14

215 29 0
                                    

BRUGGG

Pintu terbuka dan itu adalah Peter dia memasukan pedang ke pinggang nya dan berjalan cepat kearah pelayan itu.

" I'VE TOLD YOU BEFORE! IF YOU DARE TO TOUCH HER EVEN A LITTLE! I WILL KILL YOU WITH SUFFERING!! " ucap Peter sambil menonjoki pelayan tersebut.

Saat pelayan itu lemas Peter mengambil pedangnya dan menusuk perut pelayan tersebut.

Dia melihat kearah ku dan berlari. Dia membuka ikatan di tangan dan kakiku. Lalu ia melihat tangan ku yang berdarah dan menyobek baju nya untuk mengikat kedua tangan ku yang berdarah.

Dia menangis melihat ku, aku tau pasti aku terlihat sangat kacau sekarang.

" I'm sorry...i'm sorry... " ujarnya sambil menangis. Aku memegang pipinya.

" It's okay...Now we all have to do is take my blood away from her... " ucapku kepadanya.

Aku melihat Caspian diluar sana berlari kearah kami.

" Caspian! Take this away from here! Don't let her get it! " Ucap ku kepada Caspian. Dia bingung dan melihat begitu banyak darah.

" GO! " ujarku. Caspian langsung berlalu membawa darah itu pergi.

Aku sudah merasa lemas, mungkin karna darah ku berkurang.

" Come on we have to get out of here! " ujar Peter sambil menggotong ku.

" Wow.. where are you going to go, Your majesties?... " terdengar suara Judy dari belakang kami. Aku dan Peter terdiam sesaat lalu menghadap kearahnya.

Judy melihat pelayanannya yang sudah mati, dan mencari keberadaan darahku. Raut wajah nya berubah menjadi marah. Peter mendorong ku kebelakangnya.

" Where's...the blood! " Ujar Judy kepada kami.

Tiba-tiba Edmund datang datang dan berhenti dibelakang ku.

" Ed! Bring Sheeka back to the ship! " ujar Peter kepada Edmund.

Aku sudah tidak bisa membantah aku sudah cukup lemas. Edmund mengangkat tangan ku lalu menggotong ku.

Edmund POV's

Kami berjalan keluar kastil aku sambil sesekali melawan pasukan dengan satu tangan dan satu tangan lainnya menggotong Sheeka

" Your majesties! " Reepicheep menghampiri kami.

" Clear a path for us, Reep! " perintah ku kepada Reepicheep karna jujur aku kewalahan.

" This way, your majesties! There is one horse that has been waiting for you! " ujar Reepicheep sambil membuka jalan untuk ku dan Sheeka.

" Sheeka, please hang on! " ucap ku sambil menggendong Sheeka di punggung ku

Didepan terdapat Drinian yang membantu Reepicheep untuk membuka jalan. Tak lama kami berhasil sampai ke seekor kuda.

Aku naik keatas kuda, lalu Drinian membantu Sheeka naik dibelakangku.
Aku mengambil sling Sheeka dan mengikat kami berdua agar Sheeka tidak terjatuh.

Aku dengan cepat melajukan kuda kami, sangat kacau diluar sini. Tavros membantu kami untuk membersihkan jalan untuk kami lewat. Sesekali aku masih melawan musuh dengan pedang ku.

" Hang on Sheeka... We're almost there... " ujar ku kepadanya.
Tanpa sadar aku meneteskan air mata karna tidak mendengar sedikit pun jawaban dari Sheeka dari tadi.

Kami pun sampai di perahu kami
" Thank you... " ujar ku kepada Tavros yang membantu kami.

" My pleasure, sire... " ucap Tavros itu lalu berputar dan kembali ke medan perang.

Aku membuka sling yang mengikat kami. Aku turun terlebih dahulu sambil menahan Sheeka agar tidak jatuh. Lalu aku mengangkatnya dan menggotongnya ke perahu kecil kami.

Aku menidurkan Sheeka di perahu, dengan cepat aku membuka tali yang mengikat perahu kami. Lalu naik keatas perahu. Aku mendayung dengan sekuat tenaga. Didepanku Sheeka sudah memejamkan matanya

" Sheeka?... " ujar ku kepadanya sambil mendayung.

" SHEEKA! ANSWER ME!! " aku berteriak sambil mengoyangkan badannya.

Tangis ku tumpah, aku kembali mendayung perahu sambil menangis. Kami hampir sampai aku berteriak kepada salah satu awak yang tersisa untuk bersiap mengangkat kami

" HELP US UP! HURRY!! " teriakku dari perahu.

Aku melihat Lucy dan Caspian yang melihat kearah kami lalu membantu menyiapkan alat untuk kami naik.

" WHAT HAPPENED! " teriak Lucy belum sadar.

Kami sudah berada dibawah kapal dan perahu kami ditarik keatas. Aku langsung mengangkat Sheeka. Lucy yang melihat Sheeka langsung menutup mulutnya

" HELP HER! " ujar ku kepada Lucy. Lucy yang awalnya membeku langsung tersadar.

" Take Sheeka to her room! " ujar Lucy. Aku berlari membawa nya kekamar lalu meletakan dia di kasur.

Lucy meneteskan cordial nya kepada Sheeka. Kami menunggu tapi tidak terjadi apa-apa.

" It's supposed to work in a few minutes, right?! " ujar Caspian kepada Lucy.

" Yes.. it's supposed to.. " jawab Lucy sedih.

Aku mengacak rambutku frustasi.

Narnia: The Successor of the White Witch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang