"Assalamu'alaikum...."
"Wa'alaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh..."
"Ayo ayo silahkan masuk...." Bunda menerima tamu spesial lebaran tahun ini dengan penuh bahagia.
Regi mencium tangan calon mertuanya "Mohon maaf lahir batin ya om.. Tante... Siapa tau saya ada salah ucapan ataupun tingkah laku.."
"Iya Gi sama-sama..."
Setelah itu Regi bermaaf-maafan kepada Reny dan juga Arin.
"Minal aidzin wal faidzin ya bun..." Reny dan Arin bergantian mencium tangan serta cipika-cipiki dengan bunda.
"Iya sama-sama sayang.."
Reny tersenyum senang karena belum apa-apa sudah dipanggil sayang oleh calon ibu mertuanya.
"Kamu mau mudik Ren?"
"Iya kak.. Kakak dirumah aja?"
"Iya kakak kan asli sini, terus bunda anak tertua paling nanti tante-tante yang pada silaturahmi kesini..."
"Oh gitu... Bakal rame dong..."
"Iya biasa rame ponakan yang minta THR.."
Reny menyeringai "Terus mana THR buat aku...."
"Oh ada dong..." Regi pun merogoh saku bajunya lalu dengan percaya diri memberikan tanda cinta dari jarinya.
Reny pun tertawa "Hahaha... Dasar kampungan..."
"Tapi pipi kamu merah tuh..." Tunjuk Regi
Reny pun langsung menepuk-nepuk pipinya "Bohong.."
"Nggak percaya? Coba liat..." Regi mengambil smartphone nya lalu membuka kamera dan mengambil selfi mereka berdua.
"Ih modus... Bilang ja mau foto sama aku..."
Regi terkekeh lalu ia memperlihatkan hasil fotonya "Liat nih.. Pipi kamu merah kan?"
"Ih jelek... Cepet hapus... Foto lagi..."
"Ih modus.. Bilang ja mau foto sama aku.." Regi menirukan ucapan Reny dan membuat perempuan itu terperangah
"Hahaha...."
.....
"Pak Tatang dan jeng Fanya untuk lebih tenang lagi gimana kalo Regi dan Reny bertunangan dulu..."
"Wah.. Itu ide yang bagus bu Siska... Gimana anak-anak..." Papa Tatang menatap Regi dan Reny bergantian.
"Iya om... Siap.."
"Reny setuju aja... Kan Reny cuma calon makmum.. Jadi ngikut imamnya aja.." Jawab Reny sok tersipu.
Dan tawa pun memenuhi ruang keluarga itu, penuh dengan energi positif yang berdampak pada rasa bahagia dalam dada.
"Alhamdulillah... Semoga Allah meridhoi niat baik kita.."
"Aamiin..."
Tak lama kemudian keluarga pak Tatang pun berpamitan, Reny harus rela berpisah kembali dengan Reginya.
"Hati-hati dijalan ya.. Kabarin kalo udah nyampe..." Pesen Regi dan Reny pun mengangguk.
"Tiap menit aku bakal kabarin..."
Regi terkekeh lalu menepuk gemas kepala Reny yang terlapisi kerudung.