Reny juga harus fokus dulu sama ujian minggu depan..."

"Iya Pak pasti..."






Tok... Tok..



Semua mata tertuju ke pintu dimana ada tamu yang tak diundang.

"Papah??"

"Assalamu'alaikum pak kepala sekolah..."

"Wa'alaikumsalam... Iya Pak Tatang silahkan masuk.." Sambut kepala sekolah dengan ramah

"Silahkan duduk..."

"Kamu manggil papa kamu Ren?" Tanya kepala sekolah

"Enggak kok pak...."

"Bukan Reny yang manggil pak.... Tapi temennya katanya Reny ada masalah disekolah.. Jadi saya segera datang..."

Reny melihat ketiga temannya yang mengintip dari jendela kaca "Aish... Pasti mereka..."




"Oh begitu.. Ya sudah mumpung pak Tatang disini kita kelarin semuanya..."

"Iya Pak... Ada masalah apa?" Tanya papa

"Apa benar pak Regi dan Reny sudah dijodohkan?"

"Iya benar...Memangnya kenapa pak?" Jawab papa dengan tegas

"Soalnya ada yang melaporkan mereka menjalin hubungan disekolah... Tapi ternyata sudah sejak lama ya? Sebelum pak Regi masuk sekolah ini.."

"Iya Pak benar... Apa yang udah dijelaskan Regi sama Reny benar..." "Kalian udah bilang gitu kan?"

"Udah pa..."

"Ya udah itu..."

"Ya sudah kalau seperti itu, tapi kami sebagai pihak sekolah meminta pengawasan orang tua juga karena Reny kan minggu depan ujian..."

"Oh siap Pak... Lagipula Regi kan lebih dewasa dari Reny pasti nggak akan macem-macem juga pak... Apalagi dia seorang guru...." Jelas pak Tatang

Reny menggelengkan kepalanya 'Pegang tangan aja kaget.. Gimana mau macem-macem..' Isi hati Reny menjerit.

"Ya pak..."

"Yaudah kita akhiri disini... Terima kasih pak Tatang, dan pak Regi Reny bapak pegang janji kalian ya..."

"Iya Pak.."


Dan akhirnya masalah itupun kelar, Reny keluar dengan sungut dikepalanya karena ia tahu siapa biang keladinya.








.....

Pesantren Kilat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang